Sebenarnya, mau nulis berbagai hal tentang pepaya. Dari satu tumbuhan ini aja, banyak banget yang bisa dibahas dari berbagai sisi.
Supaya terasa mudah buat semuanya, aku mau nulis dari satu hal dulu ya.
Biji Pepaya
Karena hampir tiap hari makan pepaya, tentu saja biji pepayanya banyak banget. Sebagian besar masuk komposter. Seperberapanya ada yang disebar-sebar di wadah tanam yang cukup besar.
Kemarin-kemarin, ada biji pepaya bangkok yang sengaja ditanam khusus karena insya Allah mau dirawat sampai berbuah.
Kemudian, suatu hari, ketemulah postingan tentang manfaat biji pepaya.
[Wait: apakah ini karena si android sering dengar kata biji pepaya dalam kehidupan kami? Wii…entah lah. Tapi gpp karena ketemunya hal yang bermanfaat.]
Ternyata, biji pepaya punya banyak banget manfaat.
Salah satunya adalah untuk cacingan!
Kenapa difokusin ke cacingan.
Karena…
Karenaa….
Karena kalau sering main tanah itu, harus hati-hati. Termasuk yang berkebun. Walaupun udah pakai sarung tangan. Aku gak tau sih kalau yang suka berkebun lainnya. Kalau aku main tanah terus soalnya hehe. Dan ga selalu pakai sarung tangan.
Tapi, ada satu lagi orang di rumah yang dari kecil emang entah kenapa lebih sering kena cacingan. Bahkan sejak bayi banget, sampai aku terkaget-kaget. Dialah…Lumaa…Hehe.
Ini cerita Luma cacingan juga kompleks loh. Waktu kita belum tahu sebenarnya sebab utamanya karena cacingan, macam-macam sampai penanganan efeknya itu. Kali lain diceritain insya Allah.
Mau beli obat cacing juga gak kebeli-beli. Benar-benar selama corona ini, hal-hal yang bisa ditunda belinya ya nanti aja sekalian kalau pas Abang keluar. Eh tapi pas Abang keluar juga ternyata gak selalu ingat untuk nitip ini.
Makanya, waktu ketemu salah satu khasiat biji pepaya adalah untuk obat cacingan, langsung semangat cari tahu. Khawatirnya kan hoax ya. Cari-cari referensi, baca-baca. Alhamdulillah tambah yakin.
Ternyata khasiatnya macam-macam. Lebih banyak berkaitan dengan hal-hal terkait perut. Berguna untuk hal terkait pencernaan, ginjal, membunuh bakteri di perut, dll.
Alhamdulillah, sengaja aku nitip seledri ke bu Salim. Kepikirannya entah kenapa itu biji pepaya dicampur seledri. Biar jadi minuman enak hehe.
Awalnya aku bikin sedikit. Makanya cuma pakai gelas bumbu (dry mil). Aku sedia 1 dry mil yang khusus buat blende selain bumbu supaya ga ada aroma bawang 🙂 .
Ternyata anak-anak pada doyan jusnya. Jadinya, besok-besoknya bikin pakai gelas blender.
Awalnya, anak-anak pada sok-sok nolak, terutama karena Thoriq berekspresi setengah menolak. Tapi ternyata diyakinkan bahwa enak, emang bepada keenakan. Malah besoknya minta dibikinin lagi.
Mereka tahunya ini jus seledri haha.
Tentu saja aku campur dengan perasan jeruk nipis dan madu. Jadinya emang enak dan segar alhamdulillah.
Cara buatnya versi aku, silakan kalau mau cari takaran yang lebih pas. Ini juga bukan resep baku ya. Cuma komposisi suka-suka yang penting ada biji pepayanya hehe. Bisa disesuaikan dengan resep lain dari shinse Abu Muhammad di bagian bawah tulisan ini.
- Takarannya kalau aku, pakai segenggam seledri, sekitar 1-2 sdm biji pepaya, aku isi air 750ml
- Hasil blenderan aku saring. Hasilnya jadi 3 mug gede. Supaya rata, pas nyaring ini bagusnya merata ketika nyaring, jangan pas gelas terakhir, ampas seledri dan biji pepayanya udah numpuk. Kemungkinan jadinya lebih pekat.
- Madunya menyesuaikan, sekitar 2 sdt – jangan pakai besi ya, pakai sendok plastik. Jeruk nipis seiris aja tiap gelas, biar gak keasaman.
Nah, pernah hari ketiga, karena kaya sayang-sayang sama biji pepaya yang udah Abang sisihin di piring. Aku tuang biji pepaya yang takarannya emang jauh lebih banyak dari hari-hari sebelumnya.
Ya Allah. Rasanya pedes banget haha.
Memang pepaya ini sebenarnya punya karakter pedas. Sama seperti jahe. Pedas menyengat.
Aku yang minum segelas ternyata juga cukup kena efek penolakan dari tubuh karena mengkonsumsi sesuatu yang rasanya gak familiar. Alhamdulillah hanya sebentar.
Waktu versi jus yang kebanyakan biji pepaya, anak-anak ngiranya karena wortel. Karena emang pas aku campur wortel. Luma bilang gak mau yang pakai wortel. Aku jelasin bukan karena wortelnya. Itu karena biji pepayanya emang Ummi kebanyakan masukin.
Alhamdulillah, insya Allah memang efektif. Gak cuma sehari ya minum jus biji pepaya ini. Jadi beberapa hari minum ini. Sebenarnya aku pingin variasi minuman lain. Tapi si kembar – terutama Handzolah -, yang request minta jus seledri.
750ml 
yang ini aku campur kunyit dan jahe
Rasa seledrinya gimana?
Mungkin kalau memang belum pernah, dan udah punya mindset seledri itu rasa sup atau hal-hal sejenis itu, mungkin ada rasa penolakan atau rasa aneh ketika minum pertama kali.
Bisa sedikit diperingan dengan minum pakai sedotan ya. Dulu aku kaya gitu. Kalau sekarang lebih milih minum glek glek langsung hehe.
Tapi kalau udah pakai jeruk nipis dan madu insya Allah udah enak segar kok.
Seledri ini juga kaya manfaat insya Allah. Detilnya bisa disearch ya. Yang jelas buat vitamin dan mineral hehe. Aku baru tahu juga bagus karena mengandung vitamin K dan mengandung kalium. Kalium ini padahal biasanya paling banyak di pisang.
Alhamdulillah, nikmat dari Allah banyak banget dari berbagai ciptaaanya.
Resep Obat Cacingan Lainnya
Lagi proses-proses kaya gitu, baru ingat kalau punya bukunya shinse Abu Muhammad yang bisa ngisi di Rodja. Intinya sepertinya lebih ke bahan-bahan yang pahit ya. Mulai dari biji pare sampai akar pepaya. Wah, masya Allah, sampai akarnya aja bisa bermanfaat.
Insya Allah berarti mau stok biji pare kering ah. Kalau biji pare, proses pengeringan bijinya gak sesulit biji pepaya ya. Kalau biji pepaya itu kadang malah berjamur.
Semoga bermanfaat ya.
cizkah
14 September 2020