Antara Produksi dan Marketing

Kemarin terjadi diskusi yang cukup alot sama Abang.

Tambah alot terutama karena diskusi terjadi di siang hari, dimana aku lagi berusaha masak ngejar target makan siang, aku sendiri udah mulai lapar, plus belum qoilulah dari pagi haha.

Kami lagi bahas tentang suatu hal berkaitan sama modal yang mesti dikeluarkan tiap bulan untuk usaha poster LumaLumi.

Aku berpendapat bahwa pengeluaran itu masih wajar-wajar saja. Sedangkan Abang memperhitungkan dari berbagai sisi.

Sampailah di salah satu argumenku – yang mohon sekali jangan ditiru -.

Aku bilang, “Tapi kan ibaratnya modal sekian nanti untungnya bisa sekian sekian.” Sekiannya sebagai ganti nominal yang aku sebut ke Abang.

Abang langsung menyanggah, “Itu beda, Dek. Kita lagi bicara produksi. Sedangkan yang Adek omongin itu masuk ke area marketing.”

“Kita lagi bahas apakah dalam setahun bisa jadi sekian poster. Kalo jadi sekian berarti termasuk produktif. Masalah marketing beda lagi nanti.”

Abang ngulang lagi ngejelasin panjang lebar ngebedain antara ngukur hasil produktivitas dengan ngukur hasil marketing. Misal ngukur dalam satu tahun bisa menghasilkan sepuluh poster baru. Secara produktivitas berarti ini LumaLumi produktif. Kemudian diukur lagi, oh ternyata dari poster A gak laku. Dari poster yang B laku. Itu ngukur dari sisi penjualan. Secara ilmu dunia aja itu hal yang berbeda.

Abang masih melanjutkan, “Kalau Adek bilang sekian nanti jadi bisa untung sekian-sekian itu gak bisa dipastikan. Karena Allah yang kasih rezeki. Bisa jadi Adek bikin sekian poster tapi gak laku, na’udzu billah min dzalik.”

usaha-dan-hasil-tauhid-cizkah

Oke, dan aku pun tersadar bahwa aku salah banget di ucapan itu. Astaghfirullah. Kepedean mastiin kalo si poster bakal laku. Sombong amat ciiz. Astaghfirullah.

Semua yang kami dapat selama ini kan rahmat dari Allah. Bukan karena desain yang aku buat. Bukan karena modal segini atau segitu.

Langsung istighfar deh.

Pas bahas lagi masalah ini dengan tenang sama Abang, aku udah lebih kalem dan gak maksain lagi pendapat aku hehe.

Benar-benar butuh tauhid di setiap celah kehidupan ya.

Semoga bermanfaat tulisan ini.

cizkah
Yogyakarta, 15 Juli 2019

Leave a Reply