Kalau ada yang ngikutin cerita tentang bercocok tanam ini, sebenarnya aku mulai dari mencoba segala hal. Mulainya juga udah lamaaa. Dan baru mulai nyadar lagi dapat hidayah taufik untuk nanam yang lainnya akhir tahun 2019 kemarin.
Duluuu banget (saking udah lamanya) udah sempat beli media tanah. Yang itu jadi salah satu bahan untuk tumbuhnya jeruk nipis yang sekarang sudah menghasilkan alhamdulillah.
Pernah nyoba nanam-nanam yang model sayur-sayuran. Tapi berhenti karena hamil Luma. Dan tentu saja kalau sudah hamil – apalagi trimester 1, mendingan tidur daripada bergerak kesana kemari.
Nah, kemarin tuh, sebenarnya aku lebih mau nanam-nanam yang seperti jeruk nipis. Yang kira-kira untuk tumbuh sampai menghasilkan, butuh waktu – cukup lama. Kemudian akhirnya beli bibit. Tapi kemudian malah jadi tertarik untuk nanam-nanam yang lainnya dari biji.
Akhirnya beli media tanah dan sekam biasa. Seiring perjalanan dan baca-baca, akhirnya mulai tahu sekam bakar dan cocopeat. Sampai akhirnya juga lihat-lihat tentang hidroponik.
Nah, sebagaimana orang kalau belajar dari nol, mungkin bingung dari yang mana. Apalagi kalau belum tahu minatnya sebenarnya mau kemana nanam-nanamnya.
Ini benaran beda-beda loh. Ada yang sukanya nanam anggur. Ada yang sukanya nanam sayuran. Ada yang sukanya tanaman hias. Ada yang cenderung ke bunga-bungaan.
Kalau aku, ya suka nanam yang bentuknya jadi pohon terus nanti berbuah hehehe.
Cara paling enak untuk tahu, ya udah langsung deh mulai.
Mulai dari mana?
Mulai dari memiliki media tanam. Soalnya, tanaman atau benih-benih terkadang memang butuh media yang mendukung pertumbuhan.
Media tanam ini sebenarnya ukurannya cukup murah. Harganya kisarannya Rp 12.000 – Rp 20.000. Dan dapatnya bisa sekarung. Kalau saling dicampur, akhirnya bisa untuk berpot-pot tanaman. Apalagi kalau masih baru mulai sekedar nanam-nanam benih. Puas-puasin deh insya Allah.
Jadi, kalau baru mulai, bisa dari membeli:
- Media tanah 1 karung.
- Sekam bakar 1 karung. Ini lebih disaranin daripada sekam yang mentah. Harganya kalau di tempat biasa aku beli sama kok. Jadi akhirnya aku lebih memilih beli sekam bakar ini.
- Cocopeat 1 karung. Ini 1 karungnya cocopeat di Kebun Raya Jogja, lebih gede ukurannya daripada karung sekam atau media tanah ya. Jadi, benar-benar bisa puas-puasin buat nanam atau semai-semai biji insya Allah.
- Pot ukuran 10 untuk yang suka tanaman-tanamannya rapi. Harganya sekitar 1500-2000 per pot. Kalau aku pribadi, yang kira-kira bakal jadi pohon, setelah sprout, cepat-cepat aku langsung pindah di satu pot kecil ini.
- Polybag. Kalau mau yang lebih murah lagi bisa pakai ini ukuran 5 (lima ya) x 15. InsyaAllah nanti dibahas masalah pot dan polybag di postingan lain ya. Kemarin aku sempat “salah” beli ukuran polybag 15 x 15. Plus lagi bahannya lebih tipis dari polybag yang pernah aku punya. Hasilnya polybagnya bentuknya jadi melebar ga karuan.
- Pupuk; bisa berupa pupuk npk, kambing, cair, ab mix. Ini pun masih bisa ditunda kalau masih memang belum ada tanaman-tanamannya.
Insya Allah itu aja untuk awalan. Nanti seiring berjalanannya proses, baru deh ketahuan butuh apa.
Kalau sekedar semai-semai, aku pakai wadah-wadah plastik bekas cemilan di rumah. Misal Malkist, Goodtime, daan lain-lain.
Ternyata, yang mau dibahas di dunia berkebun itu juga luaas banget. Sampai aku bingung mau share info yang mana karena tiap hari ada aja proses yang menarik dari tiap hal. Bikin kegiatan ini makin menarik dan jadi hiburan bermanfaat insya Allah. Ingat-ingat gak boleh sampai bikin lalai tapi ya.
cizkah
24 Juli 2020
[…] aku bilang di postingan tentang Memulai Berkebun, dari proses awal nyoba nanam-nanam beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang, lebih suka nanam […]