Bermain adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain bagi anak dapat membantu mereka memahami dan mempraktikkan, kemampuan pengembangan rasa, intelektual, sosial, dan keterampilan sosial.
Tag: materi diklat paud
Fungsi dan Tujuan PAUD
“Pendidikan anak usia dini”, atau yang lazim disingkat “PAUD” memiliki beberapa fungsi dan tujuan.
Fungsi PAUD
Mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.
Anak Usia Dini dan Perkembangan Otaknya
Pengertian AUD (Anak Usia Dini)
Usia dini adalah usia yang sangat penting bagi perkembangan anak, sehingga disebut “golden age”.
Perkembangan AUD dimulai sejak pranatal. Saat itu, perkembangan otak (pusat kecerdasan) sangat pesat. Setelah lahir, sel-sel otak mengalami eliminasi dan membentuk jalinan yang kompleks, sehingga nantinya anak bisa berpikir logis dan rasional. Organ sensoris (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, perabaan), dan organ keseimbangan juga berkembang. (Black, J. et all.,1995; Gesell, A.L. & Ames, F., 1940)
Hasil studi di bidang neurologi
Ukuran otak anak usia 2 tahun mencapai 75% dari ukuran otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, perkembangan otak telah mencapai 90% dari ukuran otak dewasa (Santrock, J.W., 2002). Berarti, pada usia dini (bahkan sejak dalam kandungan) terjadi perkembangan otak, kecerdasan, dan kemampuan belajar anak yang signifikan.
Hasil penelitian di bidang psikologi
Kondisi kehidupan awal memiliki pengaruh perilaku pada usia dewasa. Perilaku ini dapat bersifat positif maupun negatif, yaitu berupa perilaku prososial maupun anti sosial. (Olsen, SF dan Maertin, P, 1999; Saltaris,et all, 2004; Karr-Mose & Wiley, 1997 dalam Young, 2002)
Hasil studi para ahli gizi
Pembentukan kecerdasan semasa dalam kandungan dan usia dini sangat tergantung pada asupan gizi. Makin tinggi kualitas asupan gizi yang diterima, makin tinggi pula status kesehatan anak. Tinggi-rendahnya status kesehatan anak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kemampuan belajar.
Hasil penelitian di bidang pendidikan
Keterlibatan orang tua dalam memberikan alat permainan yang sesuai dengan usia anak, dan pemberian stimulasi yang bervariasi dalam aktivitas keseharian, menjadi prediktor terhadap perkembangan IQ anak. (Shaver, David R, 1993)
Ketidakharmonisan dalam keluarga, sikap dingin, penolakan kehadiran anak, dan pemberian hukuman yang tidak sesuai berpengaruh terhadap perkembangan perilaku menyimpang (Young, 2002; Shaver dan David R, 1993).
Perhatian dan dukungan emosional orang tua terhadap anak usia dini berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya perkembangan kognitif anak (Lawson, Katharine R dan Ruff, Holly A, 2004).
Sumber: Kumpulan beberapa materi Diklat PAUD yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kab. Bantul tahun 2009.