Buat Apa Pakai Cadar?

Akhir-akhir ini lagi banyak banget hal yang bikin merenung. Ada banyak hal yang seperti saling berdesakan di kepala dan butuh untuk diurai satu persatu. Seperti biasa, biasanya aku berusaha berkutat sendiri sebelum akhirnya melontarkan apa yang ada di pikiranku ke Abang.

Aku yang selama ini memakai cadar, entah kenapa -atau sebenarnya aku tahu kenapa- mempertanyakan kembali, “Kenapa aku pakai cadar?”

Syubhat apakah yang muncul saat ini kemudian aku mempertanyakan pertanyaan ini?

Aku coba melihat dari teman-teman lain yang memakai cadar dan tidak menemukan jawabannya. Tapi aku bahagia bahwa masih ada teman-teman yang berusaha memakai cadar dengan segala ujiannya ketika menjalankannya. Aku bahagia ketika menemukan generasi yang lebih muda berusaha menjalankannya.

Ada momen-momen dimana aku merasa asing dengan diriku sendiri. Memikirkan “Apakah aku aneh dengan penampilanku ini?”

Ketika menyiapkan diri keluar dan memakai cadar biasanya aku gak berpikir apa-apa. Aku melakukan ini karena memang inilah pakaian yang aku pakai selama hampir 18 tahun dan aku berusaha memperjuangkannya di keluarga. Tapi akhirnya ada saat dimana aku berpikir, “Kenapa aku memakai pakaian ini?”

Akhirnya di suatu saat di percakapan menjelang tidur, aku bertanya ke Abang,

“Bang…sebenarnya buat apa aku pakai cadar?”

Abang langsung menjawab tanpa perlu berpikir, “Buat dapat pahala.”

Aku masih diam. Abang sepertinya tahu bahwa ada yang menganggu pikiranku dengan bertanya seperti itu.

“Dek, adek selama ini meyakini pakai cadar itu sunnah. Berarti ketika Adek pakai itu adek dapat pahala. Adek harus niatkan itu.”

Kemudian Abang sebutkan salah satu kajian syaikh yang baru Abang dengarkan dan bahas itu. Tentang niat. Segala hal itu perlu niat.

Aku jadi teringat lagi bahasan yang sebenarnya juga sering jadi bahan obrolan bahwa kita harus selalu memperbaharui niat kita. Tajdidun niyah.

Abang masih melanjutkan lagi yang sebenarnya itu adalah nasehat, “Adek, setiap adek keluar, terus pakai cadar, itu berarti adek lagi mengumpulkan pahala.”

Waktu aku mempertanyakan hal ini, rasanya aku ingin pindah ke tempat impian, dimana kemudian bisa berpakaian ini adalah hal yang “biasa”.

Atau ini hanya alasan aku saja untuk kelemahan imanku saat ini.

Waktu sedang berkutat dengan masalah pakaian ini, ketika aku melihat postingan ini, rasanya aku jadi dikuatkan lagi bahwa aku gak sendiri.

Ya muqoilbal qulub tsabit qolbii ‘ala diinik.

Aku tuliskan di sini untuk menjadi catatan kembali untuk teman-teman yang memilih untuk bercadar. Semoga kembali lagi ingat niat awal memakai cadar dan kembali menghadirkan niat itu. Semoga Allah kuatkan kita semua dalam mengenggam bara ini.

cizkah
13 Juli 2024

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

One Reply to “Buat Apa Pakai Cadar?”

  1. […] Masih inget tulisan aku kemarin waktu aku berpikir dan mempertanyakan -setelah hampir 20 tahun pakai cadar-, “Buat apa pakai cadar?“ […]

Leave a Reply