Belajar Hidroponik

Sebenarnya, sejak beberapa waktu lalu, aku mulai lagi mulai-mulai belajar untuk menanam dengan sistem hidroponik.

Ini ceritanya sebenarnya gak sesederhana ini, aku tiba-tiba belajar nanam apalagi dengan sistem hidroponik.

Seperti aku bilang di postingan Memulai Berkebun, dari proses awal nyoba nanam-nanam beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang, lebih suka nanam tanaman yang usianya panjang dan sifatnya berbuah berkali-kali atau yang sifatnya perennial (cieh…main istilah ini, padahal tadinya gak paham).

[Perennial artinya tumbuhan yang sifatnya tumbuh untuk jangka panjang. ]

Tapi karena banyak melihat hal berkaitan dengan berkebun, kemudian mulai kenal dengan hidroponik ini. Diskusi sama Abang, akhirnya kita sepakat mau coba belajar nanam hidroponik.

Salah satu alasan semangat belajar hidroponik, siapa tahu suatu saat dibutuhkan ketika misalnya gak berada di situasi seperti di Indonesia. Yang kaya akan tanah subur dan media tanam lainnya.

Tadinya sih aku bilang, “Kayanya gampang deh bang.” Wkwk..sok tahu. Langsung dibilangin Abang, “Gampang gampang.” Langsung diomongin panjang lebar, orang bisa menganggap mudah sesuatu itu, kalau dia ketemu masalah, dia udah tahu solusi-solusinya. Berarti udah melewati berbagai tahapan. Udah belajar pastinya :D.

Alhamdulillah juga, di Indonesia juga dimudahkan untuk pengadaan alat-alat atau hal lainnya terkait hidroponik. Jadi, dari berbagai sisi, sayang kalau gak dimanfaatkan untuk belajar saat ini.

Alhamdulillah, aku sudah mengalami yang namanya gak rugi mempelajari sesuatu. Cerita aku belajar desain dan coding website waktu jadi penjaga warnet salah satu contohnya. Belum tentu bermanfaat saat itu juga. Tapi bisa jadi bermanfaat 5 tahun atau 10 tahun lagi.

Alhamdulillah, Abang bilang, Abang tertarik kalau nanam hidroponik. Walau sampai sekarang prakteknya masih aku sih yang bergerak hehe. Gpp, yang penting ilmunya tersampaikan.

Untuk awal, kami masih belajar pakai sistem sederhana. Namanya belajar itu jangan mikir susah-susah. Mulai dari hal sederhana dan paling mudah.

Insya Allah, ke depan akan ada catatan aku terkait belajar hidroponik ini.

Catatan penting, ngomongin masalah satu hal, efeknya gak linier (lurus gitu aja antara sebab dan akibat ). Ketika aku belajar nanam hidroponik atau mulai berkebun pun, efeknya bukan berarti ya sudah, jadi punya tanaman. Ah, tapi pembicaraan tentang linier ini bukan hanya terkait tentang tanaman. Ini tentang kehidupan. Insya Allah di postingan lain ya.

cizkah
5 Agustus 2020

Leave a Reply