Kalau melihat judulnya, semua orang udah bakal tau bahwa ini adalah hal yang kurang bagus.
Kalau dibalik dan dikaitkan dengan akhlak baik adalah:
- Ikut bahagia dengan kemudahan atau kenikmatan yang orang lain dapatkan.
- Kalau bisa ada yang bisa dibantu dari kesulitan orang lain, maka dibantu.
- Kalau gak bisa bantu langsung, bantu dengan mendoakan. Ini mesti dibiasakan, bahkan ke orang yang gak kita kenal. Mendengar kesulitan yang sesama muslim lainnya miliki, kita segera mendoakan mereka dan kemudian berlindung agar gak ditimpa musibah yang sama.
Kenyataannya, praktek akhlak itu GAK SEMUDAH ketika membaca pesan-pesan untuk berakhlak baik seperti di atas.
Kejadiannya, akhirnya malah seperti di judul: PROTES dan gak seneng atas kemudahan orang lain :).
Contohnya yang paling gampang dalam masalah harta. Ada orang lain bisa dengan mudah bangun rumah, punya mobil. Mulai timbul rasa gak seneng. Iya, ini sebenarnya bibit-bibit iri atau bahkan memang iri itu sendiri. Kalau sudah berwujud, iri itu seperti protes; protes karena orang itu bisa punya ini itu, kenapa dirinya gak punya.
Selain protes atas harta yang dilimpahkan ke orang lain, ada juga bentuk protes lainnya.
Yang pernah aku ketahui di kehidupan nyataku, itu cukup mengejutkan. Bahkan untuk hal yang itu gak menyangkut harta atau keberhasilan yang gimana-gimana.
Sebenarnya aku udah ngetik ceritanya, tapi saran dari Abang, hal tersebut gak usah aku ceritakan karena mempertimbangkan berbagai hal.
Aku cuma bisa cerita secara umum bahwa hal itu adalah hal yang sebenarnya aku cukup deg-degan ketika prosesnya. Memohon pertolongan Allah agar Allah mudahkan. Ketika akhirnya Allah mudahkan, tentu saja aku bersyukur. Aku hanya pernah share SATU KALI terkait hal tersebut di story, itupun pelengkap cerita lainnya, jadi sekilas aja. Tapi ternyata ada orang yang PROTES atas hal tersebut. Luar biasa jeli – sekaligus mengerikan sebenarnya.
Protesnya bukan ke aku. Justru aku dapat kabar dari Abang dan Abang mendapat kabar tersebut dari orang yang berwenang dan membantu dalam proses yang aku lalui. Orang yang berwenang tersebut juga gak bereaksi gimana-gimana ke orang yang protes, cuma anggap ini orang emang “kritis”.
Masya Allah laa quwwata illa billah. Gimana pun, apa yang aku dapatkan itu sebenarnya kemudahan dari Allah.
Kalau sampai ada yang gak senang karena hal itu rasanya jadi sedih ya.
Ah tapi balik lagi, itu perasaan orang lain. Balik lagi muhasabah ke diri sendiri lagi.
Biasanya, kalau ada kejadian seperti ini bikin aku merenung. Supaya aku gak melakukan hal yang sama ke orang lain. Sama seperti ketika ada musibah yang menimpa muslim lainnya kemudian berlindung dari musibah yang sama; ketika mendengar hal seperti ini juga berlindung dari akhlak yang kurang baik tersebut.
Makanya, ketika aku membagikan sebuah kemudahan yang sangat membahagiakan setelah masa-masa yang kemarin berat dan bikin sedih, aku tetap mengingatkan teman-teman yang melihat agar kita sama-sama selamat, insya Allah. Sama-sama mendapat kebahagiaan karena ada kesempatan buat berdoa.
Iri itu bahaya. Bebas dari iri itu nikmat.
Sampai-sampai, ada sahabat yang Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kabarkan akan masuk surga. Setelah Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu mencoba menginap di rumah si Fulan yang dijamin masuk surga selama 3 hari, ia dapati si Fulan ini gak ada amalan yang khusus banget. Tapi akhirnya si Fulan berbagai kalau dia gak pernah iri dengan apa yang orang lain dapatkan. (baca kisah lengkapnya di KisahMuslim.com)
Berbagai hal kita harus upayakan, karena iri ini termasuk dosa yang menyebabkan iblis bisa gak patuh sama Allah. Iri ini masalah besar. Butuh perjuangan untuk melawan rasa ini ketika muncul.
Beberapa cara yang bisa diterapkan:
- Mendoakan orang yang mendapatkan kenikmatan. “Barokallahu fiik.” “Tabarokallah.” Hati kita masih berjuang melawan, lisan kita sudah mendoakan agar kenikmatan orang lain itu gak pergi darinya.
- Berdoa untuk diri kita sendiri atas keinginan yang kita harapkan. Sebagaimana nabi Zakaria berdoa untuk dirinya saat melihat kenikmatan yang didapatkan Maryam. Maksud berdoa di sini bukan berdoa dengan doa yang dilafalkan nabi Zakaria. Tapi doa atas harapan kita sendiri.
- Mendoakan orang yang mendapat kenikmatan tanpa dia ketahui, agar malaikat juga mendoakan diri kita sendiri seperti doa yang kita panjatkan.
- Berprasangka baik kepada Allah, bahwa takdir yang didapatkan masing-masing adalah yang terbaik dari Allah.
Semoga Allah berikan kepada jiwa kami ketakwaan, sucikan ya Allah, karena Engkau adalah sebaik-baik pensuci, Engkau-lah pelindung dan penolong kami.
Ya Allah, lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak pernah khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Aamiin (ini adalah versi terjemahan dari doa favorit yang aku sebut dan cantumkan di poster doa kehdiupan).
cizkah
6 Juli 2023