Hampir 10 bulan lamanya, Yogyakarta tidak merasakan guyuran hujan. Itu berarti hampir sama dengan usia Thoriq. Saat terakhir hujan, Thoriq masih berusia 2-3 minggu. Maka saat kemarin turun hujan lumayan deras di daerah kami, suasana takjub, gembira mewarnai wajah Thoriq yang sangat suka dengan air. Mungkin dalam pikirannya, “Wih…ada air banyak banget!”
Ziyad (4 tahun 3 bulan) yang juga sudah lama tidak membaca doa ketika melihat hujan turun pun sedikit terkagok-kagok, alhamdulillah tapi masih hafal. “Ayo baca doa ketika turun hujan…”
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
“Allahumma shoyyiban naafi’aa”
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.” (HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523)

Sayang saya belum mengajarkan Ziyad doa setelah turun hujan, karena saya sendiri belum menghafalkannya. Yuk, ibu-ibu, kita hafal doa yang pendek ini dan mengharap ganjaran pahala yang tak putus dengan mengamalkan dan mengajarkan ke buah hati kita.
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’
Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71, dari Kholid Al Juhaniy)
umm..yg doa setelah turun hujan dibacanya pas habis liat hujan turun (i.e. habis baca yg Allahumma shoyiban naafia) atau mksdnya setelah hujannya berenti /reda ya?
dibacanya setelah hujan berenti umm abdirrahman ^^
hadits lengkapnya ini:
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”
ijin share ya umm