Tips Toilet Training


Dalam tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak akan selalu dilalui dengan proses belajar dan belajar. Dalam hal ini, orang tua memerlukan stok kesabaran yang harus selalu dipupuk. Kesabaran untuk mengajarkan anak yang tadinya tidak memiliki kemampuan apapun dan tidak memahami apapun, menjadi anak yang mampu duduk, merangkak, berjalan, makan, minum, dan kemampuan lainnya. Termasuk di dalamnya, kemampuan untuk pipis/buang air kecil (BAK) dan pup/buang air besar (BAB) pada tempatnya, yaitu di kamar mandi.

Beberapa orangtua mungkin menganggap, anak akan mampu dengan sendirinya seiring dengan pertumbuhannya. Sehingga mereka “melepaskan” begitu saja sampai si anak paham sendiri bahwa pipis itu di kamar mandi. Tapi kita tidak bisa mengandalkan hal ini sebagaimana kita tidak bisa mengandalkan mereka untuk mampu bisa berbicara sendiri tanpa kita mengajarkan dan menstimulasi hal ini.

Berikut adalah tips untuk melakukan toilet training yang sudah saya terapkan pada kedua anak saya. Hasilnya memang tidak selalu sama, karena tentu saja setiap anak berbeda karakter dan kemampuannya.

Persiapan orang tua

Lebih tepatnya mungkin, persiapan ibu, karena ibu yang akan banyak terjun langsung dalam pelatihan ini

  1. Siapkan fisik. Toilet training cukup menguras energi, apalagi di hari-hari pertama.
  2. Siapkan mental. Mental dalam hal ini adalah kesabaran.  Karena ini adalah pendidikan, maka sebagaimana tahapan belajar lainnya, jauhkan sifat emosional kepada anak. Maka dari awal, ibu sudah siap dan sadar akan hal ini, sehingga semoga bisa lebih sabar saat menghadapai situasi-situasi yang tidak sesuai harapan sang ibu.
  3. Konsisten. Konsistenlah saat melakukan suatu pembelajaran kepada buah hati. Hal ini berlaku untuk hal apapun. Jangan mudah menyerah, apalagi di saat-saat pertama. Setelah melalui sebuah tahapan dan waktu tertentu, silakan nilai apakah cara yang kita lakukan sudah benar atau mesti beralih ke metode yang lainnya.
  4. Siapkan peralatan pel, sikat, dan sabun yang mudah digunakan. Pel untuk mengepel saat anak pipis di lantai. Sikat dan sabun biasanya saya gunakan untuk menyikat kasur atau karpet yang terkena pipis agar najisnya hilang. Sabun yang biasa saya gunakan sabun cuci tangan dicampur air sedikit.

Persiapan Anak

Dalam hal ini kesiapan anak untuk toilet training mungkin akan berbeda-beda. Saya sendiri berpatokan dengan sebuah artikel yang saya baca di tabloid Nakita ketika Ziyad anak pertama saya masih berusia 1 bulan. Di situ dikatakan bahwa berdasarkan penelitian, terlalu dini dalam toilet training akan memakan waktu lebih lama. Waktu yang disarankan adalah sekitar 18-24 bulan.

Waktu itu saya berpikir secara logika, mungkin karena anak di usia tersebut sudah lebih bisa diajak berkomunikasi dan lebih sadar dengan sesuatu yang dilakukannya. Berbeda misalnya, jika anak diajarkan jauh sebelum usia itu, sehingga prosesnya akan lebih lama. Wallahu a’lam. Karena sekarang juga telah ada metode Elimination Communication (EC), yaitu mengajarkan anak untuk pipis pada tempat yang disediakan sejak baru lahir!

 Praktek Toilet Traninig

  1. Pelajari ritme pipis anak. Biasanya saya ajak anak saya ke kamar mandi 1 jam sekali.Tujuan awal kita adalah menyadarkan si anak untuk lebih “mengontrol” saat untuk mengeluarkan pipisnya dan menahan sampai ketika di kamar mandi.  Untuk hari-hari pertama, mungkin akan terasa lebih berat, karena anak belum bisa memahami hal ini, apalagi jika sebelumnya menggunakan diaper. Oh ya, saya lebih memilih mengajarkan mereka langsung pipis di kamar mandi. Seiring waktu, biasanya frekuensi pipis si anak akan berkurang, misal menjadi 2 jam sekali sampai akhirnya beberapa jam sekali.
  2. Lakukan bertahap. Maksudnya untuk tahap awal, coba lakukan toilet training pada siang hari. Baru kemudian insyaAllah terasa lebih mudah ketika mengajak si anak pipis di malam hari. Hal ini agar ibu tidak terlalu lelah.
  3. Ajarkan anak untuk mengkomunikasikan saat mereka hendak ingin pipis.
  4. Jangan cela atau memarahi mereka ketika mereka mengompol. Bahkan saya juga berusaha menghindari mengatakan kata, “Ngompol”. Saya akan mengatakan, “O…Thoriq pipis ya? Gpp, insyaAllah nanti kalau mau pipis bilang sama Ummi ya. Pipis…” Saya katakan itu sambil mengelap pipisnya yang berceceran di lantai. Saya juga mengatakan, “Sabar ya Thoriq. Mudah-mudahan nanti Thoriq kalau mau pipis bisa bilang ke ummi ya.” Jika pun kita terlupa akan hal ini, maka suami atau istri saling mengingatkan dan membawa lagi ke komunikasi yang positif dan tidak menekan si anak.
  5. Jangan ragu untuk mengajarkan ia masuk dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Saya pernah menghentikan Thoriq di depan kamar mandi, kemudian memegang kaki kirinya dan melangkahkan kaki kiri tersebut ke dalam kamar mandi sambil mengatakan kalau masuk kamar mandi dengan kaki ini. Ini saya lakukan jauh hari sebelum toilet training. Alhamdulillah ternyata dia menangkap hal tersebut. toilet-training
  6. Biasanya saya juga akan mengajarkan doa masuk kamar mandi dan keluar kamar mandi.
  7. Saat memasuki tahapan toilet training malam hari, sama seperti pada siang hari, pelajari ritme pipis anak. Jangan malas untuk bangun dan menggendong anak ke kamar mandi. Lebih baik menggendongnya untuk pipis daripada terbangun karena membereskan ompolnya kan? ^^

