Metode Menghafal Surat Al Bayyinah

البيِّنة
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ


لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ ﴿البينة:١

رَسُولٌ مِّنَ اللَّـهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً ﴿البينة:٢

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ﴿البينة:٣

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ﴿البينة:٤

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ الصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ الزَّكَوٰةَ ۚ وَذٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿البينة:٥

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ ﴿البينة:٦

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ أُو۟لٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ ﴿البينة:٧

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ ﴿البينة:٨

 

Metode menghafal Ziyad itu gak urut. Kadang aku lompati surat tertentu dengan beberapa pertimbangan. Pas kemarin mulai masuk TK, juga sempat mengikuti mengiringi apa yang sedang di hafal di TK. Sebelum melangkah ke surat Al-Bayyinah, surat terakhir yang dia hafal adalah surat Al-Insyiqoq. 

Setelah “selesai” menghafal surat Al Insyiqoq, aku review lagi list hafalan Ziyad (5 tahun 6 bulan). Sempat masuk surat al-Muthoffifin tapi aku hentikan. Ada beberapa surat yang sepertinya lebih baik mulai diajarkan sebelum ke surat-surat lainnya yang lebih panjang di juz ‘amma ini.

Surat yang tertinggal adalah surat Al-Balad, Al-Lail, As-Syams, dan Al-Bayyinah. Alhamdulilah berarti surat seliain itu sampai Al-Insyiqaq, dia sudah hafal in sya Allah.

Kemudian aku lihat surat Al-Bayyinah. Surat ini bikin was-was. Pengalaman dengan surat Al-Falaq memang jadi pertimbangan untuk selalu menunda memberikan hafalan ini ke Ziyad. Akhirnya kemarin aku putuskan untuk mulai hafalan surat Al-Bayyinah ini.

Dan terjadilah apa yang telah terjadi hehe…

Aku berusaha tanamkan sendiri dalam hatiku berkali-kali. Ziyad masih 5 tahun. Surat ini memang “sulit”. Baik secara karena banyak yang kalimat-kalimat yang mirip di dalam surat itu ataupun dengan surat lainnya.

 

Contohnya,

  • Ayat 1 ada kata al-bayyinah di akhir. Di ayat ke-4 juga ada kata al-bayyinah di akhir ayat. Biasanya pas di ayat 4 dia malah nerusinnya nyambung lagi ke ayat 2 karena gak nyadar itu ayat ke-4. 
  • Ayat 1 setelah kata al-musyrikiina MUNFAKKIINA… Sedangkan di ayat 6, setelah kata al-musyrikiina FII NAARI
  • Ayat 7, wa’amilushoolihaati ULAAIKA … ini banyak sekali ayat yang mirip dengan ini di surat lain. Di surat al-Buruju ada wa’amilushshoolihaati LAHUM JANNAATUN TAJRI.., di surat at-Tin wa’amilushshoolihaati FA LAHUM, di surat Al Insyiqoq juga ada wa’amilussholihaati lahum ajrun..
  • Ayat 5 ada Dzaalika diinul qoyyimah, di ayat 8 ada Dzaalika liman khosyiya robbah.
  • Ayat 6 Innaladziina kafaru…, ayat 7 Innalladziina aamanuu.
  • Ayat 6 ,Ulaaika hum SYARRUL bariyyah, di ayat 7, Ulaaika hum KHOIRUL bariyyah.
  • Ayat 6 ada khoolidiiina fiihaa.., di ayat 8 ada khoolidiina fiihaa ABADAA
  • Ayat 8 Jannatu ‘adnin tajrii min tahtihaal anhaar..khoolidiina fiiha, biasanya dia nyambung ke al-buruuj, min tahtihaal anhaar…DZAALIKAL FAUZUL KABIIR…

Mo pusing kan? 😀

Seperti kata syaikh Al-Arifi di buku Nikmatilah Hidup Anda yang intinya, 

“Daripada mencela kegelapan, lebih baik menyalakan lampu.” 

Lupa deh kalimat tepatnya.  Jadi daripada merasa susah dan stress dan bikin stress anak karena kesulitan menghafal surat ini, lebih baik cari metode yang paling tepat buat memudahkan dia menghafal surat ini.

Cara Pertama

Jadi, setelah selesai sampai surat terakhir, seperti dapat diduga, Ziyad kebingungan untuk mengulang seluruh ayat secara benar. Jadi aku anggap, masalah pertama adalah URUTAN.

Terus aku tulis besar-besar di kertas terpilah sesuai ayat.  Aku tekankan beberapa kalimat yang bikin bingung di atas. Terus setiap dia lagi baca ayat , aku kasih lihat ke ayat yang sesuai di kertas tersebut. Ternyata belum berhasil. Karena dia juga belum lancar banget untuk baca Quran (Alhamdulillah Ziyad sudah Iqro 5), jadi yang ada dia malah jadi kaya berusaha untuk baca tulisan arabnya.

Ok…kertas bekas tulisan tersebut sudah dibakar hehe. Cari metode lain

Cara kedua

Masih mirip dengan cara pertama. Kali ini ditulis di kertas biasa. Aku gak nulis semua ayatnya. Cuma di bagian-bagian yang membingungkan beserta nomor ayat. Setiap dia lagi baca, terus sampai ke bagian yang membingungkan, aku kasih tunjuk dia sudah sampai bagian itu dan ada ayat selanjutnya. Lumayan sepertinya.Tapi tetap belum mantap dan masih sering ketukar-tukar.

