Cerita tentang kupas nanas ini, bermula ketika aku share di story instagraam. Waktu itu sekilas aja karena abis ngupasin nanas buat kembar pas sahur di hari-hari terakhir Ramadhan.
Waktu itu aku ngupasin jam 3-an. Awalnya setengah nanas buat krucil. Akhirnya aku lanjutin ngupas setengah lagi buat yang lainnya.
Tapi bikin storynya agak salah kalimat, harusnya “Jangan dibawa beban kupas nanas,” kalimat yang aku bikin malah “Jangan dibawa beban potong nanas.” Hehehe…kalau cuma potong mungkin semua orang gak ada beban ya.
Nah…beberapa hari kemudian posting lagi ttg kupas nanas, ternyata ada beberapa dm yang bilang baru tahu dan pingin tahu kelanjutannya. Karena storynya memang aku sengaja hentikan dan cukupkan dengan satu gambar aja. Padahal udah foto kelanjutannya. Udah niat mau ditulis di blog aja.
Alat Khusus
Kalau lagi bahas cara klasik tapi dengan sedikit “tips” itu maksudnya ya memang murni cara klasik dengan alat yang memang pada umumnya ada di rumah ya. Jadi, kalau ada yang terus bahas, “Beli aja alat kupas khusus nanas.” Nah, kalau seperti itu mungkin semua orang tinggal putusin beli apa engga :).
Berhubung aku gak punya alatnya, jadi catatan ini murni dengan cara pakai pisau biasa.
Kupas Nanas.
Pertama: Belah 4 nanas.
Kalau nanasnya jenis nanas yang bentuknya panjang, bisa dipotong dulu jadi dua. Intinya biar saat menghilangkan mata, lajurnya lebih pendek. Jadi, lebih mudah untuk memotong jalur mata nanas-nya.
Aku udah coba kalau dibelah 8, malah jadi susah karena malah jadi gampang patah saat mau dihilangkan mata nanasnya.
Kedua: Gunakan pisau yang sangat tajam.
Untuk model potong kulit keras seperti nanas atau saat menyisir jagung, pisau yang sangat tajam mutlak bikin semuanya lebih cepat dan mudah. Beda mungkin kalau masak atau motong sayuran/buah lain yang gak terlalu butuh pisau tajam banget.
—
Aku sendiri biasanya pakai pisau kecil tajam pemberian mas dari Belanda. Pisau ini walau kecil sangat serbaguna saat harus memotong berbagai makanan dengan mudah. Pisau ini sangat sering dan bisa dibilang juga selalu digunakan SETIAP hari.
Alhamdulillah di Indonesia pisau ini biasa dijual di alat rumah tangga. Merknya: solingen.
Bisa dicari di marketplace pakai kata kunci pisau kecil solingen Jerman.
Bagian ini bukan berarti harus beli pisau ini buat ngupas nanas ya hehehe. Biar infonya bisa lebih lengkap bagi yang memang membutuhkan.
—
Ketiga: Jangan ragu-ragu saat mengupas nanas. Biasanya, di buah seperti apel atau pepaya, aku diajarkan Papa rohimahullah untuk memotong setipis mungkin supaya tidak ada yang terbuang. Sedangkan di nanas, prinsip ini gak berlaku.
Potong minimal sekitar ± 1 cm.
Beneran sekitar itu lho. Kalau engga nanti malah masih ada kulit-kulit si nanas tipis-tipis.
Keempat: Potong mata nanas dengan cara membentuk sudut yang bertemu dari pinggir kanan dan dari pinggir kiri. Yang jika ini dilakukan dalam posisi satu nanas utuh melingkar, biasanya akan terasa lebih sulit.
Kalau sudah merasakan mengupas dalam kondisi yang berbeda ini, insya Allah jadi tahu bedanya ^^.
Kelima: Baluri/rendam nanas dengan garam supaya mengurangi resiko gatal saat memakannya. Dulu, aku pikir ini berkaitan sama kulit nanas. Tapi ternyata engga. Penyebabnya sebenarnya karena enzim bromelin yang ada pada buah nanas. Bromelin ini punya “kemampuan” memecah protein. Yang dengan kemampuan ini juga, makanya nanas bisa dipakai untuk pengempuk daging. Aku kutip dari hellosehat penjelasan enzom bromelain ya:
Bromelain dapat memecah protein, termasuk protein kolagen yang terdapat pada permukaan lidah, bibir, dan pipi bagian dalam.
