Sore ini, aku belanja bahan protein ke Superindo. Biasanya aku berusaha menyelipkan stock protein ikan. Untuk ikan tertentu seperti ikan patin atau ikan lele, aku milih tetap nitip ke bu Salim; warung sayur dekat rumah.
Khusus gurami, aku tetap memilih beli di Superindo. Karena memang secara pengalaman beeertahun-tahun, kalau gurami beli di pasar itu, hasil masakan ikannya tetap ada aroma yang bikin kurang nyaman dan akhirnya gak bisa dimakan sampai ke setiap bagian dagingnya.
Untuk ikan lain, karena biasanya aku gak tau nama ikannya dan gak tau di pasar ada apa engga, jadi ya tetap milih di superindo.
Tips Belanja Efektif Insya Allah
Oh ya, tips belanja bahan lauk mentah ini, ke bagian ikan dulu ya. Karena ikan biasanya butuh dibersihkan. Jadi kita beli dulu ikan yang kita mau beli, minta dibersihkan.
Sambil menunggu ikan dibersihkan, kita ke bagian ayam dan daging buat bungkus-bungkus yang kita mau beli. Pas selesai di bagian daging dan ayam, pas ke bagian ikan udah tinggal ambil aja, gak perlu nunggu lagi insya Allah.

Ikan Kurisi
Karena kemarin anak-anak keenakan makan pecak ikan kurisi, tadi aku beli lagi.
Ikan kurisi ini harganya sebenarnya gak jauh beda dari nila. Tadi aku lihat ikan kurisi sekitar 3200an per ons. Sedangkan ikan nila sekitar 3700-3900 (aku lupa tepatnya, gak kefoto juga).
Bedanya adalah, karena ikan nila itu gede banget, kalau aku ambil 7 kan jatohnya mahal banget. Sedangkan ikan kurisi itu ukurannya cocok pas insya Allah untuk satu porsi makan. Ada beberapa yang ukurannya agak kecil juga, jadi kalau anak-anak yang masih kecil bisa diambilin yang ukuran small. Ibaratnya ikan nila itu ukuran L sama XL. Sedangkan kurisi masih ada ukuran M sama S.
Jadinya ambil 7 ikan kisarannya harga 40-50rban alhamdulillah.


Beli Bahan Lauk
Beli bahan lauk dan masak sendiri untuk keluarga besar itu emang jatuhnya lebih murah ya insya Allah. Makanya diusahain. Kalaupun emang udah capek tapi masih ada tenaga, asal ada stok lauk, aku tetap upayain masak tapi dimasak simple. Buat gambaran, kalau beli satu lauk ayam 10-12rb, buat satu sesi makan. Misal beli 7 ayam berarti udah 70-90rb. Dua kali sesi makan berarti hampir 200rb.
Sedangkan kalau beli ayam 1 kg itu sekitar 45-50rb (tergantung bagian apa). Masak 1,5-2kg kg ayam bisa buat siang malam, berarti bisa setengah dari pengeluaran kalau beli lauk. Itupun lauknya insya Allah bisa nambah per orang. Buat yang punya anak-anak bujang gede-gede, asupan protein tuh dibutuhkan banget ya buat massa otot. Apalagi kalau mereka olahraga.
Makanya aku jadi punya patokan, untuk satu sesi makan itu, pengeluaran untuk bahan lauk protein kisarannya sekitar 40-50rb. Kalau lebih dari itu, berarti udah masuk ke mahal dan gak bisa sering-sering.
Khusus Ramadhan
Khusus Ramadhan, aku memang bedain masakan antara berbuka sama sahur. Jadi, aku beli bahan lauknya per satu sesi makan. Ikan-ikan, ayam, semuanya untuk satu sesi makan aja pas berbuka.
Untuk sahur, aku beli: fillet ayam, hati, jantung, daging yang jenis sudah potongan dan ini sifatnya untuk tambahan protein aja. Jadi gak dihitung per orang. Karena nanti ada tambahan protein dari telur juga ketika masak untuk sahur. Insya Allah nanti lebih jelas di tulisan tumis-tumis untuk sahur ya.
Ikan Bawal
Nah…tadi, aku pingin coba ikan lain dari biasanya. Keingat pernah ngobrol sama seseorang yang recook gurami bakar karena lagi dapat hadiah ikan bawal. Katanya cocok dibumbuin itu. Karena gak semua ikan cocok dibumbui ini ya. Aku pernah nyoba bakar ikan nila pakai bumbu ikan bakar yang biasa aku pakai untuk gurami, kurang cocok.
Coba lah beli. Tapi harga per onsnya 8rb-an. Iya sih udah ketahuan bakal mahal. Tapi aku entah kenapa pada saat itu, gak ngira-ngira bakal berapa totalannya. Maklum lah belum pernah beli. Mikir-mikir, beli 2 apa 3 ya. Mengira-ngira buat dimakan 7 orang melihat dari ukuran ikannya. Akhirnya aku ambil 3. .
Pas ngeliat label harganya aku yang langsung dalam hati, “Waa 😅”
Ternyata mahaaal. Kalaupun beli 2 sepertinya tetap bakal mahal. Langsung seperberapa detik, otaknya nyari solusi biar ini bisa direvisi. Tapi ya gak bisa hehe. Ini kan ikan. Udah minta dibersihin. Masak dibalikin lagi. Ya udahlah…berusaha tenang nerusin belanja. Aku sempat berhenti sebentar, ngitung totalan yang dibelanjain stok untuk sepekanan ini.
Pas belanja ini kan aku sendirian, karena Abang beli lauk dan kue buat bukaan. Biar waktunya efektif efisien. Kalaupun ada yang mau dibeli Abang, yang penting bungkus-bungkus bahan-bahan lauk udah selesai. Pas aku lagi di bagian kasir dan kontak Abang, alhamdulillah Abang udah di dalam. Gak lama, Abang udah mendekat ke kasir. Waktu itu masih fokus ke ngurusin belanjaan dan pembayaran. Abang juga sempat ambil uang tunai di ATM.
Di parkiran, aku cerita tentang ikan bawal ini. Abang udah tahu kalau ikan ini mahal. Aku kan ada nada ngerasa bersalah dan penyesalan ketika cerita.
Kata Abang, “Gpp. Insya Allah dimakan anak-anak yang sholih sholihah insya Allah. Yang semangat buat puasa. Semangat buat ibadah. Adek harus inget itu, biar tenang. Banyak yang harus disyukuri.”
Aku langsung terhibur dan jadi ingat banyak hal kemudahan dari Allah. Iya ya. Duh..jadi berkaca-kaca sendiri nulis ini. Insya Allah ini rezekinya mereka kan.
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimushsholihaat.
Allahumma aktsir maalanaa wa baariklanaa fiimaa a’thoitanaa wa athil hayatana ‘ala thoo’athika wa ahasin ‘amalana.
Ya Allah, perbanyaklah harta kami, dan berkahilah atas apa yang engkau berikan kepada kami. Dan panjangkanlah umur kami dalam ketaatan dan perbaguslah amalan ibadah kami.
[Lafadz doa ini tersinspirasi dari lafadz doa Rasululullah ï·º ketika mendoakan Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu. Tapi aku sesuaikan untuk doa untuk diri sendiri dan keluarga.]
cizkah
Sabtu 15 Maret 2025 / 15 Ramadhan 1446 H