Cara ketiga

Karena kalau diulang-ulang dari awal sampai akhir dia kelibet dan ketukar-tukar terus. Akhirnya ubah strategi. Aku coba ulang-ulang di ayat 6. Kayanya di situ kuncinya. Di situ mirip dengan ayat 1, dan mirip pula dengan ayat selanjutnya. Karena salah-salah terus, efeknya dia jadi gak pede setiap baca bagian musyriKIINA. Jadi dia berhenti di MUSYRIKII….*terus bengong deh.

Ternyata kalo diterusin baca, lidahnya dia masih reflek baca MUNFAKKIINA. Jadi berulang-ulang (lebih dari 20x), kita ulang-ulang ayat “musyrikiina FII NAARI…” , “musyrikiina FII NAARI…” , “musyrikiina FII NAARI…” , “musyrikiina FII NAARI…” ….hehe. Gak langsung satu waktu. Aku bilang kita makan dan sholat dulu. Aku suruh dia juga banyak minum biar otaknya lebih fresh. Aku juga tetap nulis ayat tersebut di kertas. Memberi penekanan ke kalimat yang membingungkan. Alhamdulillah satu hari itu dia mulai lebih paham dan mulai “lepas” reflek lidah ke MUNFAKKIIna. Dia juga mulai memperhatian SYARRUL bariyyah. 

Besoknya masih ngulang ayat 6 itu. Terus masuk ke ayat 7. Kali ini memantapkan lidah dari kalimat “Sholihaati ULAA IKA hum khoirul bariyyah.”

Dan seterusnya sampai hari-hari esoknya. Pas sampai ayat 8 pun aku cuma minta dia ngulang dari ayat 6-8 aja. Coba, di 3 ayat ini masih bingung gak. AKhirnya setelah mulai ada secercah kelancaran, aku minta dia baca dari ayat pertama. Hehe…

Alhamdulillah hari ini, dia bisa memabaca Al-Bayyinah dengan benar tanpa aku kasih petunjuk walau masih pelan-pelan di bagian yang bisa salah kalau gak konsen. Tapi aku udah senang in sya Allah. Dia juga senang. Dan bahagianya lagi, surat-surat lain yang mirip dengan surat ini aku juga ulang dan dia juga gak keserimpet-serimpet kaya kemarin.

Lengah

Aku memang sempat lengah. Pas sudah akhir-akhir, karena surat-surat yang dihafal mulai panjang-panjang, aku lebih banyak mengulang surat-surat terakhir tersebut beserta ayat baru yang dia hafal. Surat pendeknya kadang-kadang aja.

Ternyata sempat juga aku coba ulang Al-Lahab, dia seperti lupa sama sekali. Atau surat Al-Ma’un. Tapi sepertinya mungkin karena otaknya penuh atau apa. Pas besoknya aku tes lagi lancar-lancar aja alhamdulillah.  Atau bahkan surat Al-Ashr yang pendek itu, dia malah masuk ke surat Al-Fajr. Tau kan..nadanya mirip. 

“Wal ‘Ashr…”

“Wal Fajr…”

Di surat al-‘ashr itu, dia sempat susah sekali ngelanjutin ke ayat yang benar. Masuknya ke ayat “wa layaalin ‘asyr…”

Aku perdengarkan syaikh Sudais. Aku perdengarkan syaikh Shatiri. Aku perdengarkan us Abu Usamah dari radio rodja.  Akhirnya aku minta dia mengikuti gaya syaikh Sudais. Langsung aja. Wal’ashrin innal insaana lafii khusrin illalladziina aamanuu…ila akhir..

Alhamdulillah kesulitan in sya Allah bisa teratasi. Mudah-mudahan tetap lancar dan istiqomah terus. Semoga ALlah memberi kesabaran buat semua pihak untuk belajar dan mengajarkan. Aamiin.

 Tambahan:

Teringat mau cerita tentang ini karena tadi pagi dalam tidurnya Ziyad mengigau, “Fiihaa kutubun…qoyyimah..” Haha…segitunya..

OOT: Engine wordpress diupgrade ke yang terbaru 3.5.1 ko jadi gak bisa edit link sama html di bagian postingan ini ya. Kaya gak aktif buttonnya.

2 Replies to “Metode Menghafal Surat Al Bayyinah”

  1. Assalamualaykum,

    Tertarik gara2 liat foto di IG…masya Allah ziyad pintarnya sudah sampai Al Bayyinah. Makasih sharingnya ya Ciz, hebat niy umminya…didoakan istiqomah terus yaa. Minta doanya juga Yasmin dan Umminya bisa kayak Ziyad hafalannya terus bertambah…Yasmin insya Allah mau mulai Al Ma’un 🙂

  2. wa’alaikumussalam warahmatullah…ternyata belum jawab Ratna..

    Aamiin jazakillahu khayron…
    Aaamiin…yang penting doa, sabar, usaha…buat kedua belah pihak in sya Allah ^^

Leave a Reply