Buah Hatiku Menuju Bulan Ke-24

Insya Allah, tanggal 24 bulan Juli ini, buah hatiku tersayang berumur 24 bulan alias 2 tahun. Tapi seperti ketika ia berusia 1 tahun, kami melewati hari-hari tersebut sebagaimana hari-hari biasanya. Kenapa? Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencontohkan merayakan atau menjadikan hari raya ketika seseorang memasuki tanggal lahirnya. Dan merayakan ulang tahun itu termasuk syiar dari kaum kuffar karena itulah kita gak boleh meniru-niru mereka. “Man tasyabbaha biqoumin fahuwa minhum.” (“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.”). Wal ‘iyyadzu billah.

Terakhir, posting tentang Ziyad Syaikhan waktu berumur 1 tahun 9 bulan ya (21 bulan). Catatan perubahannya sebagai berikuth:

Perkembangan Bahasa

Weelll…yang jelas dia udah bisa bilang “Abahh…” dengan benar. Jadi, gak “Jabah” lagi. Bang Hen juga jadi terharu, soalnya kalau ngomong “abah”, biasanya nadanya dilembutin gitu. Walaupun dia lagi cuap-cuap teriak-teriak, tapi kalo kesebut kata “Abah” langsung deh dilembutin. “A bahh…”

Huummm….tapi ya itu, kok belum bisa bilang “Ummi” ya?

Padahal kalau lagi cuap-cuap bahasa planet, bisa nyebut-nyebut “Com me..com me..”

Sayangnya, ya masih sesedikit itu perkembangan kata-kata yang Ziyad miliki. Makanya, kemarin pertimbangan kita mau masukinke TPA bukan untuk ‘nitipin’ anak, tapi lebih supaya Ziyad bergaul dengan teman-teman sebaya dan melihat anak-anak lain saling bercakap-cakap. Soalnya, kalau sedang mengajak dia jalan-jalan dan dia bertemu dengan teman-teman sebaya, dia suka niru-niru terus suka sok ikutan ngobrol. Sayangnya, aku gak punya ‘tetangga’ dekat yang punya anak-anak dan lingkungan rumah kurang kondusif kalau membiarkan Ziyad keluar rumah (apalagi abang khawatiran banget sejak ada ikhwan yang kehilangan anaknya yang sedang bermain-main di sekitar rumah).

Nah, tuh, barusan aja bang Hen pulang bareng sama Choirul (sepupu bang Hen dari Jambi yang mau masuk ‘idad lughoqi di pesantren Bin Baz). Waah… Ziyad kelihatan senang banget, langsung ngajak ngobrol (dengan bahasa bayi belum bisa ngomong :P)

Tapi…kemarin kita masih timbang-timbang lagi, jadi masukin apa engga. Soalnya, TPA yang syar’i belum ada. Jadi, kalau mau mesti ke TPA umum, yang biasanya diajarkan lagu-lagu. Nanti deh, insya Allah ditimbang-timbang lagi.

Masa Penyapihan

Nah…yang ini sebenarnya mesti diposting dalam entri tersendiri. Soalnya berproses dan mungkin ada dari ibu-ibu sekalian yang juga bisa ikut berbagi masalah penyapihan ini. Yang jelas, sekarang masih pelan-pelan disapih dan dengan cara yang baik insya Allah (gak ada unsur penipuan, syirik dll). Tapi kalau acara tangis-tangis kayanya emang wajar yah. Lucu juga waktu dengar bang Hen bujukin Ziyad supaya mau minum susu botol yang aku bikinin, “Syikhan udah dua tahun loh nenen ke Ummi.” Aku langsung ketawa dan baru nyadar, “Iya yah…ckckck…dua tahun mulut mungil itu minum ASI dari tubuhku.” Subhanallah…

Gosok Gigi

Alhamdulillah, udah sekitar 2-3 bulan ini, Ziyad lebih mudah untuk digosok giginya. Mudah dalam arti dia bersedia mangap dan digosok geraham bawah, atas dan gigi depannya. Prosesnya juga lama lho. Aku mulai mengajak dia belajar gosok gigi dari sejak usia 1 tahun 2 bulan. Awalnya masih gigi depan aja maunya. Kadang cuma bisa berhasil satu sisi geraham bawahnya. Kadang cuma sedikit aja, yang penting ada yang kena gosok. Itupun dipaksa-paksa di tahan badannya. Tapi sekarang alhamdulillah dah lancar walau kalau gigi geraham atas masih cepat-cepat gosoknya. Soalnya biasanya dia seperti mau muntah kalau udah sampai gigi geraham atas.

Lain-Lain…

Suka banget kalo pake sepatu aku atau abang. Terutama sepatu aku sih. Gak tahu kenapa. Alhamdulillah kemarin bisa beliin sepatu khusus buat dia. Langsung sumringah dehh…abis di bayar langsung dipake. Udah bisa bergaya lho dia. Langsung jalan digagah-gagahin.

Terus lagi, dia udah bisa meniru cara bertransaksi si Um. Tadi siang, pas ada bu Wati yang biasa jualan sayur, waktu aku lagi nunggu kembalian, Ziyad udah nyodorin tangannya duluan. Hihihi…terus pas sore lagi beli somay, uangnya udah keburu dipegang sama dia untuk disodorin ke si mas somay dari balik jendela. Apalagi yah?

Wah…kalo lagi nulis gini suka lupa apa aja yang patut dicatat di catatan perkembangan Ziyad Syaikhan ini. Mudah-mudahan kapan-kapan bisa nyambung lagi insya Allah.

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

2 Replies to “Buah Hatiku Menuju Bulan Ke-24”

  1. assalamu’alaykum…
    wah udah banyak jaga yak yang dipelajari ziyad. anak saya, ‘aisyah juga seumuran ziyad, 2 tahun 1 bulan, mungkin untuk beberapa perkembangan ada kemiripan juga, kecuali mungkin untuk gosok giginya yang belum bener-bener mau digosokin 😛
    kemarin coba diikutin ke PAUD, tapi agak ragu juga karena beberapa doa yg diajarin tidak shohih, akhirna lebih milih untuk pake metode homeschooling

    1. Iya ni…susah. Tapi kalo homeschooling, susah juga. Target ana memasukkan ke TPA kan biar dia bersosialisasi, sedangkan di homeschooling sebenarnya apa yang terjadi selama dua tahun ini merawat Ziyad juga sudah bisa termasuk pra homeschooling hehehe…

      Mudah-mudahan Allah memudahkan segala urusan kita, terutama dalam pendidikan sang buah hati ini.

Leave a Reply