a Hope

Seperti aku bilang kemarin…Ziyad sudah sampai surat An-Najm alhamdulillah. Dan sudah mulai proses menghafal surat Ath-Thur.

Ini berarti Ziyad sudah hampir hafal 4 juz. Prosesnya masih terbilang lambat dengan track record dia menghafal yang sudah cukup lama hehe. Hafalan lainnya masih banyak PR untuk diperkuat.

Dari semua yang telah terjadi selama ini, sebenarnya, aku menyimpan sebuah harapan.

Ziyad, Allah bukakan hatinya, dan tergerak, kemudian bisa seperti Syarif dalam video Musafirul Ma’al Qur’an Syaikh Fahd Al Kandari di episode yang ini hehe.

Kalau belum nonton, tonton dulu deh sejenak. Nanti baru nyambung sama tulisan aku berikutnya.

Gimana?
Udah nonton? Terharu gak? Takjub gak? Masya Allah ya.

Kalau yang belum bisa nonton, intinya Syarif ini tadinya gak menyadari kekuatan menghafalnya. Selama 4 tahun dia belajar di semacam madrasah untuk menghafal Qur’an, “cuma” bisa menghafal 4 juz (mirip kan sama Ziyad sekarang :D).

Then, one day, syaikhnya menyuruh dia menghafal syair 22 baris. Dan dia menghafalnya dalam setengah jam! Syaikhnya akhirnya menemui bapak Syarif ini, dan mengatakan Syarif ini punya kelebihan. Hafalannya kuat. Maka syaikh menyarankan untuk menjaga/mengurus baik-baik kelebihannya ini. Nanti buahnya akan manis. Dan bapaknya Syarif, menanggapi serius ucapan syaikh. Akhirnya Syarif serius menghafal Al-Qur’an di rumah. Dari ceritanya, sepertinya bapaknya yang concern juga menemani. Akhirnya ternyata dia beneran bisa menyelesaikan hafalan Qur’annya dalam waktu 3 bulan!.

Insya Allah selengkapnya di ummiummi ya. Karena kisah selanjutnya pun amazing masya Allah.

***

Ziyad apa bisa kaya gitu hehe?
Mudah-mudahan bisa :D. Aamiin. Namanya juga harapan ^^. Kondisinya mirip-mirip sedikit. Hafal 4 juz…proses menghafal 4 juznya lamaaa hehe. Usianya mirip-mirip..kalo Ziyad tapi udah 8 tahun. Kalo Syarif pas mo umur 8 tahun.

Aku melihat sebenarnya Ziyad punya kemampuan insya Allah. Dari berbagai kejadian, aku yakin sebenarnya dia punya “bekal” untuk mengingat dengan kuat. Waktu abang cek daya konsentrasi, kami berdua senang dengan hasilnya. Ceknya daya konsentrasi begini:  abang tes cerita bed time story sehari sebelumnya. Ternyata  Ziyad bisa ceritain detail. Dia juga sangat mudah insya Allah mengingat nama-nama, baik nama tempat, orang, tokoh. Padahal cuma sekelebat. Masih heran karena untuk Al-Qur’an dia masih banyaaak lupanya. Lupanya juga di tempat-tempat yang sama di setiap surat.

Aku rasa…yang belum ada padanya adalah tergerak dari hati. Sebagaimana Syarif di video itu tergerak dari hati. Sebagaimana ust. Abdurrohim…tergerak dari hati.

Masih ingat cerita ust. Abdurrohim ke abang. Dia terbuka hatinya dan mulai merasakan nikmatnya menghafal Al-Qur’an di usia 10 tahun (atau 9 tahun, sekitar itu). Sejak itulah dia konsen dengan Al-Qur’an dengan kesadarannya sendiri.

Ketika Ziyad pertama kali ikut lomba hafalan Qur’an dan dapat juara 3, abang ngasih kabar ke ust. Abdurrohim. Doa yang diberikan oleh ust. Abdurrohim adalah “Fatahallahu lak ya Ziyad…”

Ini yang penting banget. Semoga Allah membukakan jalan kebaikan untuk Ziyad.

Sudah puluhan atau mungkin ratusan kali aku sama Abang memotivasi Ziyad. Kadang sampai2 ngerasanya, kata-kata motivasi yang keluar nih udah bagus banget heheheh. Karena pas saat dikasih motivasi itu,  seakan-akan dia tuh termotivasi. Tapi ternyata besoknya biasa-biasa lagi heheheh. Jadinya, seakan-akan atau malah emang ternyata kata-kata motivasi yang kemarin kami gelontorkan ke dia tuh dah hangus :D.

Tapi gak boleh nyerah.

Masih selalu ada harapan insya Allah.

Gak boleh putus asa dari rahmat Allah…

2 Replies to “a Hope”

  1. Nopiya Ningsih says: Reply

    MaasyaaAllah harapan itu selalu ada dan masih terbuka:” izin share blog, n copy ya mba kata² nya apakah boleh?

Leave a Reply