Biasanya, kembar pakai Al-Qur’an Al-Fatih besar (A4) seperti dari kemarin terlihat. Al-Qur’an Al-Fatih, terbitan Indonesia, ada terjemahan per kata dan terjemahan ayat.
Dulu, kami beli 3 Al-Qur’an Al-Fatih. Yang 2 sudah pernah dipakai dipakai Ziyad dan Thoriq sampai lusuh dan pretel. Satu Al-Qur’an lagi, sengaja dibelikan persediaan untuk Luma.
Tapi, dari pengalaman kakak-kakaknya, kalau untuk anak yang udah rutin baca sendiri, Al-Qur’an ini bakal kerasa kebesaran. Makanya, Luma ga pakai ini.
Alhamdulillah tetap kepakai saat masa-masa peralihan seperti kembar ini.
Tapi, Kholid malam kemarin minta Al-Qur’an yang besar tulisannya. Nah, sebenarnya ada 3 Al-Qur’an yang besar (tanpa terjemahan).
Tapi aku tahu, maksud Kholid adalah Al-Qur’an yang ini karena memang biasanya dulu pun, masa Thoriq dan Luma ketika melancarkan bisa baca Al-Qur’an juga pakai Al-Qur’an yang ini.
Jadi, aku ambilkan.
Ada apa dengan Al-Qur’an ini?
Kisahnya sebagaimana tahun 2013 aku tuliskan di tulisan Perbandingan; Tentang Homeschooling bagian 3. Sebuah titik dimana Allah beri petunjuk untuk “jual beli” yang insya Allah ga bikin rugi. Potongan kisahnya ada di slide terakhir.
Masa-masa awal homeschooling, ada beberapa mindset yang sangat perlu diperbaiki.
Alhamdulillah Allah beri petunjuk dalam perjalanan ini.
Tentang Al-Qur’an ini, covernya, dan info terkait itu, akan aku bahas insyaAllah di postingan selanjutnya. Tapi ga hari ini ya. Semoga Allah mudahkan.
#alqurancizkah #kembarcizkah
Jogja, 5 Oktober 2022
IG version
barakallahu fiik mba cizkah dan keluarga.. blog dan ig nya menjadi penyejuk di gersangnya dunia maya ini