Setelah Antar Ziyad Ke Pondok

Kemarin malam, lagi ngobrol sama Abang, setelah siangnya nganter Ziyad ke pondok Hamalatul Qur’an.

Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu,

“Ya Allah, Bang…besok Abang sholat subuhnya sendirian Insya Allah.”

Maksudnya sholat ke masjidnya berangkat sendirian, ga perlu prediksi waktu untuk bareng berangkat sama 2 anak bujang.



Hehe, biasanya, terakhir kan harus bangunin dua anak bujang.

Bertahun-tahun sebelum Ziyad ke pondok juga begitu.

Aku lanjutin lagi, “Insya Allah Abang perlu adaptasi lagi pas dua bujang kecil mulai sholat (ke masjid).”



Apakah aku mellow nangis-nangis melepas anak-anak ke pondok?

Ada yang bisa nebak?

Insya Allah dibikin tulisan ya sesuatu tentang melepas anak ke pondok. Terutama anak sudah besar seperti Ziyad.



Sebenarnya, Ziyad masih di area usia 14 tahun secara Masehi. Dia lahir akhir Juli.

Jadi, usia dia ketika masuk SMP dulu, ga beda jauh sama Thoriq sekarang.

Tapi badannya yang tinggi banget Masya Allah bikin orang suka salah sangka dan jadi berekspektasi dia sudah dewasa sekali.

Semoga Allah membuatnya lebih baik dari yang dipersangkakan.



#limaanakcizkah

4 Replies to “Setelah Antar Ziyad Ke Pondok”

  1. ^_^ Akhir-nya Ziyad masuk pondok juga yaaa.?
    sebelumnya (di Kolom Komentar) katanya gak ada pikiran untuk memondokkan ziyad?

    ^_^

    1. Oh..kemarin yang ditanyain ke pondok Gontor. Kalau ke sana ga pernah kepikiran. Ziyad sudah mondok dari SMP. Update nya di Instagram

      1. Oh, Alhamdulillah, Kalau sudah mondok sejak SMP, berarti sama seperti aku dulu juga mondok sejak lulus SD, langsung ke Pondok Gontor Pusat, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Tahun jadi Santri, dan 1 Tahun Wajib ngajar (ngabdi) di Pondok Gontor, Ponorogo, Jawa Timur,

        Alhamdulillah, Semoga Semua yang memiliki nama Ziyad, selalu menjaga nama baiknya, bahkan selalu mengHarumkan nama baiknya, sehingga “Nama Ziyad” selalu Harum di manapun berada, Aamiin, Aamiin, Aamiin Yaaa Allah…

  2. Akhir-nya Ziyad masuk pondok juga yaaa.?
    sebelumnya (di Kolom Komentar) katanya gak ada pikiran untuk memondokkan ziyad?

    ^_^

Leave a Reply to cizkah Cancel reply