Ketika Akhirnya Berpisah dengan (Tim) Penalette

Ini, sebenarnya salah satu hasil merenung kemarin. Gak nyangka juga kalau hasilnya seperti ini.

Ceritanya, kita (aku dan bang hen) banyak melakukan diskusi, intropeksi dan semacamnya. Memikirkan berbagai hal dan gagasan yang berkaitan dengan hidup, cita-cita dan juga penalette. Dan salah satu wasilah yang kami harapkan kemarin untuk mencapai cita-cita itu adalah dengan kerjasama yang ada di penalette. Sayang rapat malam itu, harus berakhir tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Asa yang kami pupuk dan berharap bisa bersemi tunasnya dari rapat tersebut malah seakan-akan tenggelam oleh banyaknya air yang tersiram.

Pulang dari rapat bersama (masih kurang satu tim lagi), kami merasa somethin’ wrong. Dan gak bisa kalau begini terus. Ketika akhirnya besok dan besok-besoknya lagi abang banyak berdiskusi dan rapat dengan tim lainnya, akhirnya diputuskanlah untuk berjalan sendiri-sendiri. Dengan gagasan dan cara kerja yang memang berbeda yang entah kenapa sulit untuk dikompromikan selama 10 bulan ini.

Yang aku rasakan jadi aneh dan sedih adalah, nama penalette ini adalah usulku. Waktu itu (tahun 2007-2008), aku dan bang Hen ingin memiliki website pribadi, tempat kami menulis dan mencurahkan berbagai hal. Nama ini adalah salah satu nama yang aku usulkan dari banyak nama. Kenapa penalette? Sebenarnya karena perpaduan dari dua hal yang aku sukai. Menulis dan desain. Pena dan palette.

Ketika akhirnya bulan Juli, empat orang sepakat untuk mendirikan usaha sendiri, waktu itu masih belum ada nama. Ternyata salah satu tim suka dengan nama ini, dan yang lainnya juga belum ada ide. Akhirnya dipakailah nama ini. (Karena memang aku dan bang hen belum mempergunakan domain ini).

Jadi…ketika orang-orang yang berada di Penalette ini kemudian berpisah, aku agak merasa risih dan bingung karena memang dari awal aku merasa penalette adalah bagian dari diriku sendiri (walaupun aku tidak pernah masuk tim tersebut secara resmi).

Tapi kehidupan terus berlanjut. Mungkin ini adalah salah satu loncatan yang harus aku lakukan dalam kehidupanku. Dan alhamdulillah, kalau melihat keadaan kami sekarang (sekitar seminggu setelah keputusan), kami menemukan semangat baru  serta kegigihan yang mungkin kemarin tersendat.

Semoga Allah memudahkan urusan kami dan menjalankan berbagai rencana dan ide kami yang sempat tertunda selama hampir 1 tahun ini. Aaamiin.

7 Replies to “Ketika Akhirnya Berpisah dengan (Tim) Penalette”

  1. Semoga dimudahkan jalannya oleh Allah. Berbisnis itu layaknya melakukan sebuah perjalanan. HARUS ditunjuk ketua/pemimpin.

    Dan layaknya perjalanan, akan sulit apabila baik arah maupun cara yang ingin ditempuh masing masing anggota berbeda.

    Dan layaknya perjalanan juga, perjalanan yang dilakukan sendiri itu pasti amat sangat berat dibandingkan dengan memiliki teman…. Read More

    Bukankah begitu?

  2. Jazakumullahu khoiro.
    Yap, betul banget. Arah dan cara yang berbeda membuat sulit sekali untuk satu padu.
    Yang satu ingin lewat jalan A, satu lewat jalan B dan satu ingin lewat jalan C dan lain sebagainya. Semoga jadi pembelajaran untuk melangkah ke depan. Aamiin.

