Menata Hati dan Pikiran

Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata,

الْمُؤْمِنُ يُخَالِطُ لِيَعْلَمَ،
وَيَسْكُتُ لِيَسْلَمَ،
وَيَتَكَلَّمُ لِيَفْهَمَ،
وَيَخْلُو لِيَغْنَمَ

“Seorang mumin itu bergaul untuk menambah ilmu, diam agar dia selamat dari dosa, berbicara untuk memahamkan, dan menyendiri agar mendapat kejayaan.”

(Disebutkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Al-‘Uzlah dan Al-Infirad)

[Video di instagram bisa diakses di postingan 11 Agustus 2022; Menata Hati]

Sejak sakit dan sampai akhirnya membaik, aku memutuskan untuk menyendiri dulu. Aku merasa, perlu untuk menata berbagai hal.

Hati, pikiran, aktifitas.

Dikerjakan sambil sakit dan mengurus yang sakit. Kayanya, tahun ini cerita sakitnya berulang sering banget. Pilek demam tapi bikin bener-bener ga bisa beraktifitas.

Di saat kondisi gitu, lagi kangen banget sama yang di pondok. Rasanya luar biasa banget.

Sambil itu, menata pikiran dengan yang ada di hadapan.

Sampailah pada ketetapan bahwa aku harus fokus ke mereka yang baru mulai menghafal.

Fokus fokus fokus.

Mari menikmati perjalanan baru bersama mereka yang masih kecil-kecil ini. Yang masih tertatih ketika ditalqin. Yang masih butuh pembiasaan untuk menambah hafalan.

Thoriq yang juga dalam perjalanan, masih baru melangkah. Baru melangkah. Semoga Allah mudahkan perjalanannya.

Ziyad tentu saja masih sangat perlu didoakan.

Kehidupan itu bukan mencari “warna-warni”. Karena kita diciptakan bukan untuk mencari warna-warni. Apalagi kalau warna-warni yang dicari sekedar untuk disajikan di hadapan orang lain.

Sampailah titik dimana aku mensyukuri setiap perkembangan yang ada di setiap hal (walau sedikiiiit banget).

Sekedar mesin jahit yang sudah terelap.

Perosotan yang sudah sebulan teronggok di luar alhamdulilah akhirnya terpasang.

Alhamdulillah… alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimushsholihaat.

Semoga setelah ini fit, sehat dan bisa lebih produktif lagi.

#limaanakcizkah#krucilcizkah

cizkah
11 Agustus 2022
Dipost di blog tanggal 24 Agustus 2022

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

One Reply to “Menata Hati dan Pikiran”

  1. […] saat terima foto ini, aku masih pemulihan dari sakit dan lagi masa perenungan berbagai […]

Leave a Reply