Cerita Suka Duka Cita…

Banyaakk sekali kejadian beberapa bulan terakhir ini…dan bagi aku, semua kejadian itu lumayan besar pengaruhnya ke berbagai aktifitas. Dan kemarin uda cerita yang masalah penyapihan dan teman-teman akhwat.

Terakhir kemarin, kami disibukkan dengan pindahan rumah. Sebenarnya banyak juga yang bisa diceritain, intinya kami banyak mendapat banyak pelajaran dan hikmah. Gimana baiknya kalau insya Allah nanti punya rezeki dan bisa bangun rumah, apa aja yang mesti dipertimbangkan, terutama lingkungan.

Ketika sedang beradaptasi dengan rumah dan lingkungan baru, masuklah ke bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Senangnya…dan ini butuh proses adaptasi lagi berkaitan juga dengan lingkungan baru, aktifitas ziyad dan waktu subuh di Indonesia yang akhir-akhir ini baru disadari kurang tepat (belum masuk waktu shubuh sudah adzan).  Sambil itu, alhamdulillah tema baru untuk muslimah.or.id bisa aku selesaikan. Tapi sempat lesu karena menunggu proses migrasi server yang ternyata lebih complicated dan banyak mendapat masalah.

Terakhir…alhamdulillah setelah siklus haid yang berubah drastis ketika dalam proses penyapihan Ziyad (yang biasanya kisaran 33-35 hari jadi 21-23 hari), dan setelah benar-benar stop menyusui di awal Agustus kemarin, aku pikir aku akan haid sekitar tanggl 23 atau 25 agustus (kalau ikut siklus yang 23 hari). Qodarullah sampai tanggal 31 Agustus aku gak haid-haid. Tapi tanda-tanda kehamilan lain belum muncul (terutama cepet capek), payudara gak terlalu membengkak, kalau mual-mual aku alhamdulillah dulu emang gak ada mual-mual.

Akhirnya tanggal 1 September tes pake testpack, dan muncul 2 garis merah tapi masih samaar banget. Tes yang kedua juga gitu. Dan tanggal 4 Sept, aku usg dan alhamdulillah walau janinnya belum kelihatan, insya Allah positif hamil.

Hari-hari selanjutnya, aku beraktifitas seperti biasa, membersihkan rumah, masak, naik sepeda mini sambil boncengin ziyad di depan, jalan-jalan sama suami ke mana-mana. Dan akhirnya ciri-ciri itu mulai muncul, badanku mulai cepet capek dan berat. Tahu gak kalau kita udah ngantuk banget terus badan jadi terasa berat dan sulit melakukan aktifitas. Nah, kalau ibu hamil gak ngantuk tapi badannya berat kaya gitu (gak selalu sih).

Akhirnya tanggal 9 Sept aku udah super kecapekan, mau nangis pas masak. Pas abang tahu, langsung disuruh berhenti, biar beli lauk aja. Tapi aku bilang tanggung (soalnya udah diulek dan hati ayamnya udah dicairin dari kulkas). Sorenya kami pergi ke toko bayi dan anak untuk membeli mainan dan baju buat Ziyad. ALhadmulillah abis dikasih THR dari Oma Opa di Jambi.

Nah nah…ternyata aku dan suami agak lengah di sini. Aku naik turun tangga dua kali dan gak ada pelan-pelannya. Dulu waktu hamil Ziyad, suami selalu mengingatkan untuk pelan-pelaaan banget kalau naik tangga. Padahal di toko tersebut ada lift, dan aku pakai ketika turun yang kedua kalinya.

Akhirnya, waktu kami hendak pulang dan aku duduk di motor, terasalah ada cairan yang keluar….waaahh…baik aku maupun abang langsung pasang muka cemas. Dan qodarullah ternyata yang keluar beneran darah segar dan agak banyak. Wah……langsung sedih.Kami sempat periksa ke tempat praktek dr. Muzayyanah, tapi bu Muzayyanahnya lagi umroh. Di situ aku udah sempet di USG, dan kata dokter ada sedikit yang robek, mesti bedrest.

Dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan mondok di rumah sakit ibu anak Sakina Idaman . Aku sempat di USG lagi tapi dr. Detty sedang tidak praktek, jadi aku cuma di USG darurat sama bidan Dina. Intinya alhamdulillah kondisi kantung rahimnya masih bagus, janinnya juga udah kelihatan sedikit.

Kondisinya masih agak kacau, sedih dan cemas. Malam itu abang dan Ziyad pulang ke bantul tanpa aku. Kasihan, kata abang Ziyad nangis2 pas mau tidur. Mainan yang kami beli sore itu tergelatk di kamar rumah sakit bersamaku.

Alhamdulillah, aku tidak pendarahan dari malam itu sampai keesokan harinya. Malamnya dr. Detty melakukan pemeriksaan dan USG. Karena usia kandungan yang masih muda, ketika diperiksa oleh dr. Detty tidak kelihatan seperti kemarin. Tapi kata dr. Detty kantung rahimnya masih bagus. Insya ALlah mesti check up lagi Kamis ini.Diagnosa sementara, AB Imminent (abortus imminent).

Alhamdulillah kami bisa pulang malam itu dengan menggunakan fasilitas diantar mobil Sakina Idaman (gratis!).

Dan aku masih harus bedrest sampai hari ini. Cuma karena sudah beberapa hari, alhamdulillah aku sudah gak selesu kemarin dan sudah sedikit beraktifitas (hari ini bisa masak-masak sendiri). Tapi tetap melakukan berbagai aktifitas dengan pelan2 dan gak terlalu banyak gerak.

Semoga hasil periksa Kamis nanti, janinnya tumbuh berkembang sehat dan normal dan lahir menjadi anak yang sholeh. Aaamiin.

3 Replies to “Cerita Suka Duka Cita…”

  1. Aamiin..Semoga Alloh memudahkan urusan anti..
    membaca tentang RS Sakina Idaman jadi teringat dengan jogja.. 🙁

    1. pernah tinggal di jogja ya Um. Ini siapa ya. Siapa tahu ana kenal.

  2. ana dulu pernah tinggal setahun djogja (thn 2007), tp ana jg jarang ngaji2 umm. Ana biasa memakai kunyah ummu Rufaidah.Ana dulu biasa ngaji dimasjid yg kcil tu..mmmm.masjid apa ya namanya, ana lupa.dsitu banyak sekali akhwatnya kayak ma’had gthu.Ana msh ingat bngt nama ukti athiroh tapi lupa nama kunyahnya…mgkin dl kita pernah ktemu umm, tp ga sempat knalan..hehehe

Leave a Reply