  3. Salam ‘alaykum Umm…
    Wah Umm… semoga Allah memudahkan urusan anti ya…

    Oh ya Umm… boleh numpang tanya gak?
    Kemarin ana lihat iklan aplikasi Belajar Bahasa Arab dari Nol di Toko Muslim.or.id
    Kalau gak salah aplikasinya diterbitkan sama Penalette ya Umm?
    Terus, aplikasinya itu cuma bisa dibeli di Toko Muslim aja atau ditempat lain juga bisa (maksudnya di toko-toko lain)?
    Minta penjelasannya ya Umm…
    Syukron katsir…

  4. Abu Muhammad says: Reply

    Bismillah
    Afwan mengenai permasalahan ini ana turut menyesalkan, karena hal ini juga ana tidak inginkan, namun mungkin masing2 personil melihat pemisahan pekerjaan adalah obatnya, dan ana pribadi sudah tidak menemui jalan mengkompromikan.

    Masalah penalette bukan hal yang essensial bagi ana, anti dan suami bisa ambil hak antum, karena memang dari awal antum berdualah yang membawa bendera ini, memberinya nama dan juga tumpahan harapan.

    Yang jadi masalah bagi ana adalah bagaimana tetap menumbuhkan rasa persaudaraan diantara satu sama lain, dan menghindarkan persaingan usaha pada hal-hal yang identik serta hal-hal lain yang memungkinkan terjadi benturan kepentingan. Tidak boleh ada satupun dari kita yang merasa bahwa haknya terambil atau didzolimi dalam keadaan saudaranya tidak tau telah melakukan hal tersebut.

    Ana tetap berharap pemisahan pekerjaan ini bukan berarti pemisahan yang mengarah pada keakuan dalam usaha dan merasa tidak ada hubungannya lagi dengan yang lainnya. Dan tentu antum lebih faham bagaimana derajat urusan dunia dan menyikapinya.

    Sebetulnya salah satu yang hilang dari kami ketika di penalette adalah kultur mendengarkan satu sama lain dan berani menyatakan keberatan dengan ide yang lainnya. selain banyak hal lagi yang sbetulnya bisa dibicarakan.

    Dan mudah2an keadaan sekarang ini dapat menjadi sebab Allah memberi jalan yang lebih baik bagi masing2 tim, sehingga insyaAllah kedepan ketika ingin menyatukan ide dalam keadaan yang lebih baik, lebih siap, lebih tau arah, dan lebih faham posisi dan kondisi.

    Dan mudah2an tidak hilang dari kami sikap untuk memberi kemudahan satu sama lain dan saling mendukung langkah saudaranya untuk maju.

    Dan ana pribadi memohon ampunan pada Allah atas kebodohan ana sehingga ada hal-hal yang mengganggu antum sekeluarga dan anggota lainnya, dan ana minta maaf atas kesalahan-kesalahan kami perbuat kepada antum sekeluarga.

  5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa peduliku dengan dunia?!Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya .” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)
    semoga kita dapat mengambil ibroh dari artikel berikut
    http://rumaysho.wordpress.com/2009/03/27/sahabatku-semoga-kita-memperhatikan-hal-ini/

  6. 🙂 Alhamdulillah antum tadi pagi bisa berkunjung ke rumah kami dan bisa menghilangkan kesalahpahaman yang ana takutkan muncul (dan ternyata benar muncul ya?).

    Bagi ana pribadi, penalette sangat essensial karena bukan hanya menumbuhkembangkan usaha, tapi juga disana kita mencoba menumbuhkembangkan dakwah, persaudaraan serta saling mengingatkan akan ilmu.

    Memang benar…ada sebuah kultur yang hilang. Insya Allah masing-masing dari kita telah menyadarinya dan banyak…banyaaak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari apa yang telah tim penalette lalui bersama. Barakallahu fiik..

  7. oh ya rahma: ana sudah balas pertanyaan anti di email ya. Semoga tetap semangat!

Leave a Reply to Abu Muhammad Cancel reply