Wadah Sealware untuk Menyimpan Buku Belajar

Salah satu hal yang mungkin terlihat sederhana. Tapi, untuk menuju ke sini, cukup berliku-liku. Inti masalah dalam perjalanan belajar  adalah terkadang buku-buku yang sedang dipelajari ketelingsut entah dimana. 

wadah penyimpan media belajar

Ini biasanya utamanya terjadi usia pra sekolah. Karena buku-bukunya yang dipelajari hanya beberapa. Kadang, setelah belajar sudah berusaha diingat untuk diletakkan di tempatnya lagi. Tapi ya kadang tetap terlupa. Akhirnya sewaktu mau belajar lagi harus mencari-cari dulu.

Dulu akhirnya, mengumpulkan buku yang dipelajari di map berbahan plastik yang beritsleting. Masalahnya tetap sama. Sudah ditaruh di map plastik. Map plastiknya terselip entah dimana.

wadah media sumber  belajar
Ada beberapa media belajar yang masih di simpan di wadah plastik berritsleting

Sampai akhirnya, aku merasa butuh suatu wadah yang berisi buku-buku yang sedang aku pelajari atau sering aku akses. Aku ingin semua dalam kesatuan dan sekali duduk gak perlu cari-cari yang lainnya. Akhirnya aku pakai wadah sealware yang biasa digunakan orang-orang untuk menjual donat. Di rumah awalnya ada dua buah dan sudah berganti-ganti fungsi.

Wadah penyimpan media belajar
Kira-kira begini kalau aku lagi nyatat catatan haid

Enaknya lagi, aku bisa sekalian menulis di sini. Karena bisa difungsikan juga sebagai meja. Kalau mau lebih nyaman supaya semua bagian rata, bisa ditambah cutting matt.

Karena gak terlalu besar dan ringkas, bisa di bawa ke kasur dan mengakses buku yang mau digunakan sebelum tidur bersama anak-anak. Biasanya anak-anak jadi ikutan mencorat-coret atau menggunakan pena yang aku pakai. 

Ketika menyimak anak-anak membaca Al-Qur’an juga bisa langsung meletakkan di atas wadah. Supaya Al-Qur’an tidak sampai ditaruh di lantai.

Melihat kefleskbelan tersebut, ternyata Thoriq juga mau. Abang juga mau. Akhirnya alhamdulillah masing-masing anak punya. Untuk krucil masih dalam satu wadah, karena buku yang digunakan masih sedikit. Kalau Thoriq untuk buku-buku tertentu yang sering diakses semisa buku latihan yang tebal. Buku-buku pelajaran lainnya tetap berada di rak. 

Tapi kalau Abang, ujung-ujungnya masih agak sama seperti yang kemarin-kemarin sih. Jadinya numpuk buku yang sedang dipelajari di situ hehe. Lumayan deh. Kalau dulu bertumpuk penuh di meja. Sampai akhirnya aku sediakan laci khusus di samping meja Abang untuk meletakkan buku atau kitab lainnya sering digunakan. Nah, yang di wadah ini khusus yang lebih sering lagi atau yang lagi aktif dipelajari.

Wadah media belajar Abang
Abang tuh masih pemula (penuntut ilmu) dan merasa masih pemula. Jadi jangan dikira kami ini – terutama aku – adalah orang yang faqih banget dalam agama.

Saran aku, jika ingin membeli wadah sejenis ini, beli di tempat-tempat yang memang menjual dengan harga grosir. Kalau di Jogja bisa di Progo atau Fortuna. Karena perbedaannya cukup jauh. Bisa juga kalau di Jakarta, mencari di Tokopedia. Biasanya akses ke toko-toko online yang menjual barang murah lebih banyak. 

Semoga bermanfaat. 

cizkah

12 Juli 2020

Leave a Reply