Tips Mengkhatamkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan untuk Ibu-Ibu; Spesial untuk Tips ke-5 (Disertai Video)

Alhamdulillah, Allah masih mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan kali ini. Bulan ini begitu spesial karena banyak hadits yang menunjukkan pahala yang berlipat ganda untuk amalan ibadah di bulan ini.

Salah satu amalan ibadah yang utama untuk dilakukan di bulan ini adalah membaca Al-Qur’an. Dari contoh teladan kita nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pemimpinnya para malaikat yaitu Jibril ‘alaihissalam, menyetorkan bacaan Al-Qur’an di bulan ini (mengkhatamkannya). Contoh dari para generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat rodhiallahu ‘anhum dan orang-orang shalih yang datang sesudahnya pun menaruh perhatian khusus untuk membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan ini.

Lalu bagaimana dengan kita ibu-ibu? Apalagi yang anak-anaknya masih usia balita.
Yang pekerjaannya hampir tak pernah henti. Yang rasanya masih kurang 24 jam untuk menyelesaikan semua pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga dan keluarga? Apakah kita masih bisa meraih dan mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan yang penuh berkah ini?

Baca selengkapnya Tips Mengkhatamkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan untuk Ibu-Ibu; Spesial untuk Tips ke-5 (Disertai Video)

Percakapan Ibu-Ibu dengan Aku yang Bercadar

Alhamdulillah bisa ikutan puasa kali ini. Yang lebih bersyukur lagi adalah bisa full masak, gak pake beli di luar. Buat bukaan, sahur, nyiapin minuman berbuka dan makanan tambahan pasca sholat tarawih sendiri. Seneng banget walaupun sajiannya sederhana tapi insyaallah lebih sehat dan bikin selera makan dibanding beli lauk di luar. Yang pasti lagi, ya lebih hemat.

Nah, tapi kan gerak aku terbatas banget untuk belanja. Padahal warung sayur dekat rumah ternyata stock selama bulan puasa ini lebih sedikit daripada bulan-bulan biasa. Plus lagi, banyak bahan makanan yang cuma bisa aku dapatin di swalayan. Misal daging giling atau gurami hidup.

Akhirnya ngajak abang Sabtu ini ke swalayan. Berangkat cuma ngajak Luma. Ziyad sama Thoriq – yang lagi kurang enak badan – ditinggal di rumah. Luma pakai rok batik warna merah hasil beli di Beringharjo. Plus jilbab Jersey warna coklat muda. Lucu banget masya Allah.

Baca selengkapnya Percakapan Ibu-Ibu dengan Aku yang Bercadar

Masih Malu Dikatakan Ibu-Ibu

Kemarin ada yang review website ini * jadi malu *. Tapi disitu banyak kata “ibu-ibu”nya. Hehehe…aslinya masih suka malu kalau dibilang ibu-ibu. Jujur juga masih belum ngerasa jadi ibu-ibu sihh…Kayanya si abang juga belum ngerasa jadi bapak-bapak. Maksud ibu-ibu dan bapak-bapak disini adalah orang yang sudah berumur dengan gaya tertawa ibu-ibu dan bapak-bapak yang khas dan nada bicara yang juga khas, berirama, berwibawa etc.

Makanya kalau kami sedang keluar bersama, kemudian ada yang manggil aku “Bu.” (maklum, gak kelihatan mukanya, cuma kelihatan bawa anak), biasanya abang langsung godain atau mesti dibahas di perjalanan. “Tadi adek dipanggil, Bu ya.” Hehehe…

Dulu waktu hamil Ziyad Syaikhan mulai besar, terus jalannya udah mulai lambat dan agak melebar, abang juga suka godain, “Kaya ibu-ibu…” Heheheh…tapi sekarang suka diterusin sih, “Lha emang udah jadi ibu-ibu kan?”