Sama seperti ketika aku bercerita tentang Thoriq saat hamil si kembar. Maka aku harus sampaikan juga ketika aku bercerita tentang Luma dengan karakter perempuannya, bukan berarti dia anak yang tidak baik. Masya Allah, malah banyak kelebihan-kelebihan lainnya yang Abang juga sering ingatkan aku.
Masing-masing anak tentu saja ada lika-likunya sendiri. Mendidik anak perempuan – yang ada kebengkokan di dirinya – dan dididik oleh aku yang juga perempuan – yang juga ada kebengkokan di diriku -, mungkin membuat suatu hal yang sederhana jadi bisa kompleks dari kedua belah pihak.
Alhamdulillah, Allah memberi petunjuk dan penguatan dalam mendidik anak Al-Qur’an. Kemudian Abang juga membantu mengarahkan aku untuk bersikap bagaimana menghadapi Luma. Tentu saja, di berbagai kesempatan, Abang juga ikut menasehati Luma. Biasanya tapi ketika momen ketika Luma sedang belajar sama aku, Abang gak ikut nyahut-nyahut saat aku memberi nasehat. Biasanya setelah selesai menasehati kemudian aku menghampiri Abang yang sedang kerja, Abang menguatkan aku dan mengingatkan aku untuk terus mendoakan dan sabar.
Nasehat agar Mau Menerima Nasehat
Satu hal yang sangat terasa ketika menasehati anak perempuan adalah ada sikap yang kadang bikin jengkel karena terkesan ia “menjawab”, “membantah”, “tidak mengakui kesalahannya”, “merasa sudah benar”.
Hal ini yang aku harus perbaiki ketika menasehati Luma.
Biar aku ingat dan mungkin bermanfaat untuk ibu-ibu lainnya, kalimat-kalimat yang aku nasehatkan agar Luma mau menerima nasehat seperti ini.
Nasehat-nasehat ini terjadi hampir tiap pagi saat proses melancarkan bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadhan tahun 2023 (usia Luma 9 th). Terakhir pagi kemarin aku sampai harus bilang. “Luma, Ummi gak mau tiap pagi jadinya kesannya baca Al-Qur’an jadi susah. Dimana-mana yang namanya guru ngajarin murid, ngasih tahu muridnya, terus muridnya malah gak nurut, ngerasa udah bener padahal salah, itu kan gak enak. Coba Luma perbaiki lagi. Luma nanti gak cuma belajar sama Ummi. Luma harus sadar ada hal yang harus diperbaiki.”
Ini adalah nasehat yang kesekian tentang PATUH.
Jadi, poin utama dari menasehati anak perempuan adalah menasehati agar mereka mau menerima nasehat.
Beberapa contoh hal yang terjadi saat memperlancar bacaan Al-Qur’an setelah Subuh seperti ini:
- Saat dia diperbaiki bacaannya, tapi dia malah baca dengan cepat dan malah hanya mengulang-ngulang kesalahan yang sama.
- Saat dia tetap membaca dengan bacaan mad padahal harusnya gak ada mad, aku tegur tapi dia terus mengulang kesalahannya dan merasa dia gak panjang.
- Saat dia membaca mad, padahal harusnya gak mad, kemudian dia bacanya dikebutin supaya gak kebaca mad, itu aku juga tegur, karena bukan begitu caranya.
- Saat dia membaca huruf dengan huruf yang salah, tapi dia ngerasa benar, misal harusnya ha malah dibaca kho, dan itu dia ulang-ulang.
Beberapa nasehat aku ke Luma itu aku kaitkan dengan belajar naik motor. Ini sudah aku sampaikan sebelum-sebelumnya karena aku inginnya kedepannya semua anak aku pun ketika belajar motor juga dengan penuh kehati-hatian. Gak usah ngerasa langsung jago.
- “Luma, orang kalau mau belajar naik motor itu pelan-pelan dulu. Yang namanya belajar semuanya pelan-pelan. Kalau langsung ngebut malah bahaya.”
- “Kalau Luma lagi salah dan diperbaiki, diam dulu. Justru harus lebih hati-hati. Baca pelan-pelan.”
- “Jangan Luma pingin gak baca mad, malah dikebut. Eja pelan-pelan supaya Luma gak cuma menghhindar. Tapi Luma memang tahu caranya.”
- “Eja pelan-pelan. Ummi pingin Luma ketika lagi kagok saat baca sendirian, Luma bisa perbaikin sendiri.”
