Jangan Mengejar Sesuatu yang Telah Dijamin oleh Allah

Beberapa hari yang lalu sempat mendengarkan kajian Ust. Armen rahimahullah. Alhamdulillah jadi muraja’ah berbagai hal tentang kehidupan. Salah satunya tentang rezeki dan ibadah. Di situ, ustadz mengatakan tentang bagaimana seseorang (bahkan yang telah mempelajari ilmu agama dan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam), yang tadinya cahaya sunnah terpancar pada wajahnya, seiring dengan waktu, ia menghilang dari peredaran. Sibuk dengan urusan dunia. Tidak hadir di majelis-majelis ilmu. Dan kalimat-kalimat yang rasanya harus aku notulenkan supaya tersampaikan sebagaimana yang ustadz maksudkan.

Padahal urusan rezeki itu telah dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita cuma bisa berusaha dan tawakal. Tapi bukan kemudian ‘mengejar’ hal tersebut. Ada hal lain yang butuh diusahakan dan dikejar dengan sungguh-sungguh, yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena tidak ada yang dapat menjamin setiap amal ibadah yang kita lakukan itu pasti diterima oleh Allah. Aku jadi muhasabah deh sama diriku dan keadaan sekarang. Alhamdulillah jadi masukan berarti. Itulah pentingnya muraja’ah ya!

Alhamdulillah walaupun proyek yang kemarin rencananya ada 2, dan ternyata yang benar-benar aku kerjakan bulan ini satu buah (itupun belum dibayar :P). Yang satunya sampai saat ini gak fix karena orangnya sibuk. Yang dari surabaya terakhir ngelobi mau nyicil 4 kali terus kalau yang buat sekolah katanya mau dirapatin terus tapi sampai sekarang juga gak kasih kabar. Terus waktu kemarin bang Hen sempat cerita mau ada proyek dari Desperindag beberapa kerjaan yang nilainya lumayan besar. Aku cuma bilang, “Ah gak mau terlalu senang dulu.” Pengalaman dari kemarin, semuanya serba gak pasti. Jadi, pas dengar kabar kalau gak semuanya nanti dikerjakan Penalette, aku gak terlalu kaget atau kecewa. Kata Abu Aisya, karena peraturan dari pemerintah, untuk satu pekerjaan itu hanya boleh dikerjakan oleh satu perusahaan. Tapi belum ketahuan nanti dari Penalette bakal kebagian yang mana. Dan belum tahu juga apa aku akan diperlukan di situ. Kalau tidak berkaitan dengan desain, berarti ya engga. Hehehe…

Semoga rezeki dan usaha yang ada selama ini diberkahi oleh Allah. Semoga usaha bang Hen dan teman-teman bisa berkembang dan bisa mewujudkan cita-cita kami suatu saat. Pelan-pelan aja…

Buku Menata Hati
Buku Menata Hati [versi cetak]
E-Book Menata Hati di Play Books

2 Replies to “Jangan Mengejar Sesuatu yang Telah Dijamin oleh Allah”

  1. Assalamu’alaikum Ukhty. Salam kenal. Ana ibdabinafsik(bukan nama asli). Kemarin ana comment di muslimah.or.id. Dan tadi sempat mampir ke blog anti.Subhanaloh, design nya cantik! Cara bikinnya gimana ya ukh? Boleh tau? hehe

    Oya,ana mau berbagi boleh ga?

    Gini,saat ini ana sedang bigung. Bentar lagi ujian,dan moga bisa lulus. AAmin,
    Tapi setelah itu ana jadi bingung. Soale ortu ana pengin banget agar ana kuliah.Padahal ana ga begitu menggebu.

    Rencana klo jadi ana mau ambil pendidikan teknik informatika d uny.lewat jalur pmdk. Awlnya pengin pend bahasa inggris, tapi ana dri jurusan ipa, jadine ga bisa. Ana pengin manfaatin kesempatan pmdk dulu.
    lagian ana cukup tertarik dengan jurusan komputr n bhasa inggris. kalo komputer ana lebih tertarik dengan bagian softwarenya. Penginnya sih bisa berkreasi.Ya mungkin seperti anti ini. Ana punya planning,ntar bisa bikin cd pembelajaran gitulah. Tapi, kalo di teknik informatka,bisa ga ya ukh? Apa bisa sesuai dengan keinginan ana ini?

    Oya, sebenare soal kuliah ini,agak brtentangan denagn prinsip ana sendiri. Tentu saja prinsip agama. Pasti akan ada ikhtlat dsb. Tapi, ana bingung. ortu ana penginnya ana kuliah, trus habis itu jadi pns (guru negeri gitulah). Padahal ana punya cita-cita ntar bisa istiqomah dengan hijab syar’i. tapi sepertinya hal itu akan sulit terwujud kalo ana jadi pns. Menurut anti, ana musti gimana ukh?

    Oya,sekalian ana minta info soal jurusan ilmu komputer UGM, Pend teknik informatika UNY dan Teknologi pendidikan UNY ya. Kira2 ntar materi kuliah apa saja yang bakal ana daptkan di sana. Sekaligus,prospek ke depannya apa. (Klo Qodarullah ana ntar ketrima di sana). Kalo di teknologi pendidikan ntar bisa jadi guru ga ya ukh?

    Kabrnya, di dekat uny a ugm ada wisma akhwat salafy ya? Ana pengin ntar kalo jadi kejogja, bisa dapat lingkungan yang kondusif. dan bisa terus ngaji. Kalo akhwat2 salafy di sana kebnyakan kuliahnya ngambil jurusan apa ukh?

    Jazakillah, atas respon anti. Moga bermanfaat buat ana. Sekali lagi, ana masih dalam keadaan bingung, dan ana belum berani kalo harus menolak keinginan ortu ana. Satu hal yang sebenarnya ana pikirkan. tentang masa depan ana. Sebenrya ana pengin kelak punya waktu yang lebih banyak untuk mendidik anak-anak ana nanti. InsyaAlloh, kalo udah berumahtangga kaya anti. Sedangkan mungkin hal itu tidak diketahui ortu ana. Bahwa kewajiban terbesar seorang wanita adalah untuk mendidik anak2nya agar menjadi generasi yang sholeh untuk agama Islam. Tapi,kembali ke ortu yang trekadang seringkali membicarakan masa depan anak kaitannya dengan dunia. mereka igin, anaknya jadi ini, itu yang bisa punya penghasilan,segini, segitu… Terkadang ana jadi sesak sendiri memikirkannya. Karena ternyata, manusia masih begitu lemah dalam menghadapi dunia yang cuma sebentar. Takut,kalo tidak kebagian rizki, padahal semua sudah ada yang mengatur. Hnya tinggal usaha kita agar menjemputnya tanpa melanggar syariat.

    mungkin itu aja ukhty. Jazakillah. ana salut dengan anti dan muslimah.or.id. salam untuk mereka. dan afwan atas kesalahan yang tidak ana sadari dari tulisan ana ini. mohon untuk di koreksi,jika ada. Ana baru blajar, dan jahil dalam hal ilmu.
    Wassalamu’alaikum Warohmatullah wabarokaatuh.

    ibdabinafsik.wordpress.com

  2. ‘afwan ya dek. Ana belum sempat jawab di email. Soalnya butuh waktu sepertinya menjawab semua pertanyaan yang ada. Insya Allah nanti ana jawab setelah ada senggang.

Leave a Reply