Salah Satu Momen Setoran; Sambil Rebahan di Kasur

Ga ada foto dan rekaman aktivitas yang lagi mau diceritain, jadi pakai foto September 2022.

Mau catat salah satu kondisi hafalan anak-anak.

Hari ini agak meriang jadi sambil nunggu Abang beli lauk, aku rebahan. Aku ajak kembar duluan yang setoran supaya terasa lebih ringan karena mereka lagi setoran di juz 30, setoran surat Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuha.

Setorannya alhamdulilah berjalan dengan smooth. Mereka sambil duduk dekat aku, aku peluk-peluk atau mereka yang dusel-dusel di sekitarku. Sebelumnya juga bisa cium-cium dulu pipi mereka.

Ini sekalian buat meluruskan kesalahpahaman bahwa setoran hafalan itu harus dengan kondisi yang strict banget.

Di beberapa postingan saat kembar masih bayi, bisa dibilang setoran kakak-kakaknya hampir selalu di kamar karena harus menyusui mereka.

Tadi yang setoran, giliran pertama Handzolah baru Kholid.

Pas Handzolah udah selesai, aku bilang ke dia untuk ngelancarin 1 ayat baru yang masih agak kelibet di surat Al-Qolam (kemarin aku tes).

Dia kelihatan keberatan – karena baru aja setoran 3 halaman. Alhamdulillah bisa dibilangin, “Itu cuma 10x Han, Handzolah udah hafal kok. Cuma perlu dibenerin biar ga kelibet.”

Biar dia merasa itu bukan hal yang berat banget.

Yang namanya anak-anak berat ketika ibadah itu wajar, yang dewasa aja gitu kan. Tugas kita bimbing dan didik.

Ada satu syubhat yang aku lihat bersliweran ttg mendidik anak menghafal Al-Qur’an kemudian diidentikkan dengan sekedar mendidik kognitif anak atau hal-hal “negatif” karena anak dipaksa menghafal.

Akhirnya jadi pembenaran untuk “Iya ya, ga usah didik anak hafal Al-Qur’an.”

Semoga Allah mudahkan buat meluruskan pola pikir ini ya.

Disclaimer:
Sendal Handzolah pas lagi rusak terus pakai sendal lama bang Thoriq-nya 😊

13 Juli 2023
Jogja
cizkah

Leave a Reply