Berhasil

Keberhasilan itu…sebenarnya juga sesuatu yang relatif.
Relatifnya dalam banyak aspek.
Dari pelakunya. Dari jenis keberhasilannya.

Malah, ada orang yang terlihat berhasil melakukan sesuatu…sebenarnya dia gak berhasil. Sebenarnya ada pihak lain yang berhasil. Yang juga ikut tertawa (yang jelas gak haru) bahagia.

Ketika orang membuat keputusan (yang itu ternyata kemaksiatan kepada ALlah), pasti itu bukan keberhasilan. Walaupun dia merasanya dia senang dengan keputusan itu. Dia jadi “bahagia”. Dia jadi bisa senyum-senyum. Gak kaya kemarin penuh gundah gulana.

Tapi kan seperti aku bilang. Ternyata jadi relatif. Karena, orang yang membuat keputusan (kemaksiatan) itu, banyak yang kemudian bilang,

“Akhirnya aku berhasil menemukan jati diriku”. (ternyata buka jilbab)
“Aku sudah berhasil mengalahkan ketakutanku.”
“Aku berhasil menunjukkan siapa aku sebenarnya.”

atau ada juga yang bilang,
“Akhirnya aku menemukan jodohku.” (pacaran)

atau ada yang bilang,
“Akhirnya aku bisa punya rumah.” (pake uang riba)

Terus kalo udah gini. Siapa yang bahagia.
Ada dua makhluk yang bahagia. Yang berhasil sih sebenarnya satu.
Iya…siapa lagi kalo bukan setan.

Satu kemaksiatan…sudah berhasil dia laporkan kepada atasannya. Tinggal tambah lagi kemaksiatan lagi. Biar hati orang – yang merasa berhasil – tadi makin menghitam. Terus tambah lagi..mengitam lagi. Kemudian mengeras.

۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ [٥٧:١٦]

Artinya:

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Al-Hadid ayat 15)

Hanya kepada Allah kita mengadu. Memohon pertolongan.
Yaa muqolibal quluub, tsabbit qolbii ‘ala diinik.

 

Leave a Reply