Memiliki Anak adalah Anugrah

Akhir-akhir ini, di saat berpayah-payah di trimester pertama, banyak hal-hal yang membuat aku “tersadar” untuk semakin bersyukur walaupun si abang juga tak henti-hentinya mengingatkan aku untuk bersyukur dengan anugrah kehamilan ketiga yang sampai sejauh ini baik-baik kondisinya alhamdulillah.

Hamil itu, bukanlah perkara yang “mudah” dalam arti seseorang bisa main merencanakan akan hamil besok, tahun ini atau tahun depan sehingga memiliki planning-planning yang seakan-akan disesuaikan dengan kondisi “pas aku hamil”. Karena, hamil atau memiliki anak itu bukan wewenang dan kekuasaan kita. Anak adalah anugrah dari Allah. Kalaupun ada yang mudah mendapatkannya dan sesuai dengan yang direncanakan, itu hanyalah – sekali lagi – kemudahan dari Allah.

Kemarin, suami bercerita, tentang salah satu tetangga kami, yang anaknya sudah berusia sekitar 8 tahun. Ketika membersihkan halaman rumah bersama pak Sulis si empunya rumah, beliau menceritakan, bahwa bapak tsb, susah payah untuk mendapatkannya. Beliau dan istrinya pergi ke Amerika untuk menyatukan sperma beliau dan sel telur istrinya. Masya Allah. Abang malamnnya menceritakan kepadaku dan tentu aja gak ketinggalan, “Adek banyak-banyak bersyukur ya…”

Tadi malam, waktu menunggu abang menyelesaikan pembayaran di kasir swalayan, seorang Ibu yang menggendong anaknya yang kelihatan masih bayi berdiri di sampingku. Posisi kami berdua bukan di barisan antrian kasir, tapi sudah di luarnya. Suaminya antri di belakang suamiku. Aku dan ibu tersebut saling tersenyum. Kemudian si ibu berkomentar, “Biasanya offline.” Kebetulan suami membayar dengan kartu debit, dan sudah dua kali masih failed. “Iya”, aku jawab. Setelah itu, aku gak bicara – sebenernya sih pengen ngelongok anaknya yg di dalem – hihi…tapi takut gak sopan, abis diselimutin banget gitu kan ya, jadinya aku agak-agak celingukan.

Akhirnya aku punya ide memperkenalkan wujud seorang “adik” ke Ziyad. “Ziyad, ini adek…adek seperti ini…” Ziyad yang lagi pecicilan di sekitar aku, menghampiri, kemudian si ibu menundukkan anaknya. “Adeknya lagi bobok. Mau cium adek? Adeknya cowok…”
Ziyad cuma senyum-senyum sambil melepas jaketnya. “Lama ini nunggunya. Sebelas tahun.”
“OH YA BU?!” Aku bener-bener terkejut. “Ooh….” Aku masih terpana sesaat, kemudian berkata, “Alhamdulillah…akhirnya dikasih juga ya bu (sama Allah maksudnya).” “Iya..yang penting qana’ah…”

Wah….pengennya sih ngobrol lebih lanjut, kalo perlu pengen minta nomor hape deeehh. Tapi si abang dah selesai bayarnya, dan langsung pergi, aku langsung pamit ke ibu tersebut, “Duluan ya, Bu….Assalamu’alaikumm…” “Wa’alaikumussalam”, jawab ibu tersebut sambil tersenyum.

Saat menuju parkiran, aku langsung cerita ke abang, bla bla bla….Sampe di jalan, abang juga baru ngeh, “Suaminya yang mana?” “Yang di samping abang ituuh…” “Ohh….masya ALlah, 11 tahun ya. Tu Dek….banyak-banyak bersyukur ya…” Sejujurnya, pas aku cerita ke abang, aku juga udah merinding dan mau nangis. Ya Allah, gak kebayang menunggu selama itu. Abang bilang, “Selama itu, mungkin gelisah, sedih gundah.”

Bener-bener…anak itu, adalah anugrah.
Untuk yang belum hamil, sabar ya, perbanyak istighfar, doa, sedekah..
Untuk yang pernah hamil dan keguguran, sabar juga. Dan juga jangan memastikann bahwa kalo sudah pernah hamil itu berarti bisa hamil. Karena banyak juga yang di kehamilan kedua, ternyata juga akhirnya mesti keguguran, begitu pula di kehamilan ketiga. wal iyyadzu billah.

Tapi ketika ini terjadi (keguguran beberapa kali), bukan berarti tidak bisa punya anak. Allahu ‘ala kulli syai’in qodiir… Yang jelas kita jangan berputus asa, plus jangan sampai ada kesombongan dalam hati sehingga merasa bisa dengan pastinya memiliki buah hati. Wallahu a’lam.

4 Replies to “Memiliki Anak adalah Anugrah”

  1. Semoga ne segera hamil, gak selama beliau2 yg mbak mention di atas ya.. Amiin.. *hope*

    1. aamiiiin. Iya nee…tawakal ‘alallah dan berusaha dengan sebab-sebab yang ilmiah dan syar’i. ^^

  2. Barokallohu fiik, semoga kehamilan dan persalinan anti nanti dipermudah oleh ALloh subhanah..
    aamiiin…

  3. Ummu Sulaim Uul says: Reply

    Terharu (lagi) baca postingannya mb Siska…topiknya ummahat bangeeett….
    Pas banget dg kondisi saya sekarang yg sudah menantikan kehadiran si kecil. Semoga Allah memudahkan saya dan suami utk segera punya momongan sebagaimana halnya anti ya mbak… ^^

Leave a Reply