Rumah

Hallooo para pengantin baru :).
Gimana kabarnya?
Cuma mau berbagi rasa.
Kami sudah menikah 12 tahun.
Alhamdulilah sampai saat ini masih ngontrak.

Empat tahun pertama pernikahan, kami sudah pindah rumah LIMA kali!
Kontrakan pertama cuma satu kamar layaknya kamar kos. Ada kamar mandi di dalam alhamdulilah. Semua barang tentu saja tumplek di situ. Buat we were happy. Apalagi waktu itu langsung hamil anak pertama alhamdulilah.

Waktu Ziyad; anak pertama lahir, alhamdulilah pindah kontrakan. Ada yang mau pulang kampung dan langsung nawarin kontrakan dia.

Setahun kemudian, pemilik kontrakan kedua tadi mau pakai rumahnya.
Berarti kami pindah yang ketiga di tahun kedua pernikahan kami haha.

Setahun tinggal di Bantul dekat perkampungan Jamilurrohman, kami harus pindah lagi. Klasik. Rumahnya mau dipakai sama yang punya. Berarti pindah yang keempat.

Setelah 7 bulan tinggal di kontrakan yang keempat, kami pindah lagi. Alhamdulilah kami tetap di kontrakan kelima ini sudah mau 9 tahun berarti.

Apakah kami bahagia?

Alhamdulilah insya Allah iya. Jadi, yang baru nikah atau baru sebentar nikah, tak usah khawatir atau bersedih kalau belum ada tanda-tanda bakal punya rumah sendiri hihi.

Bahagialah…

Karena gak mesti mikir hutang tiap bulan. Sungguh merdeka dari hutang itu adalah kebahagiaan yang sangat besar. Hidup jadi terasa lebih lapang. Menabung bisa jadi lebih mudah.

Bahagialah…

Karena masih bisa tinggal di rumah. Apalagi kalau bareng sama suami. Apalagi ternyata udah ada anak. Ah…itu kan udah kebahagiaan yang besar.

Bahagialah…
Karena ternyata tinggal dengan tetangga yang baik. Lingkungan yang baik. Dekat dengan masjid. Tambah lagi kalau dekat kajian. Masya Allah. Nikmat besar lagi.

Bahagialah…
Semuanya sehat.

Bahagialah..
Karena kebahagiaan itu di hati.
Bukan di punya rumah atau engga.

Bukan berarti yang nulis gak pengen punya rumah ya haha.
Kami juga tetap punya cita-cita kok. Dan tentu saja terus berdoa dan berusaha.

Cuma biasanya kegalauan pengantin baru apalagi di era sekarang itu kelihatannya cukup besar. Apalagi kalau pengantin barunya melihatnya keluarga-keluarga yang ternyata udah mapan, punya rumah, mobil, usaha yang maju.

Jadi, kami bantu untuk melihat ke bawah ya. Ke kami haha. Yang belum punya rumah. Yang kendaraannya alhamdulilah tambah jadi 2 motor tiga tahun yang lalu (alias udah 9 tahun nikah baru ada tambahan motor).

Masalah seperti ini, lihat aja ke bawah. Yang udah nikah bertahun-tahun itu, awalnya juga sama kok. Gak langsung sukses. Kasur seadanya. Peralatan rumah tangga seadanya. Masak seadanya. Jajan seadanya. Pokoknya serba seadanya. Tapi bahagia insyaAllah…asal bersyukur..dengan apa yang ada. Sabar menjalani untuk proses ke depan.

Proses apapun untuk masa depan harus dijalani dengan sabar. Bukan galau. Bukan banyak nuntut ke suami.

Jadi. Bahagia ya…

cizkah

17 Oktober 2018

One Reply to “Rumah”

  1. Semangat mba Cizkah sekeluarga, barakallahufiikum. Laa hawlaa wa laa quwwatta illa billah, kami 8 th menikah dan pindah kontrakan juga bbrp kali alhamdulillah, seru ya!

Leave a Reply