Mencoba Menjalani Gaya Hidup Lebih Sehat

Sebenarnya, ini juga sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan dengan mengisi perut. Tapi aku lagi gak bisa nyari-nyari haditsnya.

Terkadang manusia lupa karena makan hanya karena sekedar mengisi perut, biar kenyang, mengecap kelezatan dan sebagainya. Padahal lebih penting lagi adalah makan itu untuk beribadah kepada Allah dan sangat penting juga kalau makan itu bukan menjadi hal yang membahayakan diri kita sendiri. Kok bisa?

Kalau masak gak pake micin, aku udah mulai dari sejak masih kos dan memiliki kesempatan untuk masak sendiri (soalnya pernah ngekos di tempat yang gak boleh anak kosnya masak, 🙁 ) Tapi terus sempet juga masih pake dikit-dikit.

Waktu nikah awal-awal, masih sempet juga pake micin, tapi akhirnya setelah suami banyak ketemu kawan-kawan di pondok Jamilurrahman, di pondok Imam Bukhari dan Bin Baz yang mereka semua menyajikan makanan tanpa micin, alhamdulillah aku sampai sekarang masak tanpa micin dan alhamdulillah tidak ada masalah dengan lidah dan rasa. ^_^

Yang susahnya, dari dulu aku pecinta mie instant, terus kayanya suami juga ketularan dikit. Kadang (sering kali yah), pingin makan yang panas-panas, jadilah mie instant kita konsumsi. Padahaalll, di mie instant itu kan berlimpah-limpah zat yang berbahaya bagi tubuh, baik MSG, pewarna, pengawet dll. Setelah suami mulai aktif lagi ngurus web indoroyal, dan sering ketemu pak Roni, salah satu pemilik Al Manar Herbafit tsb, bangHen jadi lebih ‘terbuka’ lagi pikirannya untuk hidup lebih sehat. Alhasil, selama hampir 2 bulan ini, konsumsi mie instant – alhamdulillah- bisa menurun drastis. Yang tadinya mungkin seminggu bisa 5 kali, sekarang…wah dikit pokoknya. Mudah-mudahan bisa lepas sama sekali nantinya.

Kesukaan kami yang lain adalah bakso. Sampai sekarang masih lupa kalo beli minta “Gak pake micin ya, Mas!” Hehehe… Mudah-mudahan besok-besok bisa inget. Kemarin kami juga menemukan satu tempat jajan bakso yang cabenya pake cabe ulek, jadi mengurangi bahan yang kurang sehat seperti saos cabe dan saos tomat yang biasanya gak pernah lepas dari bakso. Nama baksonya Bakso Pak Peh. Harganya, semangkoknya Rp 6000. Lebih mahal seribu dari harga bakso di pasaran.

Terus lagi, sekarang pemakaian kaldu buatan juga dah aku kurangin. Bulan ini, ketika kami ingin beli beras bulanan, suami tertarik dengan beras organik yang juga dijual disitu. Bulan kemarin aku masih kurang setuju, karena setahu aku dulu harga beras organik bisa berkali-kali lipat dari harga beras biasa. Tapi kemarin, waktu tanya ke Bu Titin yang punya toko beras, ternyata harganya Rp 6000 per-kilo. Lumayan sih. Beda 500-an dari beras yang biasa kami beli. Ya udah, coba dulu deh, Bu! Hehehe, berasnya wangi, pulen. (Baru inget, kadang kalo beli beras di warung sayur dekat rumah juga dihargain Rp 6000 kok, berarti ada kemungkinan berlanjut insya Allah)

Cara lainnya lagi adalah minum atau makan yang bersifat alami, seperti obat herbal, buah dan makanan segar lainnya. Ini penting untuk detoksifikasi zat-zat tidak sehat yang ada pada tubuh. Untuk milih antara buah dan jus, ternyata lebih bagus makan buah secara langsung lho daripada di-jus. Kalaupun di-jus, bagusnya putaran blendernya pun bukan yang cepat (ini lupa baca dimana artikel tentang cara yang benar membuat dan meminum jus). Cara minum jus pun lebih tepat jika tidak langsung ditelan sekaligus beberapa tegukan. Tapi dibiarkan mengendap di dalam mulut beberapa saat baru ditelan. Hal ini agar ada reaksi dengan zat yang ada di mulut.

Hm hm… ada yang juga sudah mulai gerakan hidup sehat ini??

***

Sebab terbaru kami semakin gencar menjalani cara hidup sehat ini adalah karena kembaran ibu mertuaku (bibinya suami) baru saja meninggal bulan kemarin karena kanker otak yang dideritanya. Beliau sempat operasi di Melaka (Malaysia). Dokter mengatakan kanker ini muncul karena jatuh yang pernah dialami sekitar 17 tahun yang lalu dan semakin berkembang karena MSG dan makanan tidak sehat yang dikonsumsi.

Sebab-sebab lain yang sebelumnya jadi motivator kami karena banyak juga disekitar kami yang memiliki keluarga menderita kanker dan hal yang sangat memicu pertumbuhan kanker adalah micin (MSG) ini. Dan mereka semua sangat menghindari MSG. Jadi, untuk menghindari makanan tidak sehat, tidak perlu menunggu sampai sakit kan?

Plus yang sangat tidak patut untuk dilupakan adalah berserah diri kepada Allah dan memohon pertolongan kepada Allah untuk dihindari dari penyakit yang berbahaya,

Allahumma inni a’udzubika minal baroshi wal junuuni wal judzaami wa min syai-il asqoomi

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, lepra dan penyakit-penyakit berbahaya.” (HR. Abu Dawud, Nasa-i, Ahmad)

2 Replies to “Mencoba Menjalani Gaya Hidup Lebih Sehat”

  1. assalamu’alaikum wr wbr.

    ummu silahkan mampir ke web kami, Insya Alloh kami jg mempunyai mie sehat organik 4 macam rasa : bayam, sawi, wortel dan tomat.

    kami jg distributor kaldu alsultan non msg sapi dan ayam.

    detail produk silahkan dilihat
    http://pondoksehatku.wordpress.com

    wassalamu’alaikum wr wbr.

    jazzakallah khoiron katsiro..

    ekasari

  2. Met malam. Salam kenal sebelumnya. Ga sengaja mampir kemari dari google dari obat herbal . Numpang baca2 dulu. ^_^

Leave a Reply