Gaya Belajar Montessori

Montessori adalah salah satu tokoh pendidikan. Itu jawaban simpel buat temen-temen yang mungkin belum tahu.

Waktu zaman kuliah dulu, kedapetan tugas bikin presentasi tentang beliau. Dan ketika membaca informasi yang ada, aku merasa cocok dengan cara yang digunakan. Bahkan dengan bekal pengetahuan tentang gaya pendidikan Montessori, waktu itu jadi sedikit berpengaruh pada  tulisanku tentang mendidik tanggung jawab pada anak :).

Yang paling aku ingat tentang sistem pendidikan Montessori adalah bagaimana menyediakan “lingkungan” yang sesuai dengan fisik dan perkembangan si anak.  Misalnya, naro gambar ya yang sejajar dengan jarak pandang matanya.

Jadi kalo menempelkan poster untuk anak jangan tinggi-tinggi yah :).

Coba dibayangkan- misalnya – kita melihat suatu pameran suatu karya dan karya tersebut diletakkan tinggi jauh di atas kepala kita. Ga bakal asyik lagi kan?

Atau misalnya menyiapkan gantungan baju sesuai jangkauan anak. Jadi jangan mengharapkan anak disiplin meletakkan barang-barang sesuai tempatnya, kalau tempatnya itu gak disediakan (kalau tinggi kan gak bisa ya). Dan hal-hal lain di sekitar rumah yang kita kadang mesti jeli dan berpikir dengan cara pikir mereka.

Dari artikel yang pernah aku baca pas zaman kuliah juga dikasih beberapa contoh kejadian. Misalnya saat anak memegang trotoar. Mungkin orang tua akan bereaksi, “Awas! Kotor. Aduh itu kotor” dll. Padahal dari situ dia bisa belajar tentang permukaan yang kasar, permukaan yang halus dsb. Atau ketika misalnya si anak pingin banget bantu orang tuanya dalam kegiatan rumah tangga, semisal cuci piring, pel. Maka kita dukung saja, sesuai kemampuan mereka. Kegiatan belajar juga lebih untuk ke praktek kehidupan sehari-hari.

The main premises of Montessori education are:

  • Children are to be respected as different from adults and as individuals who differ from each other.
  • Children possess an unusual sensitivity and intellectual ability to absorb and learn from their environment that are unlike those of the adult both in quality and capacity.
  • The most important years of childrens growth are the first six years of life when unconscious learning is gradually brought to the conscious level.

Ini beberapa contoh cara belajar Montessori (niatnya mo posting video-video Montessori…tapi…apa daya..masih di akhir2 trimester 1 :P) . I have lots video about this. Kalo ada yang mo copy, monggo. Lebih enak lagi kalo flashdisk ukuran besar ya.  Kayanya perlu diposting per bahasan sendiri kalo memang mo didownload.

 

Catatan:

Sekarang tanggal 25 Agustus 2013. Tulisan ini aku tulis tanggal 20 Desember 2012, kemudian beberapa kali mengalami pengeditan walaupun akhirnya tetap menjadi draft.

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

2 Replies to “Gaya Belajar Montessori”

  1. aku mau ngopi videonya dongg ^^
    hmm kesampean nggak ya.
    atau kata kunci pencarian atau link2nya di yutub kalo ada 😀

    1. @ririn ni di postingan baru ada sedikit clue video tentang montessori…abis itu silakan browse and browse and browse hehee…

      *tadi sempet ngira ini ririn yang dijakarta yang udah nikah euy…

Leave a Reply