Saat memperkenalkan anak dengan huruf-huruf hijaiyah, rasanya semua bisa berjalan menyenangkan. Anakpun – biasanya – menjalaninnya tanpa menyadari bahwa mereka sedang belajar.
Namun, ketika diarahkan mulai belajar secara formal dan mengarah kepada harokat, kemudian huruf bersambung dan seterusnya, akhirnya beberapa kendala pun mulai muncul.
Memang tidak semua anak. Luma, anak ketiga saya, dengan senang hati – bahkan meminta – untuk dibacakan flashcard berharokat. Dari harokat fathah sampai dhommah. Per huruf.
Sedangkan pengalaman belajar dengan Thoriq – anak kedua saya, ketika bertemu harokat kasroh dan dhommah cukup lama membiasakannya. Mulut dan lidahnya terkesan kagok. Saat memperkenalkan hijaiyah berharokat, saya memang fokus saja dengan harokat fathah sampai akhirnya dia mulai belajar hijaiyah tahap lanjutan.
Dari berbagai latar belakang itulah, akhirnya saya mencoba membuat video huruf hijaiyah berharokat. Semoga bisa dilanjutkan ke tahapan belajar selanjutnya, yaitu mengenal huruf bersambung, mempelajari mad, tanwin, sukun dan materi lainnya dalam rangka anak menuju bisa baca Al-Qur’an.
Cara penggunaan video ini adalah anak cukup distelkan saja. Misal di laptop atau hp. Tidak harus mereka memperhatikan terus. Bisa kemudian mereka pada akhirnya meninggalkan tapi telinganya tetap mendengar.
Catatan akhir: seperti biasa, kita tidak bisa bergantung pada satu media atau metode belajar. Video ini hanyalah salah satu alternatif sebagai pelengkap belajar anak. Orang tua/guru tetap perlu mengajarkan anak secara langsung agar anak melihat gerak bibir, lidah dan mulut saat mengeluarkan bunyi suatu huruf.
Semoga bermanfaat.
Video Hijaiyah Harokat Fathah
Video Hijaiyah Harokat Kasroh
Video Hijaiyah Harokat Dhommah
cizkah
Jogja, 7 Agustus 2016/4 Dzulqo’dah 1437