Cara Merendam Baju dan Mencuci Baju Manual

Sejak ada sepupu suami yang nolongin aku di rumah, aku makin sadar ternyata pengetahuan tentang rumah tangga itu sebenarnya juga butuh magang atau pelatihan. Biar nanti pas udah jadi ibu rumah tangga punya bekal untuk mengerjakan berbagai urusan domestik. Ini terutama jika di rumah, sebelumnya tidak/belum memiliki bekal-bekal tersebut. Kalau ada yang belum punya pengetahuan ini, alamat adaptasi pas udah nikah mesti jatuh bangun. Atau berakhir dikerjakan sama ART (yang juga belum tentu punya pengetahuan maksimal hehe). Jadi dilematis kan?

Baca selengkapnya Cara Merendam Baju dan Mencuci Baju Manual

IXL dan Anak-Anak

Dulu, setelah nyoba sebulan IXL utk Thoriq, sempat ga lanjut lagi langganannya selama beberapa bulan. Ketika akhirnya mutusin langganan lagi, alhamdulillah kami memutuskan untuk berlangganan setahun sekalian untuk dua anak: Ziyad dan Thoriq. Bayar untuk 2 anak jatuhnya per anak sekitar 700ribuan/tahun. Mulai berlangganan awal Juli 2017.

Alhamdulillah ga nyesel insya Allah. Pengeluaran “besar” kaya gini, bagi kami yang homeschooling biasanya kami samakan dengan bayar uang gedung/pendaftaran ulang hehe. Tapi jauh lebih murah yang jelas. .

Tetap Jadi Guru untuk Mereka

Nge-ixl itu, bukan berarti aku bisa leha-leha nunggu beres mereka latihan.
Tetap ada saat-saat aku harus ngajarin berulang-ulang sebelum akhirnya mereka paham dan ngerjain soal sampai selesai.

Ada saat harus terus motivasi bahwa mereka mesti teliti. Bahwa mereka bisa. Karena ada saat (sering malah) mereka ngerasa ngedown ngerjain soal IXL. Terutama karena ketika mereka salah jawab, nilai mereka bakal turun lagi.IXL itu kan target selesainya kalau sudah mencapai nilai 100. Bukan berarti ngerjain 100 soal ya. Ada alogaritmanya sendiri. Biasanya soalnya dibikin bertahap. Kalau sudah mencapai nilai 90 biasanya masuk ke tahap yang lebih harus teliti lagi dan lebih ke soal yang anak itu diyakini sudah paham konsep dasarnya baru bisa ngerjain. Kalau salah, turunnya kadang langsung jeglek jadi 80-an lagi. Dan itu yang suka bikin mereka kesal.

Baca selengkapnya IXL dan Anak-Anak

Jatah

Sebagai orang yang lahir di keluarga dengan anak banyak (lima itu cukup banyak kan yah), aku cukup terbiasa dengan sistem penjatahan. Apalagi kondisi ekonomi Mama Papa saat aku masih kecil memang serba tak pasti. Sudah biasa bagi kami untuk mendapat jatah makan satu rempela dan satu hati perorang untuk makan siang malam. Terserah nanti mau pilih makan hati dulu atau rempela dulu. Ziyad terheran-heran sekali mendengar cerita ini. Mungkn karena sebab itupula aku juga jadi penyuka lauk hati. Karena lauk hati bisa dicuil sedikit-sedikit tapi tetap berasa cukup sampai suap nasi terakhir, sedangkan rempela harus digigit ukuran lebih besar dan cepat habis sebelum nasinya habis. Jika lauknya telur, maka jatah per orang adalah satu setengah telur untuk makan siang dan malam. Silakan diatur sendiri apa mau makan setengah telur saat siang dan satu telur saat malam atau sebaliknya. Biasanya aku makan setengah untuk makan siang, biar puas pas makan malamnya. Makan lauk tanpa nasi, atau dalam bahasa kami “Gadoin lauk” itu adalah peristiwa langka. Sekalinya dibolehkan, senangnya luar biasa.

