Sakit dan Kangen

Mau cerita dan catat berbagai hal, belum lagi cerita tentang satu hal yang sebenarnya pingin banget aku catat, ternyata banyak kejadian susulan yang juga akhirnya pingin dicatat karena terkait hal yang penting di kehidupan.

Sebenarnya, harusnya aku nyatet tentang ujiannya Ziyad dan Thoriq. Berlanjut tentang persiapan mereka mau ke pondok. Atau hal-hal lain yang terjadi sebelum ini. Tapi gpp, sebisanya aku catat :).

Baru Mau Beres-Beres, Qodarullah Mulailah Perjalanan Sakit Lagi

Ternyata, setelah nganter Ziyad hari Kamis tanggal 14 Juli 2022 ke pondok Hamalatul Qur’an, hari Sabtu tanggal 16, waktu Thoriq dijemput dari pondok Ibnu Mas’ud, dia dalam kondisi sakit.

Alhamdulillah, kali ini ga pakai sesak. Tapi entah kenapa, kelihatan cukup bikin ga berdaya. Thoriq lemas dan lebih banyak tidur sampai akhirnya aku putusin beli nebulizer hari Rabu.

Kamis, Thoriq diuap pakai nebulizer tapi isi cairannya minyak kayu putih aja. Bukan obat sesak. Alhamdulillah dia mulai enakan tapi belum kelihatan fit. Jadi, ga langsung diantar.

Qodarullah, Jumat, Luma mulai sakit. Demam tinggi. Nangis-nangis karena sepertinya pusing, demam. Sabar..sabar…

Luma udah mulai enakan, tiba-tiba Kamis malam aku mulai bersin dan langsung demam tinggi. Disusul Handzolah keesokan harinya.

Terasa Berat

Sakit kali ini, ternyata memang kerasa beda. Walau ga pakai batuk, tapi demamnya, pusingnya, ga selera makan karena mulut pahit, berlangsung cukup lama.

Rasanya aku sampai lupa rasanya sehat gimana. Karena ga fitnya cukup lama. Hidung mampet keduanya. Walau ga fit, alhamdulilah aku masih berusaha ngejalanik aktifitas. Tapi ya itu, rasanya ga karu-karuan.

Kalau sakit yang aku curiganya itu delta di bulan Juli 2021, cuma semalaman aku demam, besoknya udah ga terlalu berat cuma kaya orang ga enak biasa aja pingin anget-anget disusul ternyata penciuman hilang total.

Sambil itu, aku sebenarnya juga masih cape dengan proses persiapan kemarin, mengantar, adaptasi ga ada yang bantuin, terus ternyata qodarullah disusul sakit lagi.

Kangen

Adaptasi lainnya yang cukup berpengaruh ke jiwa adalah Ziyad yang ga pulang tiap pekan, ga bisa dengar suaranya udah 2 pekan dan harus nunggu sampai jadwal nelpon baru bisa nelpon.

Jadi, aku sempat bikin status di whatsapp, karena sakit dan kangen, perpaduan untuk mengurai air mata. Memang aslinya aku bawaannya jadi nangis aja.

Sakitnya terasa berat juga karena ada demam tinggi. Aku mulai sakit Kamis malam. Jadi ga konsen pas Thoriq pulang hari Sabtu.

Kaya setengah sadar. Pas Senin pagi, ngeliat ke kasur biasa Thoriq tidur baru sadar kalau Thoriq udah di antar sehari sebelumnya.

Jadi, semaleman aku mikirnya ada Thoriq di rumah.

Jadinya tambah nangis lagi. Rasanya sedih banget waktu itu. Karena kaya kangennya jadi bertubi-tubi.

Tambahan Ujian

Yang kemudian akhirnya bikin aku jadi tambah nangis juga adalah akhirnya Abang juga ikutan sakit. Padahal aku udah sempat bilang, “Abang jangan sakit, ya.”

Karena kalau Abang sakit, banyak hal yang juga bikin aku ngerasa tambah sedih. Biasanya, aku bisa peluk Abang. Bisa dapat kata-kata menghibur dari Abang. Kalau Abang sakit, itu lebih ke cuek, bawaannya sensitif. Jadinya, aku yang sebenarnya juga butuh support, tambah lagi harus lebih sabar karena gak mendapati Abang yang seperti biasa.

Alhamdulillah Abang sakitnya ga kaya aku atau anak-anak yang sampai lama banget. Tapi sempat juga ga berdaya sampai 4 harian. Yang itu aku berarti ngerjain berbagai pekerjaan rumah tangga sendirian plus sambil ga terlalu dapat perhatian Abang, sambil juga akunya kondisi ga fit.

Jadinya, aku nangis tanpa ada yang tahu. Nangis pas lagi beresin cucian piring. Nangis di kamar mandi karena udah capek banget.

Alhamdulillah, Allah mudahkan melalui semuanya.

Karena berbagai hal di atas, aku butuh waktu banget untuk membenahi pikiran dan hatiku. Banyak hal yang aku renungi sampai akhirnya mulai sehat lagi.

Alhamdulillah sekarang hatinya udah lebih lapang insya Allah 🙂

cizkah

Ini adalah cerita akhir bulan Juli sampai awal Agustus 2022
Diketiknya nyicil.
Baru selesai 24 Agustus 2022

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

Leave a Reply