Gak Pa Pa

Wahai anakku…

Di dunia ini, sikap mengejek, merendahkan (untuk ortu bisa dibaca: bullying) itu bisa terjadi di mana saja, dari siapa saja.

Itu bisa terjadi padamu, pada ummi, abi.
Pada semuanya.

Ketika itu terjadi, ingat selalu pesan ummi.

Katakan pada dirinya yang melukai hatimu.
Katakan pada dirimu sendiri.

“Gak Pa Pa.”

***

Suatu kali, akhirnya ketahuan kenapa Ziyad gak mau pakai beberapa bajunya lagi. Dari yang aku lihat, yang dia gak mau itu baju yang model-model piyama.

“Temennya ada yang bilang apa ke Ziyad?”, pertanyaan to the point.

Soalnya sebelum-sebelumnya, dia mau-mau aja pakai baju itu selama hampir setahunan.

Baru-baru ini, dia memang memasuki masa ingin diterima yang lebih dalam oleh teman bermainnya.

Akhirnya setelah didorong-dorong, dia jawab, “Jelek.”

Katanya ada temannya yang bilang kalau bajunya itu jelek.

Mulai deh nasehatin lagi. Menyadarkan lagi.

“Ziyad…dulu nenek malah bilang baju itu bagus. Ziyad inget gak?”


“Jangan didengarkan semua perkataan orang. Itu kan pendapat dia aja. Pendapat orang itu relatif. Ngerti relatif gak?”

Tahu diri ngeluarin kata yang belum tingkatannya ☺️.

“Relatif itu berarti bisa beda-beda. Bisa jadi sebenernya temannya itu pingin. Bisa jadi..bla bla bla…”

“Ziyad, lain kali kalau ada temannya yang apa-apain, jawab aja ‘GAK PA PA’.”

“Baju Ziyad jelek…bilang ‘GAK PA PA, alhamdulillah aku masih punya baju’.”

“Kalau temannya tetap bilang ‘Tapi bajumu itu jelek!’ tetap jawab, ‘GAK PA PA, bagi aku baju ini bagus. Abi yang beliin!’.”

“Dibilang lagi ‘Pokoknya jelek.’ Jawab lagi “GAK PA PA, bagi aku bagus.'”

Aku tau model percakapan mereka soalnya seperti itu. Mancing-mancing gak pernah berhenti.Yang di atas cuma salah satu contoh aja. Kita sendiri mungkin pernah ngalamin yang kaya gini juga ya waktu masih kecil.

Alhamdulillah, pernah pulang dari masjid, Abang cerita kalau Ziyad jawab “Gak papa” berkali-kali ke temannya. Pas Abang tanya dibilang apa sama temannya, dia malah  lupa.

Itu yang terjadi pada Ziyad.

Sebenarnya tulisan di atas ingin aku tulis setelah aku sendiri mengalami kejadian gak mengenakkan. Terus nginget-nginget sendiri pesanku ke Ziyad. Tapi perkataan itu gak bisa aku lontarkan ke sosok yang membuat perasaanku gak enak. Jadilah aku mengatakan kata-kata itu ke diri aku sendiri.

“Gak papa…masih banyak orang lain yang baik insyaAllah.”

“Gak papa..mungkin dia begini.”

“Gak papa…mungkin dia begitu.”

Jadi…gak papa insya Allah :).

Tetap tersenyum, sabar dan bersyukur.

6 Replies to “Gak Pa Pa”

  1. Yunita Ummu Tsaqif says: Reply

    Bagus sekali artikelnya mbak Cizkah..
    Jazakillah khoir untuk tulisan di web ini yg penuh manfaat

    salam kenal
    Yunita/Jakarta

    1. alhamdulillah…alhamdulillah
      salam kenal juga mbak yunita…^^

  2. […] cuma frame aja ya), tapi hampir semuanya cocoknya untuk cowok. Dan disinilah aku merasa mendapat perlakuan yang bikin hati sedih.Waktu itu ada satu penjaga yang melayani kami. Dia jelaskan yang kita tanya […]

  3. Salam kenal mba cizkah, bagus banget blognya.

    Barokaloohu fiik

    1. salam kenal juga mba kahiraharli…

      wa fiiki barokallahu ^^

  4. […] idealisme tingkat empengnya, aku berusaha menghibur diri dan cuek dan dalam hati bilang,  “Yah gpp. Pake empeng gak dosa insya […]

Leave a Reply to Idealisme Tingkat Empeng – Catatan Cizkah Cancel reply