Beberapa teman yang baru menjalani biduk rumah tangga, seringkali terkena syndrom “pulang”. Dulu aku juga mengalami. Apalagi waktu itu langsung hamil. Yang namanya orang hamil itu pada umumnya kepayahan. Kalau kepayahan/sakit, biasanya seseorang kepikiran pingin pulang. Pingin di rumah. Pingin di dekat Mama. Walau pada kenyataannya aku di rumah bukan orang yang tipikal dimanja. Bahkan pernah badan aku panas. Cuma karena adik-adik yang lain juga panas, sampai kayanya gak ketahuan kalau aku tuh juga panas. Karena pada dasarnya biasanya aku juga kalau sakit in sya Allah gak menunjukkan sakit. Gak tahu. Budaya di rumah seperti itu. Atau aku sendiri yang membentuk budaya pada diriku seperti itu hehe.
Tag: Mudik
Pulang Mudik: Acara Selanjutnya adalah ADAPTASI
Helloww….siapa aja yang pulang mudik?! Yes…saya juga termasuk di dalamnya. Demi demi…demi silaturahim. Dengan berbagai pertimbangan dan kemungkinan (misalnya tahun depan insyaAllah hamil, abis itu ngelahirin), jadinya kalo tahun ini gak pulang, berarti masih 2-3 tahun lagi bisa mudik…ya sudah,huhu… semoga Allah melapangkan rezeki kami ya Allah…aamiin.
Dan lucunya, pulang mudik ini, lagi jumpalitan adaptasi lagi sama kesibukan super duper, beberapa orang (iya beberapa orang!), nanyain hal yang intinya sama. Gimana menej waktu dengan buah hati di sekeliling kita para wanita. Alhamdulillah pas ditanya pas udah mulai menata hati dan fisik, hihi…jadi bisa kasih jawaban yang menghibur (dan mudah-mudahan jadi solusi). Kalo engga nanti ceritanya jadi sama-sama melow memikirkan nasib jadi ibu rumah tangga yang luar biasa besar pahalanya namun penuh perjuangan.
Yang perlu ditata duluan emang hati ya bu ibu. Menata hati bahwa semua yang kita lakuin itu butuh pertolongan sama Allah dan mengharap ganjaran dari-Nya.
Trus kemarin yang juga mendorong aku untuk lebih kuat dan gak malas-malasan adalah keinginan untuk bikin kue yang gak kesampean sampe sebelum berangkat mudik. Ajib ya. Karena pingin bisa bikin kue, aku jadi mikir bahwa pekerjaan lain harus bisa diselesaikan seefektif dan seefisien mungkin supaya tersisa tenaga dan waktu untuk bikin kue hehe. Walaupun akhirnya hari ini ujung-ujungnya “cuma” bikin brownies kukus, tapi tetep alhamdulillah. Itupun juga kepotong karena listrik konslet, kertas roti yang ternyata udah dibuang sama si Abang karena katanya kotor dan pritil-pritil lain yang alhamdulillah gak merusak hasil browniesnya :D. Bayangannya soalnya pengen nyoba resep kue yang pake butter… (bacanya: baththher ya…:D). Iya mentega. Udah dibeliin mentega merek Orchid (yg ada label halalnya dong) dari sebelum mudik…huhu…mudah2an minggu depan atau weekend ini bisa bikin sesuatu yang pake mentega! insyaAllah aamiin.
Cerita Mudik Bagian 2: Travel oh Travel…
Mari kita masuk ke cerita yang insyaAllah bisa jadi masukan untuk teman-temanyang belum pernah merasakan jasa angkutan umum yang bernama travel.
Singkat cerita, karena kami memutuskan mudik itu ya rodo dadakan dan tiba-tiba. Terus waktu kami membuat keputusan itu adalah pas zaman-zamannya arus balik orang abis mudik. Jadinya, semua tiket mahal-mahaaal, dan semua tiket ternyata sudah habiiis. Ckckck…tiket kereta aja sampe Rp 500.000 (gimana gak mikir panjang mo mudik kalo pas lebaran gini?). Tapi yang mahal kaya gitu ternyata udah abis loh. Tadinya aku masih berharap dan kepikiran mau pulkam pakai bis, yang berarti perjalanan 3 hari 2 malam. Itupun baru sampe Jambi bagian kota. Belum ke daerah dusun Mersam. Tapi abang udah say no dengan yakin. Gak kuaaat…bawa bayi gitu loh. Dulu tahun 2008 aja udah capeknya bukan main, padahal baru 1 anak.
Cerita Mudik Bagian 1: Antara Silaturahim dan Shodaqoh
Beberapa waktu yang lalu, aku baru sadar, ternyata ada yang sama dari ibadah silaturahim dan shodaqoh.
Kondisi 1
Untuk orang-orang yang tempat tinggal orangtua/keluarganya dekat, hubungan dengan keluarga harmonis adem ayem, maka menjalin silaturahim itu seperti orang kaya yang punya duit yang gak usah dihitung-hitung yang tinggal keluarin di saat dia mau atau dibutuhkan. Tinggal lagi tentu aja membiasakan diri untuk menjalin silaturahim atau membiasakan diri untuk menjadi seorang yang dermawan dengan apa yg dimiliki.
Baca selengkapnya Cerita Mudik Bagian 1: Antara Silaturahim dan Shodaqoh