- “Luma, orang kalau dikasih tahu itu, jangan ngerasa langsung udah tahu. Mikir dulu. Ibaratnya ada orang yang udah tahu ngasih tahu, “Ehhh jangan lewat situ, bahaya.” Terus orang yang dikasih tahu ngeloyor aja malahan tambah ngebut. Itu kan bahaya. Makanya diam dulu. Jangan langsung jawab.
Alhamdulillah, walaupun ada kejadian-kejadian seperti ini, sampai hari ini proses baca Al-Qur’annya tetap bisa dapat dua halaman.
Catatan: Alhamdulillah, proses perjuangan adaptasi dengan proses belajar yang seperti ini bisa dibilang di 10 hari awal. Selanjutnya sampai akhir Ramadhan, proses memperlancar bacaan Al-Qur’an bisa berjalan tanpa ada pergulatan.
Mendoakan Anak Saat Kesal
Salah satu kemudahan dari Allah yang aku syukuri banget adalah anak-anak semuanya gak ngambekan walau abis dimarahin atau dinasehatin panjang lebar.
Contohnya ya saat kejadian ini. Padahal sebenarnya kan di dada nih masih ada rasa gemas dengan sikap Luma. Setelah aku tutup majelis baca Al-Qur’an Luma, “Subhanakallahumma wa bihamdika..”
Abis itu dia ngajak ngomong aku biasa, cerita tentang gambarnya dia lagi.
Kalau di kejadian lainnya lagi, ketika aku sampai nangis nasehatin dia, dia bakal tetap minta cium ketika mau tidur. Luma punya kebiasaan minta dicium pipi kanan kiri jidat kemudian peluk setiap mau tidur. Padahal badannya dia tuh udah gedee banget, kaya anak umur 12 tahun masya Allah laa quwwata illa billah [insya Allah aku bahas di tulisan tersendiri].
Seperti biasa, aku nyamperin Abang setelah yang kesekian kali kejadian tiap pagi jadi ada sesi nasehat yang cukup menegangkan.
Abang mengingatkan ketika kesal atau ketika menasehati, selalu sambil doain.
“Allahu yahdiki.”
“Allahu yahfaduzki.”
Atau doa-doa kebaikan lainnya.
Abang juga di berbagai kesempatan mengingatkan aku untuk terus sabar karena mendidik anak perempuan memang – ternyata – lebih butuh perjuangan. Setan tahu ni yang namanya perempuan bakal jadi ibu insya Allah. Ibu ini yang bakal banyak didik anak-anaknya insya Allah. Makanya berusaha dihancurkan.
Pengingat Keutamaan Mendidik Anak Perempuan
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka. (HR. Ahmad 24055, Bukhari 1418, Turmudzi 1915, dan yang lainnya).
Semoga Allah beri kesabaran mendidik anak perempuan kita.
Semoga Allah mendidik anak-anak kami dan keturunan kami.
Mulai ditulis saat bulan Ramadhan 23 Maret 2023.
Diselesaikan Kamis, 13 Juli 2023 pas lagi gak enak badan.
Jazaakillahu khairan. Tulisan nasehat yg saya butuhkan.
Ya Allah Mbak Siska ini persiiiss anak perempuanku bgt, Ameera juga kaya gini susah di nasehatin subhanallah! Dan yg Mbak Siska tulis semuanya benar adanya😢 Jazakillahu khoyron ilmu2 dan nasehat2nya Mbak selalu aku praktekkan ke anak2ku, semoga menjadi amal jariyah yg tidak terputus hingga akhirat kelak utk Mbak Siska sekeluarga aamiin ya rabbalalamiin🤲🏼
Aamiin.
Semoga Allah mudahkan dan terus selalu ingat untuk jangan putus asa.
Kita orang tuanya, terus doakan kebaikan untuk mereka.
Anakku 5 perempuan mba.
Aku percaya Alloh yg menakdirkan ini untuk ku.. Alloh pula yg akan memudahkan ku.
Ahsanti barokallahu fiik
Betul banget, kami jadi lebih menyadari bahwa teman-teman di sekeliling kami yang dikaruniai anak perempuan dan sama, ada yang sampai 5 anak perempuan, memang Allah Maha Tahu ini adalah keluarga yang sanggup untuk mengemban amanah itu.
Semoga Allah mudahkan semuanya ya.
Jazakillahu khayr Ummi…tulisannya jadi muhasabah buat saya.
Hampir sama seperti yg saya alami ketika menyimak bacaan Al Qur’an anak saya.
Mohon doanya agar saya bisa lebih sabar