Qori-Qori Baru

Ini yang paling awal, Abang suka dengerin murottalnya Abdurrohman Mus’ad. Kalau aku agak kurang nangkap bacaan yang model seperti itu. Terus lanjut lagi jadi sering dengar murottal Ahmad Asy-Syafi’i ini. Malah sempat nawarin; godain Ziyad waktu pulang dari pondok pekan kemarin.

Mau gak direkam kaya gini? Abang sambil nunjukin salah satu video Ahmad Asy-Syafi’inya pas masih lebih muda lagi posisi di depan mic studio. Ziyad nolak mentah-mentah haha.

Tapi tadi, aku yang kasih lihat video surat An-Naml. Seperti dugaanku, dia gak ngira kalau ini qori yang sama seperti yang ditunjukkan Abang pekan kemarin.

“Ini sama kaya yang kemarin loh, Ziyad.” Terus aku buka channelnya. “Kelihatan proses dia masih pemuda (kecil) jadi semakin dewasa.”

Ini arah pembicaraan aku dalam rangka dia yang lagi masa pubertas ya. Insya Allah yang anaknya lagi masa pubertas mungkin bisa lebih memahami hehehe. Agak sulit diungkapkan. Intinya aku mau bawa mindset Ziyad bahwa yang namanya seseorang itu memang berproses. Mesti ada culun-culunnya waktu masih kecil, remaja sampai peralihan ke dewasa.

Yang agak jadi “ironis” itu karena anak remaja pinginnya dia udah “mantap” dan “keren” dan gak mau kelihatan culun pokoknya. Kenapa jadi bahas Ziyad ya hihi. Ya udah, ini ya yang langsung ke video surat An-Naml-nya.

Ada surat-surat lain yang sepertinya juga jadi favorit orang yang mendengarkan bacaan Ahmad Asy-Syafi’i. Silakan langsung masuk ke channelnya ya. Favorit aku lainnya itu surat Al-Qiyamah.

Ada lagi qori yang model bacaannya lembut lagi. Namanya Husamuddin. Ini salah satu videonya. silakan masuk ke channelnya langsung untuk eksplore. Tapi mesti baca dengarkan teliti ya. Karena kadang ternyata yang dibaca dari riwayat wars hehe.

Oh iya, yang Abdurrohman Mus’ad aku masukkan di sini juga. Gak aku taruh di awal, karena yang mau dishare awal memang sebenarnya Ahmad Asy-Syafi’i ^^.

Sebenarnya ada lagi qori-qori lainnya. Kalau Islam Subhi insya Allah semua juga tahu ya. Tapi yang paling favorit Ahmad Asy-Syafi’i barokallahu fiih.

Semoga bermanfaat ya.

Jogja, 19 September 2021
cizkah

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

Leave a Reply