Ngerasain Pelit

Alhamdulillah tahun ini, TPA Ramadhan ada lagi di masjid kampung ini.

Kali ini, Luma udah ikutan secara mandiri ❤️. Alhamdulillah.

Setiap pulang, anak-anak TPA bawa kotak makan takjil.

Luma selalu makan bertiga sama adik kembar, Masya Allah tabarokallah.



Kemarin, ujian untuk berbagi — yang sebenarnya lebih mudah — terjadi ke semua anak kecuali Ziyad karena dia masih di masjid.

Sampai aku kumpulin anak-anak dan ajarin lagi konsep berbagi.

Aku bilang, “Gimana? Udah ngerasain rasanya pelit?

Pelit itu sifat dasar manusia. Makanya jangan merasa aman.”

“Luma dari kemarin udah bagus. Berbagi dengan adik.”

“Masih ingat ga, Luma? Waktu ummi contohin. Pelit itu sifat dasar manusia. Ada orang punya uang 100 juta. 100 jutanya dari Allah. Terus dia sebenarnya harus serahin 2,5 juta untuk orang lain untuk zakat mal.

Tapi berat..berat bagi orang yang pelit. Padahal dia dikasih nikmatnya udah banyak. Dia ngerasa uangnya bakal berkurang. Padahal harusnya engga. Itu bukan punya dia.”

Semuanya perlu dilatih
Ummi sama Abi juga latihan terus.

Gpp…Hari ini kalian ngerasain rasanya pelit. Harus dilawan.”



Aslinya banyak dan lain-lain lagi ya nasehatnya. Ini hanya potongan aja ☺️.



Ngasih contoh buat Luma itu waktu dia lagi nambah hafalan surat Al-Ma’arij dekat aku.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”

(QS. Ma’arij: 19-21)

Dan itu terjadi memang belum lama ini. Makanya aku ingetin dia lagi dan biar di dengar yang lainnya lagi.

#limaanakhomeschooling
#limaanakcizkah

Leave a Reply