Waktu aku posting tentang bab njelimet di bahasa Arab,
ada yang mereply dan menanyakan sebuah pertanyaan menarik.
Alhamdulillah jadi diskusi dan bisa sama-sama dapat faidah.
- Pertanyaannya terkait tentang khobar kedua apakah harus sama dengan khobar satu.
- Pertanyaannya lainnya kapan khobar itu ma’rifah?
Aku jawab cepat – berdasar perkiraan – . Karena di otak aku fokusnya ke bahasan di kitab Ajurumiyah dan udah lama gak muroja’ah kitab lainnya yang pernah aku pelajarin jadinya malah fokus ke jenis khobar yang ada di penjelasan kitab Ajurumiyah (nanti dibahas di bawah insya Allah). Alternatifnya, di pikiran aku itu terlihat sebagai badal kul min kul tapi ternyata bukan hehe (dari dm-an yang masuk, ini banyak yang ngira ini na’at man’ut).
Akhirnya aku ngecek ngecek aplikasi Qur’an Android di i’rob Al-Qur’an sama search di internet. Hasilnya: i’robnya hanya menyebutkan خبران (dua khobar). Ya udah, kita cukupkan aja dengan penjelasan dari i’rob Al-Quran.
Penjelasan Khobar Lebih dari Satu
Alhamdulillah tapi jadi buka-buka lagi pelajaran di kitab yang aku pernah pelajari dan kitab yang ada di rumah. Makanya ini dicatat lagi di sini ya.
Bahasan ini memang gak ada di kitab Ajurumiyah atau di syarahnya di kitab Tuhfatus Saniyah. Jadi, khobar bisa lebih dari satu. Ini ada penjelasannya detilnya.
Untuk yang aku cek di kitab di Mulakhos halaman 34. Sebenarnya mau bahas tentang mulakhos, tapi sepertinya di lain kesempatan lagi ya insya Allah.
Salah satu contohnya:
الرُّمانُ حلْوٌ حامِضٌ
Buah Delima itu manis asam.
Ada juga di Mutamimmah Ajurumiyah
Tapi kelihatan sebenarnya dari sumber-sumber kitab, bahasan ini memang bahasan lanjutan. Jadi, ya gpp kalau ternyata kita jadi sadar kita perlu terus belajar.
Khobar Ma’rifah
Nah, yang ini juga menarik.
Karena kelihatan banget di dua contoh di atas gimana khobarnya yang satu nakiroh dan satu lagi ma’rifah. Terus gimana penjelasannya?
Asalnya, mubtada itu ma’rifah dan khobar itu nakiroh. Jenis dari setiap pembahasan dalam bahasa arab itu biasanya memang diperjelas. Nah, berarti kapan khobar boleh ma’rifah?
Dari aku ngubek-ngubek beberapa kitab, ga ada loh yang bahas khusus tentang khobar ma’rifah. Pada umumnya bahas kapan mubtada boleh ma’rifah, kapan mubtada diakhirkan atau khobar diawalkan.
Di kitab yang sempat aku ceritakan alhamdulillah juga ga dapat tentang ini.
Searching di internet alhamdulillah dapat jawaban dari pertanyaan ini aku dapat di salah satu grup bahasa Arab di facebook:
—- Mulai kutipan —-
Bagaimana jika khobar dimasuki tanda isim ma’rifat berupa Alif dan Lam ?
Jika khobar dimasuki tanda ma’rifat berupa Alif Lam (ال), maka wajib dipisah dengan dhomir fasl (dhomir kembali pada mubtada’ sebagai pemisah antara mubtada’ dan khobar).
Contoh :
الكلامُ هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ (Kalam ialah lafadz yang tersusun),
الدُّعاءُ هو العِبَادةُ (Doa ialah ibadah)
kalimat هو adalah dhomir yang memisahkan mubtada’ dan khobar yang dimasuki Alif Lam ma’rifat.
Wallahu ‘Alam Bishowab.
Sumber : النحو العربي صياغة جديدة
— selesai kutipan —
Yang syarat ini alhamdulillah terlihat jelas penerapannnya di surat Al-Mumtahanah ayat 5.
Karena pingin ngecek penjelasan ini di versi aslinya, aku download kitab yang disebutkan, tapi sampai sekarang aku gak ketemu penjelasan yang dinukil di kitab tersebut.
Ketika masuk ke bab marfu’at, penulis memang menyebutkan kata yang masuk ke dalam bab ini.
Tapi di penjelasan detilnya, penulis memulai dari bab Fail, Na-ibul Fail dan lompat langsung ke Kaana wa akhwatuha. Bolak balik nyari gak ketemu. Mungkin kalau ada yang penasaran dan mau ikut nyari dan ketemu tolong kasih tahu ya halaman berapanya.
Sebenarnya, aku juga coba cek di buku terjemahan Alfiyah yangs ada di rumah. Njelimeeeet hahaha. Karena juga belum pernah belajar (ada guru yang ngajar). Kayanya butuh dicorat-coret atau dibikin mindmap biar bisa lebih jelas penjelasan yang sepertinya harus connecting banyak dot :D.
Khobar Ghoiru Mufrod
Kalau di atas kita bahasa khobar berbilang, sebenarnya ada bahasan mubtada berbilang. Nah loh…^^
Mubtada berbilang ini kaitannya ke jenis khobar. Kenapa bisa gitu. Karena mubtada akan berbilang ketika khobarnya dalam bentuk jumlah ismiyah, maka kita akan dapati 2 khobar juga di sini. Tapi dalam bentuk yang berbeda. Mbuleet ya kalau ditulis kalimat gini. Kita urai sedikit.
Kita bahas sekilas bahasan kitab Aj-Jurumiyah di bab jenis khobar.
Khobar itu terbagi 2:
- Mufrod (mufrod di sini bukan dipahami sebagai “satu” yang biasa disandingkan sama jama’ ya, tapi aku gak bahas panjang lebar tentang ini di sini.
- Ghoiru Mufrod. Nah, yang ghoiru mufrod ini juga terbagi lagi, yaitu:
- khobar syibhul jumlah dan
- jar majrur
- dzorof
- khobar jumlah.
- jumlah ismiyah
- jumlah fi’liyah.
- khobar syibhul jumlah dan
Khobar dalam bentuk jumlah (baik jumlah ismiyah atau fi’liyah) biasanya mengandung penghubung dengan mubtada. Penghubungnya ini bisa dhomir tersembunyi atau tampak. Penghubungnya juga bisa dalam bentuk isim isyaroh .
Penjelasan panjang lebar dalam bentuk ketikan ini bisa dipersingkat dengan visual ini:
Tapi bahasan ini bukan jawaban dari pertanyaan di atas, karena ternyata ada penjelasan khobar lebih dari satu dan pembahasan khobar ma’rifah :). Masya Allah ya.
Catatan dari aku:
Ketika ketemu faidah, akan lebih enak kalau kita catat tangan karena lebih membekas dan masuk ke otak (itu yang aku rasakan).
Kadang ketika penjelasan jelimet dalam kalimat, bisa diringkas saat kita membuat bagan atau mindmap.
Semoga bermanfaat
cizkah
ditulis nyicil beberapa hari, diselesaikan 29 Agustus 2023