Baca selengkapnya Jatah

Kisah Persalinan si Kembar Bagian 3; Bukan Karena Banyak Uangnya

Akhir-akhir ini, alhamdulillah dapat kabar gembira dari orang-orang yang dekat dengan kami akan hadirnya buah hati – insya Allah – di antara mereka. Nah…di sela-sela obrolan ini itu tentang kehamilan, muncul juga pembicaraan tentang biaya yang dicover asuransi kesehatan tertentu.

Intinya, ada yang karena khawatir tentang biaya persalinan, untuk kemudian merasa perlu untuk menggunakannya. Ada juga tadinya tahunya itu haram, tapi dengar kabar-kabar angin dari teman lainnya bahwa itu boleh kok, udah halal kok.

Biasanya, kami tetap menyarankan untuk berusaha dengan dana mandiri. Tapi gak maksa juga. Cuma memberi masukan aja. Keputusan tetap di keluarga masing-masing kan ya.

Waktu akhirnya aku diputuskan harus caesar, dan dengan mantapnya Abang bilang gak pake suatu jaminan/asuransi kesehatan, itu bukan karena…
Baca selengkapnya Kisah Persalinan si Kembar Bagian 3; Bukan Karena Banyak Uangnya

Ketika Harga Ayam Naik

Harga ayam akhir-akhir ini naik. Kalau aku mengomentari hal semacam ini, biasanya Abang jawabnya sederhana aja, yang intinya ya udah gpp. Lha wong kita mo nernak sendiri juga belum tentu bisa. Ini kan enak, udah disembelihin, udah dibersihin, udah dipotongin. Tinggal beli aja. Kalau tentang makanan nanti jawabnya, “Adek kalo bikin mungkin jualnya lebih mahal lagi. ” Ngomong sambil ceringisan sama-sama.

Baca selengkapnya Ketika Harga Ayam Naik

Mba Luma

Pergantian tahun 2015-2016 dilalui Abang dengan umroh (gratis).  Rezeki diajak ust. Abduh, sekalian membuat dokumentasi tentang umroh.  Waktu itu umur Luma belum genap 2 tahun.  Tepatnya 1 tahun 10 bulan. Mama datang dari Jakarta untuk menemaniku mengurus anak-anak.

Alhamdulillah waktu itu aku udah mulai bisa naik motor. Bahkan, waktu itu jadi moment aku menambah skill karena gimanapun aku harus belanja untuk makanan anak-anak dan  ngeposin pesanan poster.  Dan semuanya itu, pasti mesti ke jalan besar.

Baca selengkapnya Mba Luma

Review Buku: Totto Chan’s Children; A Goodwill Journey to the Children of the World

review-buku-totto-chans-children-cizkah

Bulan kemarin,  aku lagi pingiin banget baca buku yang ringan-ringan.  Selingan dari buku bacaam yang ada di rumah. Pas akhirnya udah di toko buku,  seperti biasa, aku manfaatin sisa-sisa waktu terakhir untuk milih buku yang mau aku beli. Waktu terbesar mah untuk milih buku anak-anak dan pritilannya mereka

Maksud hati sih beli buku cerita fiksi ringan atau bukunya yang agak nyastra dikit. Mungkin karena emang pas milihnya buru-buru, jadinya ngerasa gak ada yang cocok di hati. Mungkin juga, karena kriterianya adalah bacaan yang bukan fiksi percintaan non-halal apalagi yang berbau kesyirikan hehe. Berat beneerr syaratnya.

Baca selengkapnya Review Buku: Totto Chan’s Children; A Goodwill Journey to the Children of the World

Mesin Obrasku… 

Alhamdulillah punya mesin obras sejak… Mmh.. Kira-kira hampir 4tahun yang lalu. Ingatnya karena pas jahit-jahit rok Luma aku obrasin.

