Perjalanan Seorang Penghafal Al-Qur’an

 

Ziyad dan ust Abdurrohim

Walaupun cuma 3-4 kali sempat belajar sama ust.Abdurrohim, bagi Ziyad, Ust. Abdurrohim adalah gurunya.

Belajarnya juga sebentar, diajak abang. Video di atas adalah pertemuan Ziyad pertama kali dengan ust. Abdurrohim.  Umurnya sekitar 6 tahun.  Kelihatan agak grogi dia hehe.

Sekarang, pas ust. Abdurrohim udah gak di Jogja, rasanya kok sayang-sayang pas kemarin gak bisa memaksimalkan Ziyad belajar ke ust. Abdurrohim. Abang sendiri belajarnya juga gak rutin tiap minggu. Biasanya abang belajarnya pas hari Sabtu atau Ahad. Ust. Abdurrohim waktu itu masih ngajar di Bin Baz. Abang biasanya berangkat jam 6 pagian. Karena waktu kosong ust.Abdurrohim waktu itu sekitar jam 7.  Makanya gak setiap saat Ziyad bisa diajak. Jarak dari rumah ke tempat ust. Abdurrohim menghabiskwan waktu perjalanan sekitar 1 jam. Satu jam  untuk ukuran Jogja berarti lumayan jauuuhh.

Yang tinggal di Jakarta, ukurannya antara ujung Jakarta Selatan ke ujung Jakarta Utara tapi gak pake macet. Bisa kebayang jadinya kan hehe.

Abdurrohim Kecil

Sebenarnya, nama “Abdurrohim” sudah sering aku dengar dari abang sekitar 6 tahun lalu. Waktu itu kami masih tinggal di Bantul. Di daerah dekat pondok pesantren Jamilurrohman. Biasanya abang bercerita ketika pulang dari sholat. Waktu itu, tentu saja sosok yang sekarang kami panggil Ust. Abdurrohim masih kecil. Usianya masih 11 atau 12 tahun. Hafalannya yang kami tahu saat itu sudah banyak.

“Itu Abdurrohim..anaknya ust Syamsuri”, kata Abang suatu hari.

Ust Syamsuri adalah seorang hafidz juga. Sosoknya pendiam, tak banyak bicara, tegas ketika mengajar anak-anak menghafal Al-Qur’an.

Kali lain, abang bilang,

“Abdurrohim tadi yang ngimamin. Gaya bacaannya ganti-ganti dia.”

Pas bulan Ramadhan pun, abang bercerita, senang sholat di Jamil. Bacaannya tenang. Gak buru-buru. Salah satu yang jadi imam, ya Abdurrohim kecil.

Satu kali abang pernah cerita,

“Abdurrohim milih gak nerusin SMP. Dia sendiri yang gak mau. Maunya belajar Al-Qur’an aja.”

Waktu itu, usia Ziyad masih 2 tahun. Dan waktu itupun, kecemasanku akan pendidikan untuk Ziyad sudah berkecamuk. Tapi abang waktu itu masih santai.

Pas dengar Abdurrohim  gak mau nerusin sekolah, sama sekali belum ada di benakku “homeschooling”. Dan bagi aku waktu itu, pilihan Abdurrohim kecil untuk gak mau sekolah sungguh mengherankan.

Tapi sekarang aku tahu sebabnya. Dan aku bisa melihat juga hasilnya masya Allah.

Abdurrohim Kecil Ternyata Sudah Besar

Waktu itu kami sudah nggak tinggal di Bantul. Abang cerita, ada seorang syaikh yang waktu itu berada di Jogja. Namanya syaikh Abdul Karim. Kalau seorang hafidz mau dapat sanad bisa ke syaikh. Waktu itu tetep belum ngerti tentang sanad-sanadan hehe. Cuma paham sekilas-sekilas. Abang cerita, orang-orang yang mau dapat sanad testnya ketat. Baru ta’awudz aja kalau masih salah-salah (berkaitan sama tajwid ya) intinya disuruh mundur deh. Paman Abdurrohim yang juga merupakan guru Thifan abang yang menceritakan sendiri. Beliau juga seorang hafidz.  Tapi beliau menyatakan “ketidaksanggupannya” untuk memenuhi standar syaikh.

Yang menakjubkan, ternyata “Abdurrohim anaknya ust Syamsuri itu dek, yang dulu biasa ngimamin. Itu salahnya hampir gak ada.  Mumtaz. Masya Allah”

Mulai lagi denger cerita tentang beliau deh.

Dekat-dekat dengan kejadian tersebut, ada dauroh yang diisi oleh syaikh Abdurrozzazq di Bin Baz. Abang cerita, menghampiri Abdurrohim yang sudah beranjak dewasa. Intinya abang tanya kapan ada waktu. Abang mau belajar sama beliau. Usia Abdurrohim waktu itu baru 17 tahun.

Dan sejak saat itulah, abang manggil ustadz. Abang bilang itu memang bentuk penghormatan ke beliau.

Pas lagi proses belajar sama ust Abdurrohim, alhamdulillah Yufid dapat kesempatan wawancara syaikh Abdul Karim. Dan beliau ditemani dengan murid pilihannya. Siapa lagi kalo bukan ust. Abdurrohim. Dari syaikh Abdul Karim inilah ust Abdurrohim mendapat sanad qiroatnya. Setahu kami juga masih terus proses dengan syaikh.

Sempat syaikh memberi “rekomendasi” ke abang, intinya suruh sering-sering belajar ke ust. Abdurrohim.

Homeschooling

Wawancara tentang beliau dan juga jawaban langsung dari beliau homeschooling bisa dilihat disini. Video wawancara ini dibuat tahun 2013 di Yufid.tv. Sebelum beliau ikut banyak lomba dan menang bahkan sampai tingkat internasional


https://www.youtube.com/watch?v=pfZwa5Wvn08

Bacaan Al-Qur’an Ust. Abdurrohim

Kalau yang ingin mendengarkan atau memperdengarkan bacaan ke anak-anak, silakan buka di sini:

  • Kalau yang dalam bentuk playlist juz 30 bisa dilihat di sini:
    https://www.youtube.com/playlist?list=PLUuYlj8dcEXY_h6a0CpmkeG49Xrn4bUp4
  • Kalau versi audio aja, bisa dilihat di kajian.net
  • Atau yang di soundcloud bisa didengarkan di sini:

LOMBA-LOMBA

Ini video beliau pas terakhir lomba di Dubai kemarin
https://www.youtube.com/watch?v=Nn-kPfUfkAg
Dapat peringkat 4 ternyata.  Hampir gak ada salah, kalaupun salah, beliau langsung benerin sendiri.

Sebelum ikut yang di Dubai, beliau juga ikut yang tingkat ASEAN. Menang. Hadiahnya selain uang juga naik haji langsung tahun itu (tahun 2014). Masya Allah.

Sebelum yang ikut tingkat ASEAN, beliau juga ikut yang tingkat nasional. Menang juga.

Sekarang ust. Abdurrohim mengajar di Jonggol. Kadang ke Bekasi juga. Yang tinggal di sana….jangan sampe disia-siain.

“العلم يؤتى ولا يأتي!”

“Ilmu itu didatangi, dan tidak datang (dengan sendirinya)”

31 Oktober 2015

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

Leave a Reply