Kalau malam ini akhirnya susah tidur dan nangis sesunggukan depan abang…that’s my own fault.
Waktu kejadian kecelakaan itu dan infonya menyebar lewat twitter,aku baru sekedar tahu wajah sang penabrak. Kemudian tahu 3 orang dan 1 anak yg meninggal itu satu keluarga. Kalau ayah ibu sang anak (yusuf namanya…hiks…),selamat dan masih hidup. Tak ada foto di berita2 yg aku baca kecuali foto sang penabrak. Itu sudah cukup membuat miris.
Sampai kemarin,mas lyno mengirim pesan lewat whatsapp,puisi yg berjudul “Selamat Tinggal Ayah”,yg dibuat oleh seseorang yg menggambarkan kejadian pagi itu sblm sang anak “pergi”. Di pesan itu juga berisi link untuk melihat gambar saat kejadian.
Karena sulit,akhirnya aku buka di laptop. Ya Allah…langsung nangis sambil meluk thoriq pas ngeliat fotonya. Gimana bapaknya menggendongnya,memeluknya,bahkan masih berusaha memberikan dot susu…melihat wajah sang anak…
Belum cukup sampai situ, aku melihat video, bagaimana sang bapak berkeliling ke korban lain sambil menggendong anaknya yg sudah meninggal itu. Ketika akhirnya karena tahu yg lain sudah meninggal, sang bapak baru menuju mobil polisi yg mengangkut korban lain. Di situ sang bapak memberi dot ke anaknya…memeluk berusaha merasakan detak jantungnya…Ya Allah…(nangis lagi). Kemudian ada org lain yg menalqinkan di telinga sang anak “asyhadu alaa ilaaha illallaah”. Dan terlihatlah wajah sang anak yg sudah meninggal dan wajah sang bapak yg seperti masih shock dan belum menyadari benar anaknya sudah meninggal.
Setelah seharian berusaha tegar. Mau tidur tadi, melihat wajah anak2, langsung terbayang-bayang lagi foto dan video kejadian itu.
Akhirnya meringsek ke deket abang dan ngobrol2 sebentar tapi ujung-ujungnya aku selalu ngomongin kecelakaan itu.
“abang…bapaknya ga nyadar ya anaknya meninggal?”
“bukan ga nyadar..itu masih shock…bingung”
Mulai nangis pelan dan makin sesunggukan..
Adek harusnya ga lihat videonya…Soalnya adek tu pemikir…”
masih nangis…
“Jangan lihat-lihat lagi ya.”
Ngangguk-ngangguk sambil tetep nangis.
“Adek berdoa…buat adek sama buat mereka juga.”
Tambah sesunggukan…karena langsung terbayang lagi “mereka” yg dimaksud.
Sebelum-sebelumnya,pas blom tangisan berderai…ngingetin abang doa ketika orang lain tertimpa musibah. Semoga kalian para pembaca, juga tidak lupa berdoa dg doa tsb.
Ditulis lewat hp, supaya yg ada di benak ini tertuang dan tak melayang-layang terus dalam pikiran
Semoga bisa tidur setelah ini.
Ciz…yg lagi sedih…