Untuk bujukin abang beliin obras ga selama pas bujukin mesin jahit hehe. Mungkin karena udah lihat emang InsyaAllah bakal aku pake beneran. Bukan cuma nangkring karena keinginan semata.

Baca selengkapnya Mesin Obrasku… 

​Thoriq Belajar Bilangan Romawi

Tadi pas lihat next exercise tentang Romawi, rasanya mau skip aja. Tapi cobalah.  Karena aku pikir cuma I, V sama X.

Terus aku kasih catatan di yellow notes paper di meja sambil ngajarin dia.

I : 1 (Nilainya lho.. Aku bilang. Maksudnya bukan berarti angka 1)
V: 5
X: 10

Trus aku jelasin dikit. Tiga tuh begini, sambil nulisin i tiga kali.  Kalo v dikanan i nambah jadi 6. V kalo dikiri i berarti berkurang 1 jd 4. Terus aku ke kamar, ninggalin dia, krn nenenin sambil nyimak Ziyad setoran hafalan.

Baca selengkapnya ​Thoriq Belajar Bilangan Romawi

Anak Perempuan dan Masuk Angin

Alhamdulillah punya anak perempuan. Jadi bisa belajar hal-hal yang terjadinya karena dia perempuan hehe.

Sebelumnya,  marilah kita gambarkan sosok Luma yang udah lama ga diceritain di blog ini.  Umurnya 3,5 tahunan. Ngomongnya masih cadel. Kalo udah ngomong pake suara yang ditinggiin jadi kedengaran cempreng. Padahal mah aslinya dia tipe suara alto.

Baca selengkapnya Anak Perempuan dan Masuk Angin

Tolong Jangan Puji..

Tolong… 

Jangan puji aku.  

Apalagi tanpa doa keberkahan. 

… Sungguh itu malah menggundahgulanakan aku.

إِيَّاكُمْ وَالتَّمَادِحَ فَإِنَّهُ الذَّبْحُ

“Jauhilah olehmu saling memuji, karena itu berarti penyembelihan.” (HR. Ibnu Majah terdapat dalam ash-Shahihah)

Baca selengkapnya Tolong Jangan Puji..

Bikin Boneka Sederhana

Punya anak kembar trus ngecraft itu kaya sesuatu yang mustahil banget.

Apalagi punya anak kembar trus homeschooling :D.

Tapi rasa pengen bikin sesuatu – yang sebenernya ujung-ujungnya untuk anak-anak – tuh terus menggelitik. Udah lama juga pengen bikin boneka untuk Luma.

Akhirnya diputuskanlah bikin boneka sederhana yang – seharusnya – super gampil. Yang bahannya dari sisa-sisa kain yang ada.

bikin boneka sederhana
Kakinya dari sisa bikin rok lebaran Luma. Untuk tangannya itu sisa dari bikin rok luma yang terbaru dari lengannya yang kepanjangan. Untuk telinganya dari potongan kantong yang gak jadi dipakai.

Baca selengkapnya Bikin Boneka Sederhana

Pakai Quran Madinah atau Quran Indonesia?

Kita bahas dikit-dikit lanjutan tentang fokus ke Al-Qur’an kemarin yah. Pingin ditulis secara keseluruhan kegiatan homeschooling terbaru kami, ko malah terasa berat.

Hafal Ayat dan  Paham Arti Ayat?

Ada yang bilang, yang penting hafal dulu aja deh. Nanti biar reflek sendiri. Ada juga yang bilang, tetap harus tau artinya per ayat. Aku gak terlalu menjadikan salah satu dari dua pendapat tersebut sebagai patokan. Tapi lebih berdasarkan pengalaman dan kebutuhan yang dirasa selama belajar bersama anak-anak.

Salah satu yang terbayang-bayang di benakku ketika memikirkan perbaikan hafalan anak-anak adalah  aku menunjuk secara perlahan ayat per ayat yang mereka hafal disertai terjemahan per ayat.

Baca selengkapnya Pakai Quran Madinah atau Quran Indonesia?