Rumus Hidup Bahagia

Rumus Pertama: Ingat Tujuan Hidup

Ingat bahwa tujuan hidup kita…adalah beribadah kepada Allah. Kita ini HAMBA-Nya

Yah..kok gini? Gak happy banget kesannya ya?

Tapi memang begitu adanya.

Ini yang justru menentukan kita bahagia apa engga. Karena Allah memang menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya (lihat Q.S. Adz Dzariyat: 56)

Masalahnya, kenyataannya orang menjalan hidup logikanya suka kebalik-balik. Yang dikasih tahu sama Allah malah dianggap menyusahkan atau mengekang.

Dia – orang yang lupa tujuan dia diciptakan – ingin menjalani kehidupan dengan cara dia. Akhirnya – sebenarnya – dia lupa diri. Gak ada lagi arah hidup. Tujuan hidup.

Kesannya sih bahagia. Menjalani semua bebas. Bergaul bebas. Pakai baju juga bebas.

Kebebasan ini tapi jadi semacam candu. Makin pingin bebas sampai level tertinggi. Akhirnya bosan dan gak sampai di titik benar-benar bahagia dengan kebebasan itu. Ujung-ujungnya gak bahagia kan?

Yang paling penting, kalau sudah sadar memang kita diciptakan untuk jadi hamba-Nya adalah patuh sama semua yang udah diatur sama Allah dan Rasulnya.

Ibadahnya harus sesuai sama yang diatur oleh yang menciptakan kita. Bukan asal melakukan sesuatu kemudian menganggap itu “ibadah”. Lagi-lagi, kalau seperti itu, akhirnya sebenarnya gak bahagia. Malah bisa jadi menyusahkan diri sendiri.

Baca selengkapnya Rumus Hidup Bahagia

Mabruk Untuk Mas Lyno dan Mba Iyus

Kemarin, dapet sms dari mas Lyno. Kakak kandungku yang pertama. Beliau ‘untuk sementara ini’ tinggal di Belanda. Dah 2 tahunan gak ketemu iy. Entah kapan yaa balik ke Indo.

Aku belum cerita ya, kalau Ma & Pa sempat ke Jogja akhir bulan kemarin. Padahal aku emang lagi kangen banget dan bolak balik minta ke bang Hen untuk ke Jakarta. Qadarulllah, anaknya mba Maya – kakak kandungku yang kedua dan tinggal di Surabaya – (Maritza Naazneen K) mesti opname dan mba Maya-nya juga ikutan di rawat karena tipes. Jadilah Mama sama Papa ke Surabaya terus pulangnya mampir ke Jogja. Tapi qadarullah, Papa cuma nginep semalem aja di rumah. Paginya dah ke Solo terus langsung pulang ke Jakarta. Nah, alhamdulillah Mama bisa agak lamaan di rumah (3 malam), kebetulan pas mo dipesen tiket yang hari Ahad, ternyata penuh. Hihi…seneng deh.

Kok jadi ngelantur yaa ceritanya. Pokonya, Mama kan main-main terus tuh sama Ziyad. Terus sempet nyeletuk tentang masalah mas Lyno dan mba Iyus yang belum dikaruniai anak sampai saat itu (nikahnya cuma beda 3 bulan loh sama aku, mas Lyno bulan Agustus 2006, aku bulan November 2006). Terus mama bilang, “Mama ngebayangin kalo anaknya mas Lyno nanti lucu, putih.”

Hihi…gak salah sih bayangan mama. Soalnya mas Lyno-nya kan masya Allah ganteng. Terus mba Iyus juga masya Allah cantik dan keturunan Arab asli (cuma kebetulan pindahan ke Belanda dari kecil).

Di awal bulan, mas Lyno sempet sms ngasih tau kalau abis kecelakaan, jatuh dari sepeda. Tangannya patah. Jadi, gak bisa kerja selama sebulan. Wah…la ba sa thohurun insya Allah ya Mas. Terus-terus…kira-kira semingguan lebih ya, mas Lyno sms nanyain kabar sambil ngasih tau kalau mba Iyus (nama aslinya Fayrus) lagi hamil 5 minggu!!!

Waaaaaaaaaahhhh aku langsung mau nangis terharu. Seneeng banget. Ikut seneng dengernya. Bisa ngerasain insya Allah kebahagiaan mas Lyno di sana. Di jaga ya kakakku sayang. Semoga dimudahkan sampai proses kelahiran nanti dan terus diberi kemudahan dalam merawatnya. Aamiin. Mama juga aku yakin senenggg banget. Soalnya langsung sms aku juga ngasih tau kalau seneng soalnya mas Lyno dan mba Iyus dah 3 tahun menikah.

Mabruk ya akhil kabiirr…