Demikian semoga bermanfaat.

Ditulis menjelang 2 bulan proses toilet training Thoriq

21 Juli 2012
cizkah

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

15 Replies to “Tips Toilet Training”

  1. alhamdulillah..nemu artikel toilet training LENGKAP dan JELAS… dibanding artikel2 lain yg saya baca di website lain.. 😀 ditulis oleh seorang ibu yg mngenal sunnah..memang lebih “ngena” ya..masyaallah..barakallhufik ka siskaa 😀

  2. wa fiki barakallah…semoga sukses yaa toilet trainingnya…
    kalo Thoriq kepotong mudik kemarin, jadi mesti lebih bersabar lagi ni ^^

  3. Artikelnya bermanfaat sekali, umm. Ini Umar baru seminggu mulai toilet training. Semoga ke depannya makin lancar pipis di kamar mandi…

    1. hehe..masih berpayah-payah banget berarti ya kayanya 😀
      mudah-mudahan sabar dan diberi kemudahann…

  4. alhamdulillah..nemu artikel inspiratif tanpa nada menggurui. sedang dicobakan pd hisham (2th)mslhnya malah di sy yg sering kurang sabar kl kecolongan pipis d celana. gmn crnya nmbah sabar ya?

  5. wah… insya allah berguna sekali artikel ini. jazakillahu khairan ^_^

  6. Nice info. izin share ya bunda 🙂

  7. ass…salam kenal bunda…mkasih ya infox.bermanfaat bgt.
    bund,saya mau tanya sebenarnya gmn cara pipis yg syar’i untuk pria/ anak laki2?krn sya prnah mndengar bahwa syetan itu pipisnya berdiri n qt dilarang tasyabuh dengan mereka.mohon sharingx ya bund.terima kasih….

  8. Hurina Malina Silmi says: Reply

    Berapa lama yaa toilet training

    1. @hurina
      beda-beda mba waktu penyelesaiannya ^^.

  9. assalamu’alaikum umm,
    maaf curhat ya, anak saya yang pertama sudah 4bulan ini lepas diapers, tapi masih belum bisa nahan pipis ya, usianya 2tahun lebih 1bulan sekarang, teteh termasuk heavy wetter, baru lima sepuluh menit di ajak pipis udah pipis lagi, satu jam bisa 6 kali ganti celana kalo kita nya lengah semenit saja. Saya sempat beberapa kali lepas kontrol ya, emosi tidak tertahan. Bisa minta doa dan tipsnya ya umm, saya khawatir teteh makin cemburu sama adiknya, 11bulan.

    1. wa’alaikumussalam…
      sabar mbaa…hehe..heavy water itu biasanya juga karena minumnya banyak ya.
      minum dot atau gmn mba?
      coba dikurangi frekuensi minumnya, insya Allah makannya juga jadi banyak..dan pipisnya jadi berkurang.

      anak saya yang ke-3 sblm 2 th pas baru toilet training malah jarang2 pipis.
      pas udah disapih…dia ngedot..malah jadi banyaaak banget pipisnya..tapi akhirnya dia malah jadi cepat sadar dan..jadinya selesai toilet trainingnya gak lama berhasil setelah disapih. Selalu bilang pas mau pipis (walaupun sering pipisnya :D)

      sambungan tentang toilet training adalah tidak mudah putus asa.

  10. […] menjalankan proses toilet training pada Thoriq, entah bagaimana rasanya antara tidak ada perkembangan atau malah memburuk. Bayangkan, […]

  11. Alhamdulillah diberi Allah 3 anak….yg pertama 3.8 tahun…kedua 2.2 tahun…yg terakhir 3 bulan…anak pertama dan kedua sudah bs pipis sendiri….mau bilang kalu mau pipis…masalahnya di pup kedua anak2 pasti g mau ke wc hiks….sulung kalo mau pup langsung nyari diaper…kalo g pake diaper g mau pup….adeknya juga begitu….bagaimana ya umm tipsnya….saya sudah belikan wc portable buat anak2….saya kondisikan kamar mandi selalu bersih …bagaimana solusinya ya umm…

  12. […] mereka sampai malam ini dan di bawahnya aku kasih tips tambahan dari tips yang pernah aku tulis Tips Toilet Training […]

Leave a Reply