Kemana Artikel Bahasa Arab Itu…?

Pada gak nyadar ya??

Hehehe…artikel tulisanku yang judulnya “Bahasa Arab Bahasa Islam”, sedang hilang dari peredaran muslimah.or.id lho.

Kenapa?

Bukan karena isinya yang bermasalah. Jadi, ‘afwan jiddan itu tetap bukan merupakan kalimat arab yang benar, bahasa Arab itu memang benar-benar mulia, tidak ada hadits shahih yang menyatakan bahasa Arab bahasa surga, dan lain-lainnya. Hanya saja, kemarin sempat ada diskusi antara akh Satria dari badar.muslim.or.id yang juga merupakan teman suami dan teman satu tim di Penalette bersama suami dan tentu aja sama aku secara gak langsung. Berkaitan dengan kalimat yang bener dari ‘afwan itu. Sepertinya ada permasalahan berkaitan dengan nahwu dan shorof.

Setelah aku pikir-pikir, ada benarnya yang dikatakan akh Satria itu. Cuma perlu di cek ke ustadz. Akhirnya ditanyakan ke dua orang ustadz, tapi katanya belum dapat jawaban. Jadi, insya Allah mau ditanyain lagi ke ustadz Aris Munandar. Sebenarnya artikel itu memang sudah dimuraja’ah ustadz Aris. Sepertinya bagian yang ‘itu’ agak terlewat, karena memang dilihat secara kaidah, secara sepintas hasilnya benar. Tapi kalau dirunut-runut, ternyata kurang tepat.

Jadi, aku minta ke bang Hen di-unpost dulu aja, sampai dapat jawaban dari ustadz Aris insya Allah. Mohon maaf atas ketidaknyamaan tersebut.

6 Replies to “Kemana Artikel Bahasa Arab Itu…?”

  1. Assalamu’alaykum umm…

    Alhamdulillah, artikelnya udah diperbaiki ya Umm…
    Kemarin ana sempat ragu untuk mengomentari hadits tentang bahasa arab adalah bahasa penduduk surga, karena ana kurang tahu dari segi mana ‘ilatnya. Khawatir salah, tapi alhamdulillah kalau udah direvisi.
    Oia Umm… lagi ngerjain project artikel Mustholah Hadits ya…?
    Kalau ana boleh nambah saran, dalam pembahasan tolong disisipkan contoh hadits berikut takhrijnya, sebagai tambahan ilmu bagi pembaca.

    Barakallahu fikum
    Wassalamu’alaykum

  2. Artikel bahasa Arab yang direvisi bukan bagian bahasa arab bahasa penduduk surga. Kalau itu insya Allah memang sudah benar, bahwa tidak ada hadits yang shahih berkenaan dengan penetapan bahasa Arab sebagai bahasa surga. Kemarin yang ditanyakan tentang perkataan “aku minta maaf benar-benar minta maaf kepadamu”, ada kesalahan dari segi shorofnya.

    Kemudian penyusunan Taisir Musthalah Hadits itu sudah selesai sejak hampir 3 tahun yang lalu. Isinya menyesuaikan kitab Taisir Musthalah Hadits karya Syaikh Ibn Utsaimin dan juga menyesuaikan isi kajian yang ada pada waktu itu (diisi oleh ust. Aris – sudah ada di pengantarnya kan ya penejelasan tentang ini-).

    Jadi, bukan berdasarkan tulisan kita sendiri. Coba dicocokkan dengan kitab aslinya.Insya Allah ketika dibutuhkan, syaikh ibn Utsaimin memberikan contoh yang dibutuhkan.

  3. Oh gitu…
    Sepertinya ana keliru ya Umm… ‘Afwan.

    Jadi artikel tentang Taisir Mustholah Hadits-nya udah selesai ya Umm?
    Oh ya… ‘afwan, ana ma adri…
    Syukron atas jawaban dan penjelasannya.

  4. Tambahan;

    Ralat Umm, tentang penggunaan lafadz “afwan jiddan”:

    Yang saya tahu, afwan jiddan itu tidak sesuai dengan kaidah nahwu. Ini karena jiddan itu na’at (shifah), sedangkan na’at itu menyifati ism (kata benda). Nah, apakah afwan itu ism?

  5. wah, ini kemarin akh Jati ngirim sms ke suami untuk ngeralat komentar ini. Karena yg beliau maksud maf’ul muthlaq. Jadi, komentar yang di atas gak dianggap ya pembaca…

    Kalaupun ditanya apakah ‘afwan itu ism, coba dikembalikan ke ciri-ciri isim. 🙂

  6. sudah dicek suami ke al-mu’jam al-mufasshol. pada kitab tersebut, fi’il yang dimahzhuf adalah “athlubu”, sedangkan hasil diskusi dengan ust Aris adalah “asta’fiika”. Wallahu a’lam…

Leave a Reply