Pecahnya protein pada permukaan lidah menimbulkan rasa gatal. Selain gatal, lidah mungkin juga sedikit membengkak setelah Anda makan nanas.
Meski membuat lidah terasa tidak nyaman, enzim yang termasuk dalam golongan proteolitik ini sebenarnya baik untuk tubuh karena bersifat antiradang.
Sifat antiradang tersebut berperan dalam perbaikan kerusakan sel akibat infeksi bakteri dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh menjadi lebih baik.
Hellosehat.com
Keenam: Taburi sedikit garam saat hendak dimakan.
Setelah direndam dengan garam yang tujuannya untuk menonaktikan enzim bromelain, biasanya aku bilas lagi karena biasanya garam yang aku kasih sekitar 1 sdt. Nah, saat mau dimakan, tetap kita taburi lagi sedikit garam.
Nanas yang dikasih garam ini memang terasa lebih enak. Ternyata itu karena dengan dikasih garam, rasa pahit yang terkandung pada nanas jadi ketutup.
Aku mau catet buat aku sendiri juga ini ya. Jadi, nanas itu mengandung natrium klorida. Setelah bercampur sama nanas, natrium kloridanya pecah jadi ion natrium dan klorida. Ion itubereaksi + asam malat dan sitrat pada nanas = (yang kmudian membentuk) garam natrium netral.
Dengan begitu, rasa pahit, asam pada nanas sudah netral, sehingga yang tersisa adalah rasa manisnya.
Penjelasan ini dari Hannah Williams Curtin University of Technology . Selengkapnya bisa dilihat di link ini: https://www.abc.net.au/science/articles/2009/11/04/2732686.htm
Beli yang Kupasan?
Ya, bisa aja pilih ini ketika memang pilihan ini ada di depan mata dan mudah :).
Tapi kalau kita gak terbebani dengan hal kupas mengupas ini, kita jadi lebih fleksibel insya Allah.
Penting banget ya bisa kupas nanas? Hehe… bukan masalah penting gak penting kok. Tapi insya Allah bermanfaat.
Misal, beli nanas yang belum matang, gak masalah. Justru kita bisa stok untuk planning 1-2 hari ke depan. Kita bisa dapat nanas di kondisi matang yang kita inginkan insya Allah.
Nanas dimakan mentah aja enak. Jadi olahan lainnya juga uenaaak insya Allah. Beneran, di rumah itu termasuk pecinta nanas hehe.
Nanas di rumah biasa dipakai buat campuran jus wortel –yang sampai sekarang belum berhasil dibahas di sini–
Bisa buat rujak.
Buat asinan bogor. Kalau ada nanas, benar-benar jadi berasa “sempurna” rasanya insya Allah.
Bisa juga diolah untuk campuran es buah –biasa jadi bukaan puasa–.
“Jarum” di Nanas
Gara-gara ngomongin nanas, kayanya jadi muncul di explorer hal terkait nanas. Ternyata pagi tadi – tulisan ini dipublish sore hari– , Abang ngirimin video tentang adanya jarum pada nanas. Tapi karena aku lagi uninstall instagram, jadinya gak langsung ngeh sebelum dibilangin.
Nanas mengandung kristal mikroskopis berbentuk jarum yang bernama raphides. Yang kalau dari video ini, salah satu penyebab bikin gatal ya si raphides ini.
Buat menggabungkan info ini dengan info enzim bromelain, intinya makan nanas –atau buah apaun– gak boleh berlebihan.
Supaya gak berlebihan, makan nanasnya dimakan bareng-bareng atau dijadian campuran olahan ^^.
Demikian catatan nanas yang aku gak nyangka ternyata jadi panjang hehe.
Semoga bermanfaat ya.
cizkah
Jogja
Selasa, 9 Mei 2023
Nyicil ngetik ini sampai berapa hari. Hari ini hari ke-7, Ziyad, Luma, Handzolah dan Kholid sakit cacar.