Hari ini penuh dengan acara tumpah dan tumpahh….”tarik napas”. Sampai heran sendiri. Langsung mikir…kayanya tadi pagi gak doa dijauhkan dari hari yang buruk kayanya ya*. Coba ada berapa kejadian tumpah menumpah yang sungguh menguras energi…
- Thoriq yang numpahin agar-agar yang belum jadi. (Harus dipel dong…gula lengket-lengket iy…)
- Minyak wijen yang ternyata tumpah di tempat bumbu-bumbu karena posisinya tiduran. (Mesti ngeluarin semua bumbu-bumbu di rak plastik bagian pertama dan mencucinya supaya gak lengket dan bau aneh2).
- Bumbu yang lagi di keluarin dari rak plastik yang kena tumpahan minyak wijen berjejer-jejer di meja bumbu. Of course…jadi incaran keisengan Thoriq. Masih dalam “pengawasan” aku. Pengawasan yang dimaksud adalah melihat Thoriq lagi ngapain sambil berusaha nyuci piring + masak sambil terus diintili makhluk mungil sedikit gempal itu. ..Jarak kami gak kurang dari satu meter. Ternyata, pas lagi giliran mata melihat apa yang dia kerjakan, tutup tempat bumbu aromatik daun kemangi kering sudah dibuka dan dituang-tuang (ditumpahin kan?) sama Thoriq. Alhamdulillah baru sedikit. “Thoriiiqq…!”
- Kecap yang tumpah di samping kompor bekas bikin mie buat sarapan anak-anak. Kecapnya ternyata sudah mau habis, jadi gak bisa berdiri tegak. Emangnya orang…berdiri tegak. (Elap elap elappp…)
- Agar-agar yang tumpah (lagi) pas aku mau masukin ke kulkas biar gak ditumpahin Thoriq lagi. Haha…Nasib…Takdir…Pel pel elap….
- Bocor tu tumpah juga kan ya? Tumpah dari atap yang menadahinya dan keluar lewat lubang keci. – Mulai ngaco -. Hehe…Setiap hujan, bisa dibilang ada dua bagian di rumah yang hampir selalu bocor. Tadi udah kelupaan, yang bagian dapur, tahu-tahu pas ke belakang udah becek-becek. Mari ngepel lagiiii….*tarik napas*.
- Air di belakang kulkas yang sedang dibersihkan (dicairkan) tumpah tumpah.
Update:
Tepat selesai mempublish postingan ini, ternyata Thoriq menumpahkan glitter bubuk – yang alhamdulillah cuma setempat kecilllll tapi sudah cukup membuat ceceran kilau di tangan badan, muka, dan lantaaii….aaaaa
Tetap Bersyukur
Saat mencuci piring malam ini, di tengah kecapaian yang sebenarnya sudah sangat di puncak, bekerja sama dengan abang membersihkan rumah yang bener-bener porak-poranda. Kami tertawa…kami bahagia alhamdulillah. Banyak sekali yang harus disyukuri. Secapek-capeknya…alhamdulillah masih bisa dikerjakan sendiri. Alhamdulillah tadi malam gak lupa dzikir yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Fatimah radhiallahu ‘anha ketika ia meminta budak. Hari ini serasa lebih kuat dari pagi…padahal tidur cuma 4 jam tadi malam.
Alhamdulillah, punya anak-anak yang aktif, yang sehat, yang semoga menjadi anak-anak sholeh…
ALhamdulillah…punya suami yang mau turun untuk membersihkan rumah, menyapu, mencuci piring….bahu membahu…bergantian. Semuanya jadi terasa lebih ringan….jazahumullahu khoiron jazaa…
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimussholihaaat….
*
اللـهم اٍنا نعـوذ ُ بك من يومِ السوء .. ومن ليلةِ السوء .. ومن ساعةِ السوء .. ومن صاحبِ
السوء .. ومن جـار السوء في دار المـُقـامة
(HR. Thabrani)
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, saat yang buruk, teman yang buruk dan tetangga yang buruk di tempat kediaman.”
heee… sama persis kaya anakku mba… ** ndud-nya juga mirip… ^^
Kalo kejadiannya kayak Mba Ciz, mungkin ana tambah satu poin lagi, TUMPAH air mata *aaaarrrrgggghhhh*
haha…betul betul…alhamdulillah mood lagi bagus…
itu kayanya di blog blum cerita tumpah yang pritil2 khas bayi deh…ya tumpah makanan…tumpah minuman…tiada hari tanpa tumpah2an pokoknya…tapi ini yg lumayan parah hehe
btw..blognya ganti la?